Tari Lilin dari Sumatera Barat

Pariwisata Indonesia, Tari Lilin, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat Novrial Rajo Mangkuto, Novrial Sumatera Barat, Kadispar Sumatera Barat, Orang No Satu Membuat Pariwisata Sumatera Barat Besar, Berjasa Bikin Sumbar Mendunia, Novrial Rajo Mangkuto, Pariwisata Indonesia, Media PVK Grup, Pariwisata Sumatera Barat,Mentawai, Kota Padang, Presiden Jokowi, Berita Pariwisata, Media Pariwisata Indonesia, Situs Pariwisata Indonesia, Pariwisata, Website Pariwisata Indonesia, Halo Indonesia, Explore Indonesia, Media Resmi Pariwisata Indonesia, Website Resmi Pariwisata Indonesia, Situs Resmi Pariwisata Indonesia, Umi Kalsum Founder PVK Grup, Pulau Siberut, Suku Siberut, Tari Toga

Kesenian tradisional dari berbagai provinsi di Indonesia memiliki perbedaan dan keunikan masing-masing, baik nama maupun jenis keseniannya. Seperti di Provinsi Sumatera Barat yang mempunyai kesenian berupa tarian yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, yaitu Tari Lilin.

Tari lilin ini adalah sejenis tarian istana yang dahulu biasa dimainkan pada waktu malam hari. Pada dasarnya tarian ini merupakan sebuah tarian yang dipersembahkan oleh sekelompok penari dengan diiringi sekelompok musisi.

Pariwisata Indonesia, Tari Lilin, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat Novrial Rajo Mangkuto, Novrial Sumatera Barat, Kadispar Sumatera Barat, Orang No Satu Membuat Pariwisata Sumatera Barat Besar, Berjasa Bikin Sumbar Mendunia, Novrial Rajo Mangkuto, Pariwisata Indonesia, Media PVK Grup, Pariwisata Sumatera Barat,Mentawai, Kota Padang, Presiden Jokowi, Berita Pariwisata, Media Pariwisata Indonesia, Situs Pariwisata Indonesia, Pariwisata, Website Pariwisata Indonesia, Halo Indonesia, Explore Indonesia, Media Resmi Pariwisata Indonesia, Website Resmi Pariwisata Indonesia, Situs Resmi Pariwisata Indonesia, Umi Kalsum Founder PVK Grup, Pulau Siberut, Suku Siberut, Tari Toga
Tari Lilin, foto: backpackerjakarta.com

Para penari ini akan membawa lilin yang menyala pada piring yang dipegang pada setiap telapak tangan mereka. Penari ini akan menarikan tarian berkelompok dengan memutar piring yang terdapat lilin yang menyala secara berhati-hati agar piring tersebut selalu horisontal, dan lilin tidak padam.

Oleh karena itu para penari yang memainkan tarian ini dengan sangat hati-hati agar lilin yang terdapat pada piring tidak jatuh dan mati. Tentunya seperti tarian-tarian lainnya, kesenian tradisional ini dimainkan dengan diiringi musik yang dimainkan oleh beberapa musisi yang mengiringnya.

Tarian ini, konon ceritanya dahulu ada seorang gadis telah ditinggalkan oleh tunangan yang pergi berdagang mencari harta. Selama peninggalan tunangannya itu gadis telah kehilangan cincin pertunangan. Gadis tersebut mencari-cari cincin sampai larut malam dengan menggunakan lilin yang ditempatkan pada piring. Gerakan tubuh yang meliuk, membungkuk, menengadah, melahirkan keindahan sehingga peristiwa ini telah melahirkan Tari Lilin di kalangan gadis-gadis desa itu.