Pariwisataindonesia.fotomenterisandiagaunoberkantordaribali
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat berkantor dari Bali (Foto: ANTARA/Fikri Yusuf)

Pembukaan Pariwisata Bali Juli Nanti Nyaris Batal! Ini Permohonan Cok Ace dan Putu Astawa untuk Menguatkan

“Kehadiran beliau sangat kita hormati di Bali dan menaruh harapan besar kepada Pemerintah Pusat melalui Menteri Sandi yang mau berkantor dari Bali tetapi Juli nanti tidak berhasil membuka keran wisman maka nonsense. Ucapannya cuma menebarkan wajah manis tapi soal kerja belum tentu terbukti. Harapan warga Bali cuma turis mancanegara,” ucap Wayan, ia adalah pengusaha di Bali yang menjalankan bisnis di sektor pariwisata dari warisan orang tuanya yang curhat kepada Redaksi Pariwisata Indonesia, pada Rabu (23/6).

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Bali I Putu Astawa menyambung benang merah kausalitas dari artikel yang menyampaikan, ada dugaan hal tersebut kecil kemungkinannya untuk terwujud dalam waktu dekat.

“Saya kira itu kewenangan dari pusat untuk mengkaji, kalau dari Dinas Pariwisata telah mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan pembukaan pariwisata internasional tersebut,” kata Kadispar Bali Putu Astawa, seperti dikutip Bisnis.com, Rabu, (23/6).

Menurut Kadispar Bali Putu Astawa, negara yang direncanakan dapat melakukan kerja sama dengan Bali untuk mendatangkan wismannya, antara lain China, Arab, Singapura, dan Korea Selatan.

“Semua ini tergantung lagi kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian Luar Negeri yang akan menentukan kita bisa kerjasama dengan negara mana,” bebernya.

Lebih lanjut, katanya, di dalam pembahasan turut juga dibahas soal kerja sama dengan negara luar melalui skema travel bubble.

Mendukung berita baik tersebut, pihaknya dari jauh-jauh hari telah mempersiapkan pembukaan pariwisata internasional dengan merancang Standar Operasional Prosedur (SOP) kedatangan wisman dimulai dari bandara hingga tempat menginap.

Tak cuma itu saja, bahkan Kadispar Bali juga memastikan, Pemprov Bali sangat serius mewadahi untuk pemberian sertifikasi protokol kesehatan (prokes) Covid-19 bagi hotel, restoran, vila, hingga pusat perbelanjaan sebagai sosialisasi CHSE; Vaksinasi Covid-19 juga telah diberikan kepada 97.000 orang pekerja di sektor pariwisata.

Atas alasan tersebut, dia menilai pembukaan pariwisata internasional sejatinya tidak akan menjadi masalah. Penyebaran Covid-19 jika para wisman berhasil didatangkan, sambungnya, telah melibatkan seluruh stakeholder pariwisata di Bali untuk bersama-sama ikut bertanggung jawab dan meyakinkan protokol kesehatan agar disiplin dan ditaati.

“Semoga tidak begitu besar pengaruhnya PPKM Mikro terhadap pembukaan pariwisata internasional. Apalagi, ekonomi Bali sudah benar-benar sangat berat,” pungkasnya.

Saat sekarang, masyarakat Bali tengah bersuka cita menyambut kabar baik tentang akan dibukanya wisman tersebut. Piye iki Mas Menteri Gercep? (Eny/eh)