PariwisataIndonesia.id – Menteri BUMN Erick Thohir hadir memberikan Kuliah Umum di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), bertempat di Jl. Dr. Setiabudi No.229, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/5/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Erick Thohir membeberkan beragam jenis pekerjaan yang diyakininya akan ‘rontok’ (pupus, hilang, red) pada tahun 2030. Sambungnya, hilang seiring berkembangnya digitalisasi.
“Studi di 3 negara Amerika, Jerman dan Australia menyatakan semua negara itu akan hilang pekerjaan dibandingkan yang tumbuh. Di Amerika saja akan hilang 6,1 juta,” kata Erick Thohir dikutip PariwisataIndonesia.id melansir Okezone.com.
Menteri Erick menambahkan bahwa sekarang adalah era pertumbuhan ekonomi berdasarkan kapabilitas dari pada sumber daya manusia (SDM). Lanjutnya, bukan sekedar infrastruktur saja yang dibangun, melainkan manusianya pun juga mesti dibangun supaya punya kemampuan.
“Ini eranya kita membangun knowledge base economy yaitu pertumbuhan ekonomi berdasarkan kapabilitas manusianya. Jangan sampai infrastrukturnya ada, manusianya tidak ada,” terangnya.
Mencermati sembilan jenis pekerjaan yang disebutnya akan hilang delapan tahun lagi, Menteri BUMN Erick dalam bahan paparannya merinci perihal dimaksud, berikut ini.
- Tenaga jasa penyiapan makanan
- Tenaga administrasi perkantoran
- Tenaga jasa transportasi
- Tenaga produksi manufaktur non-auto
- Construction and extraction
- Tradisional farming, fishing and forestry
- Sales and related field
- Social media manager
- Jasa pengamanan
Selepas menyampaikan itu, ia juga menilai ke depannya banyak pekerjaan baru terkait SDM yang akan diserap dalam dunia kerja, mesti dibekali kemampuan teknologi.
“Semua akan beralih ke teknologi, mau pendidikan, mau agriculture pertanian, mau pertambangan, kita akan launching 5G mining pertambangan 5G di Freeport satu dua bulan ke depan, akan jadi pertama di Asia Tenggara,” paparnya.
Selain menyampaikan jenis pekerjaan yang diyakininya akan rontok, Menteri BUMN Erick juga menyampaikan kebutuhan talent di masa depan masih cukup tinggi, antara lain:
- Data scientist dan analyst
- Artificial intelligence expert
- Software dan game developer
- Analis big data
- Block chain developer
- Market research
- Digital marketing
- Biotechnology
- Digital content (Youtuber, Tiktok)
Dari semua yang disampaikan, yang sudah tentu persoalan ini akan menjadi tantangan di masa mendatang. Maka, sebagai solusi mengatasinya, Menteri Erick menyarankan Perguruan Tinggi agar tidak hanya melahirkan generasi yang pintar.
Melainkan, lulusan yang memiliki keterampilan digital yang memadai disertai akhlak yang baik agar adaptif terhadap perubahan yang terjadi.
“Ini bagaimana agar kita kemerdekaan dengan berdaulat energi, dan juga ekonomi digital,” pungkasnya. (rss)
Leave a Reply