PariwisataIndonesia.ID – Puncak pelaksanaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XXXVIII Tahun 2021 digelar di GOR POPKI Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora), Cibubur, Jakarta, pada Kamis (9/9).
Acaranya, menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat. Selain dilangsungkan secara hybrid, juga disiarkan secara langsung di stasiun televisi nasional.
Dalam keterangan tertulisnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan pada peringatan Haornas ke-38 mengusung tema “Desain Besar Olahraga Nasional Menuju Indonesia Maju.”
Menelisik tema tersebut, Menpora Amali menjelaskan, dari program DBON inilah, nantinya, mengatur dari hulu ke hilir keolahragaan nasional mulai dari pembinaan atlet hingga berujung kepada prestasi olahraga di tingkat Olimpiade dan Paralimpiade.
Mantan Ketua DPP Partai Golkar periode 2014-2019 menilai, sudah 76 tahun Indonesia merdeka. Sayangnya, katanya, belum memiliki desain olahraga. Bahkan, lanjutnya, atlet yang didapatkan selama ini masih by accident.
“Desain Besar Olahraga Nasional ini kita mempunyai kepastian, mempunyai jaminan bahwa itu terstruktur, terencana dengan baik dan juga jangka panjang, sustainable,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata anggota DPR-RI yang pernah terpilih sebanyak 4 kali ini, meyakini, “Itu namanya terdesain, prestasi diciptakan, prestasi itu harus dipabrik, gak bisa nemu begitu harus ada penciptaan terhadap prestasi,” katanya, meyakinkan.
Selanjutnya, Menpora Amali mengumumkan secara langsung, penghargaan bagi insan yang berjasa dalam memajukan olahraga di Tanah Air dan telah mengharumkan nama Indonesia.
Untuk itu, Kemenpora menganugerahkan penghargaan tertinggi kepada para olahragawan, wasit, pembina olahraga, akademisi, dan wartawan di puncak peringatan Haornas ini.
Namun, karena keterbatasan waktu dan penerapan Prokes dalam penyelenggaraan peringatan, hanya dibacakan 20 penerima dari keseluruhan yang akan menerima.
“Seiring dengan telah ditandatanganinya Prepres No 86 Tahun 2021 tentang DBON oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), pemerintah memberikan penghargaan kepada para atlet yang berprestasi ditingkat dunia, Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo,” ujarnya.
“Bagi para atlet Paralimpiade teruslah bersemangat, tidak ada perbedaan apa yang diberikan kepada atlet Olimpiade, semua sama, Kemenpora merupakan kementerian yang ramah terhadap para difabel,” tambahnya.
20 nama atlet penerima penghargaan itu, antara lain Apriyani Rahayu dan Greysia Polii, peraih medali emas Ganda Putri Bulutangkis pada Olimpiade Tokyo 2020.
Lalu, Leani Ratri Oktila, Hary Susanto, Khalimatus Sadiyah adalah peraih emas dan perak untuk olahraga Badminton di ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Selain atlet, ada Wasit Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020 asal Indonesia, yakni Wahyana.
Penghargaan juga diberikan kepada para pembina olahraga, seperti Agung Firman Sampurna adalah Ketua BPK yang menjabat Ketum PBSI, Raja Sapta Oktohari selaku President NOC Indonesia.
Berikutnya (menyebutkan nama dan jabatan), antara lain Senny Marbun Ketum NPC Indonesia, Marciano Norman Ketum KONI Pusat, Rosan Perkasa Roeslani CDM Olimpiade Tokyo 2020/Ketum PB PABSI, Listyo Sigit Prabowo Kapolri sebagai Ketum PB ISSI, Hadi Tjahjanto Panglima TNI sebagai Ketum PB FORKI, Hayono Isman Ketum KORMI Pusat, Heri Ahmadi Dubes LBBP Indonesia untuk Jepang.
Tak cuma itu saja, penghargaan ini juga disematkan kepada para akedemisi, seperti Sumaryanto Rektor UNY, Jamal Wiwoho Rektor UNS, Mochammad Asmawi Guru Besar Keolahragaan UNJ, Tandiyo Rahayu Dekan FIK Unnes.
Diakhir daftarnya, politisi Golkar ini turut menyertakan wartawan senior, Atal Sembiring Depari selaku Ketum PWI Pusat.
Tibalah pada puncak acara yang ditunggu-tunggu. Presiden Jokowi mengucapkan selamat Haornas.
“Selamat Hari Olahraga Nasional ke-38 kepada seluruh insan olahraga Indonesia, kepada seluruh masyarakat Indonesia yang selalu mendukung kemajuan-kemajuan olahraga di negara kita Indonesia,” kata Presiden dalam sambutannya secara virtual.
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersinergi menciptakan ekosistem industri olahraga yang semakin modern, seperti menyelenggarakan berbagai kompetisi olahraga yang sehat dan memacu prestasi untuk menemukan talenta-talenta unggul sejak dini sehingga menjadi fondasi yang kuat untuk memajukan dunia olahraga di Indonesia.
“Pencapaian prestasi ini menginspirasi seluruh bangsa, bukan hanya membuat kita semua bangga. Tapi juga memacu lahirnya prestasi prestasi olahraga yang lebih gemilang di masa yang akan datang,” puji Presiden.
Dengan raihan tersebut, Jokowi tak luput untuk menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perjuangan dan kerja keras para atlet dan ketekunan dari para pelatih yang telah mampu mengasah talenta hebat, sehingga mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Presiden juga menyebutkan Indonesia memiliki bibit unggul di berbagai cabang olahraga diantara cabang olahraga Bulutangkis, Angkat Besi, Panjat Tebing, Panahan, Menembak, Karate, Taekwondo, Balap Sepeda, Atletik, Renang, Dayung dan Senam Artistik serta Pencak Silat dan Wushu.
“Prestasi olahraga harus terus kita tingkatkan, prestasi tidak muncul begitu saja, prestasi dihasilkan sebuah proses pembinaan dari hulu hingga hilir yang sistematis dan berkelanjutan,” jelasnya.
Di puncak gelaran Haornas ini, Menpora Amali memberikan laporan, pihaknya bersama stakeholder olahraga diantaranya KONI, KOI, KORMI, kalangan perguruan tinggi, para guru besar keolahragaan, praktisi dan pimpinan induk cabang olahraga telah menyusun DBON sebagai panduan dan pedoman dalam pembinaan prestasi olahraga.
Hal itu sebagai tindaklanjut atas arahan Presiden Jokowi pada Haornas 2020 lalu, dan setelah Peraturan Presiden (Perpres) terbit, maka payung hukum pelaksanaan DBON menjadi resmi untuk diterapkan.
“Presiden Pak Joko Widodo pada hari ini tanggal 9 September 2021 telah menandatangani Perpres nomor 86 tahun 2021 tentang Desain besar Olahraga Nasional,” pungkasnya, puas. (Indah/Eh)
Leave a Reply