Rumah Adat Sulawesi Selatan

Rumah Adat di Sulawesi Selatan

Sobat Pariwisata! Sama halnya dengan provinsi lain di Indonesia, di Sulawesi Selatan juga memiliki keberagaman rumah adat sesuai dengan suku yang ada. Provinsi ini yang beribukota Kota Makassar, kota yang disebut juga Kota Daeng.

Makassar sendiri terdiri dari beragam suku, seperti Bone, Mandar, Duri, Pattinjo, Bugis, dan lainnya. Rumah adat bagi masyarakat Sulawesi Selatan dianggap sebagai sesuatu yang sakral karena tiap bagiannya memiliki filosofi tertentu. Setidaknya ada lima rumah adat yang harus sobat ketahui. Apa saja sih? Simak yuk ulasan berikut ini!

Rumah Adat Suku Makassar
Rumah Adat Suku Makassar, Foto: eljohnnews.com

1. Rumah Adat Suku Makassar

Rumah adat Makassar bernama Balla yang menyerupai rumah panggung. Rumah ini memiliki tinggi sekitar 3 meter di atas tanah dengan disangga oleh kayu yang jumlahnya 5 penyangga ke arah belakang dan 5 penyangga ke arah samping. Dulunya, rumah adat ini menggunakan atap yang terbuat dari bahan-bahan alam seperti rumbia, nipah atau bambu. Namun seiring perkembangan zaman, atap yang digunakan adalah seng atau genteng yang terbuat dari tanah liat.

Dulu rumah ini identik dengan rumah yang digunakan oleh para bangsawan. Keunikan dari rumah adat ini terletak pada bentuk atapnya yang seperti pelana kuda dengan ujung runcing yang disebut dengan Timbaksela. Timbaksela merupakan simbol yang digunakan untuk menandakan derajat kebangsawanan masyarakat Makassar.

Selain itu, ada dua jenis tangga rumah yaitu Sapana dan Tukak. Perbedaannya terletak dari jenis bahan yang digunakan dan jumlah anak tangga. Sapana menggunakan bambu dengan tiga atau lebih anak tangga yang dianyam, sedangkan Tukak merupakan jenis anak tangga yang terbuat dari kayu. Sapana hanya digunakan khusus untuk bangsawan, sedangkan Tukak digunakan oleh rakyat biasa.

Rumah Adat Khas Suku Toraja
Rumah Adat Khas Suku Toraja, Foto: pengajar.co.id

2. Rumah Adat Khas Suku Toraja

Rumah adat suku Toraja, biasa disebut dengan Tongkonan. Rumah ini memiliki aturan wajib, yang harus dilakukan ketika membangun Tongkonan. Aturan tersebut yaitu, rumahnya harus menghadap ke utara. Menurut filosofinya, arah utara adalah tempat berkumpul dengan para leluhur nantinya.

Sama seperti rumah adat Sulawesi Selatan lainnya, Tongkonan juga berbentuk rumah panggung. Uniknya, bangunan ini terdiri atas tumpukan kayu yang dilapisi oleh ijuk. Tongkonan ini cukup terkenal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Banyak masyarakat mengenal Tongkonan dengan ciri khasnya, yaitu tiga ornamen yang diberi warna merah atau kungin dan hitam.

Dalam suku Toraja sendiri, terdapat tingkatan Tongkonan. Tingkatan ini, dibagi berdasarkan strata sosial masyarakatnya. Tongkonan Layuk adalah jenis yang digunakan untuk urusan pemerintahan dari suku Toraja, untuk Tongkonan Pekaberan adalah bangunan yang dihuni para petinggi adat Toraja. Sedangkan untuk Tongkonan Batu, adalah rumah dari masyarakat biasa.

Rumah Adat Khas Suku Bugis
Rumah Adat Khas Suku Bugis, Foto: dariadigi.blogspot.com

3. Rumah Adat Khas Suku Bugis

Berbeda dengan suku lainnya, suku Bugis sangat menjunjung tinggi adat Sulawesi Selatan dan dipadukan dengan adat agama Islam. Dengan perpaduan tersebut, membuat rumah adat khas suku Bugis memiliki desain rumah yang cukup unik. Rumah adat suku Bugis terletak pada arah pembangunan, dengan mengarahkan bangunan ke kiblat.

Bagian rumah suku Bugis dibagi menjadi tiga bagian yaitu Rakkaeng, Bola, dan Awasao. Untuk bagian Rakkaeng, berfungsi untuk penyimpanan barang berharga. Contohnya saja emas, perak, keris, ataupun perhiasan lainnya. Rakkaeng juga bisa digunakan, untuk menyimpan persediaan makanan lhoo.

Bagian kedua adalah Bola atau Kalle Bala, sebuah ruang khusus di dalam rumah yang digunakan untuk kebutuhan pemiliknya. Artinya, bagian Bola ini adalah ruang pribadi dari pemilik seperti kamar tidur, ruang tamu, hingga dapur.

Ruangan terakhir adalah Awasao atau Passiringan, dimana tempat ini merupakan sebuah ruang yang digunakan untuk menyimpan hewan ternak. Hewan ternak yang disimpan seperti kambing, sapi, hingga ayam. Ruangan ini juga difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan alat pertanian, maupun berbagai alat untuk bekerja lainnya.

Rumah Adat Suku Luwuk,
Rumah Adat Suku Luwuk, Foto: .romadecade.org

4. Rumah Adat Suku Luwuk

Rumah adat suku Luwuk dulunya merupakan rumah dari Raja Luwu. Rumah ini sangat unik dan dibangun dengan 88 tiang berbahan utama kayu. Rumah adat yang disebut dengan rumah Langkanae ini memiliki ukuran atap yang lebih besar dibandingkan badan rumah. Saat dijajah oleh Belanda, rumah ini menjadi sasaran untuk dihancurkan.

Rumah adat ini terdiri dari 3 ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda. Ruangan pertama diberi nama tudang sipulung dengan ukuran yang luas untuk menampung tamu. Ruangan kedua merupakan ruang tengah sebagai tempat privasi keluarga dan beristirahat. Ruangan ketiga adalah ruang belakang yang terdiri dari dua kamar dengan ukuran kecil.

Rumah Adat Suku Mandar
Rumah Adat Suku Mandar, Foto: berbol.co.id

5. Rumah Adat Suku Mandar

Rumah adat Mandar memiliki bentuk yang mirip dengan rumah adat Bugis dan Makassar. Hanya saja perbedaannya terletak pada teras yang lebih besar dibandingkan teras lainnya. Bentuk rumahnya pun sama yaitu berupa rumah panggung. Warna rumah kebanyakan menggunakan warna gelap, namun ada juga yang masih mempertahankan warna asli kayu sebagai bahan bakunya.

Itulah tadi beberapa keunikan dan ragam rumah adat dari Sulawesi Selatan. Sangat kaya akan nilai budaya dan filosofi masyarakat setempat bukan? Inilah mengapa kita wajib melestarikan warisan budaya agar tetap lestari dan bisa dinikmati oleh anak cucu kita kelak.