PariwisataIndonesia.id, Jakarta – PT Angkasa Pura II (disingkat AP2 atau AP II), selaku pihak yang bertanggung jawab sebagai pengelola 20 bandara di Indonesia.
Baca juga : Erick Thohir Beberkan 9 Jenis Pekerjaan yang Akan Rontok pada 2030, Ini Daftar dan Solusi yang Ditawarkan
Dalam keterangan resminya, menyatakan akan selalu mendukung dan siap berkolaborasi dengan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dalam mengakselerasi pemulihan sektor penerbangan, maupun menjaga konektivitas udara di Tanah Air.
“AP II selalu mendukung dan berkolaborasi dengan Garuda untuk membawa sektor penerbangan nasional terus tumbuh memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” kata President Director AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (18/6/2022).
Baca juga : Megaproyek Bakauheni Harbour City Diharapkan Rampung Sesuai Target Jadi Ikon Baru Provinsi Lampung
Perihal tersebut, Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra langsung menyampaikan rasa terima kasihnya kepada AP II atas dukungan yang diberikan kepada PT Garuda Indonesia Tbk.
Penguatan kolaborasi dengan AP II khususnya di Bandara Soekarno-Hatta, kata Irfan, segera akan terealisasi, “InsyaAllah kolaborasi itu akan terealisasi tahun ini,” terangnya.
Dia juga memastikan, pesawat yang sebelumnya tidak dioperasikan sejatinya tetap diminta melayani penumpang kembali. Untuk itu, Garuda tengah merencanakan menambah operasional pesawat.
“Kira-kira bisa mendekati total 70 pesawat namun kami butuh waktu membuat pesawat tersebut siap melayani kembali,” bebernya.
Berikutnya, Garuda Indonesia juga akan memprioritaskan keuntungan bisnis dengan fokus pada rute penerbangan domestik, termasuk menyasar rute-rute yang menguntungkan.
“Kami tetap melayani rute internasional umrah, haji, dan akan fokus ke kargo. Untuk rute internasional hanya menerbangan yang menguntungkan saja,” tandasnya.
Menteri BUMN Erick Thohir ikut menyambut positif atas upaya yang diraih maskapai pelat merah ini.
Untuk diketahui, GIAA berhasil lolos dari jurang pailit lantaran mayoritas kreditor setujui proposal perdamaian terkait Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), yang digelar di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Mencermati hal itu, Menteri Erick menilai, hal tersebut tentu tak bisa dilepaskan buah dari dukungan seluruh pihak.
“Kami tidak lupa menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Indonesia yang terus percaya pada Garuda Indonesia, khususnya di masa yang penuh tantangan ini untuk memberikan pelayanan penerbangan terbaik,” ujar Menteri BUMN.
PariwisataIndonesia.id masih melansir dari keterangan tertulis, yang menyampaikan soal pengembangan bisnis, di mana AP II dan Garuda juga akan berkolaborasi di PT Gapura Angkasa, adalah perusahaan yang bergerak di jasa ground handling.
Juga disebutkan, bahwa saat ini AP II memegang 46,62% saham di Gapura Angkasa, sementara GIAA memegang 45,62% saham Gapura Angkasa.
Awaluddin mengatakan sejumlah rencana ekspansi telah disiapkan untuk Gapura Angkasa sebagai upaya pengembangan bisnis dan mendukung sektor penerbangan nasional.
Lanjutnya, Gapura Angkasa juga akan didorong untuk memberikan nilai tambah dan berkontribusi semakin baik bagi pemegang sahamnya termasuk AP II dan Garuda.
Ia juga mengungkapkan, ke depannya Bisnis Gapura Angkasa diproyeksikan untuk diperluas guna menciptakan pendapatan lain dari pengembangan bisnis baru (new wave business).
“Saat ini mayoritas datang dari jasa ground handling akan diperluas juga ke passenger services, infrastructure services, cargo serta special cargo handling. Sinergi dan kolaborasi AP II dan Garuda ini diharapkan dapat mendukung dan mengakselerasi pemulihan sektor penerbangan nasional,” pungkasnya. (Md)
Leave a Reply