Saksi Bisu Jejak Sejarah Kejayaan Sriwijaya Terkuak di Museum Ini, Gaes!

Pariwisata Indonesia, Pariwisata di Indonesia, Situs Pariwisata Indonesia, Media Online Pariwisata Indonesia, Jam Kunjungan ke Museum Sriwijaya, Lokasi Museum Sriwijaya, Pewarta Anita Basudewi Simamora, MUSEUM SRIWIJAYA, PARIWISATA INDONESIA 2022, PARIWISATA PALEMBANG, SAKSI BISU JEJAK SEJARAH KEJAYAAN SRIWIJAYA, Wisata Edukasi di Kota Palembang, Media PVK Grup, Trippers, PT Prima Visi Kreasindo, Umi Kalsum Founder dan CEO Media PVK Grup, Wisata Sejarah Kerajaan Nusantara, Wisata Museum
Museum Sriwijaya (Foto: Media PI/Sumber: Dok. Chandra Sambas)

Halo, Gaes!

Buat lo yang ngaku pecinta sejarah, liburan ke Palembang bakalan kurang lengkap kalo belum berkunjung ke museum berikut ini. Namanya, Museum Sriwijaya!

Museum Sriwijaya terletak masih di dalam kawasan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya. Persisnya, berada di Jl. Syakyakirti, Karang Anyar, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Sesuai namanya, museum ini berisikan, mulai dari benda-benda purbakala pra, saat, sampai pasca Kemaharajaan Sriwijaya berkuasa.

Nah, kalo mau lihat gambaran kejayaan Sriwijaya di masa lalu, lo wajib banget mampir ke museum ini, Gaes!

Seperti yang lo ketahui, Palembang adalah ibukota Kemaharajaan Sriwijaya yang pernah mengalami masa keemasan di zamannya. Bahkan, termasuk dalam deretan salah satu kerajaan kuno yang terbilang sangat besar di nusantara.

Dibuktikan dari daerah kekuasaannya mencakup enggak hanya Sumatera. Sebagian Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand sampai ke Kamboja berada dalam pengaruh kerajaan Sriwijaya.

Kekuasaan Sriwijaya yang sukses menjangkau pulau-pulau sekitar, tentu tak lepas dari kehebatan maritim kerajaan itu.

Karena itu, gue berani recommended, liburan lo ke tempat yang satu ini, enggak hanya seru, dijamin bakal wow gitu, loooh!

Terlebih lagi, ketika lo sudah menginjakkan kaki di museum ini dengan menyaksikan lebih dekat keperkasaan armada laut kerajaan ini melalui puing-puing kapal kuno Sriwijaya.

Emang, sih, bukan kapal utuh. Tapi dari kemudi kapal yang panjangnya 8,2 meter, setidaknya lo bisa membayangkan kekuatan maritim Sriwijaya yang katanya, nih, disebut sebagai penguasa bahari kala itu.

Bukan cuma kehebatan maritim Sriwijaya aja yang bisa lo saksikan di museum ini. Lo juga bisa menyaksikan kisah toleransi antar umat beragama yang baik di kerajaan ini.

Kisah itu bisa lo dapatkan dari arca-arca yang berjejer di Museum Sriwijaya. Meski merupakan kerajaan yang menganut agama Budha, tapi Sriwijaya juga memiliki peninggalan arca-arca Hindu, seperti arca Wisnu, Brahma, Siwa, dan sebagainya.

Selain arca-arca tadi, ada juga berbagai arca Budha dan replika struktur batu yang berbentuk stupa.

Museum Sriwijaya enggak cuma berisi arca-arca dan puing kapal. Tiga prasasti peninggalan Kemaharajaan Sriwijaya juga terdapat di sini. Yaitu Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Telaga Batu, dan Prasasti Talang Tuo.

Lewat Prasasti Kedukan Bukit, lo bisa tahu perjalanan Hyang Sriwijaya Nska yang diiringi 20.000 tentara melalui jalur dan 13.200 tentara melalui jalur darat. Perjalanan ini dikisahkan membawa keberhasilan dan kemenangan.

Prasasti Telaga Batu atau yang dikenal sebagai prasasti persumpahan abdi negara untuk taat pada raja. Dalam prasasti ini, lo bisa mengetahui gambaran struktur pemerintahan Sriwijaya. Ada putra mahkota, arsitek, orang yang berperan dalam agama, hingga tukang cuci.

Sedangkan di Prasasti Talang Tuo, lo akan tahu kisah pembangunan Taman Srikesetra yang dibangun untuk seluruh rakyat Sriwijaya. Taman ini tercipta lantaran nazar atas kemenangan Sriwijaya.

Sekelumit gambaran lainnya terkait kehidupan yang di dalamnya terdapat unsur-unsur sosial dan kemasyarakatan di zaman kerajaan Sriwijaya, bisa lo temukan juga di museum ini, di antaranya ada berbagai peninggalan kuno berupa tembikar, alat masak, alat dapur, keramik, dan manik-manik.

Gaes, wisata museum ini, siap menyuguhkan koleksi kehidupan keagamaan, sosial, hingga kemaritiman kerajaan Sriwijaya sampai terbentuknya Palembang Darussalam, yang selanjutnya, diteruskan lagi ke masa kesultanan Palembang, wah, lengkap banget, bukan?

Kabar baiknya, lo enggak perlu membayar mahal untuk mendengar kisah kehebatan Sriwijaya dari saksi-saksi bisu tadi. Cukup merogoh kocek lima ribu rupiah.

Oh, ya, jadwal liburan lo ke museum ini tolong disesuaikan dengan jam kunjungan berikut, Gaes!

Senin—Jumat: pukul 08.30—16.00 WIB, Sabtu dan Minggu: pukul 09.00—15.00 WIB. So, saat berlibur ke Bumi Sriwijaya, jangan lupa mampir ke Museum Sriwijaya, ya! (Anita)

Pewarta: Anita Basudewi Simamora
COPYRIGHT © PI 2022