Bukan cuma bernilai seni tinggi, Mandau diyakini merupakan senjata yang mengandung unsur mistis yang mampu melindungi pemiliknya. (Foto : news.pontianakite)

Senjata Mistis Bernilai Seni Tinggi

Mandau, Senjata Tradisional Suku Dayak

Mandau, Senjata Tradisional Suku Dayak

Halo, Gaes!

Ngobrolin tentang Suku Dayak tentunya enggak lengkap tanpa membahas senjata tradisionalnya. Salah satu senjata khas dari destinasi Pariwisata Indonesia di Pulau Kalimantan ini adalah Mandau. Benda yang satu ini bukan sekedar senjata biasa, loh. Penasaran dengan keistimewaan Mandau? Simak ulasannya di bawah ini, ya.

Konon, kata Mandau berasal dari nama orang yang pertama kali membuat dan memiliki senjata ini, yaitu Man Da U. Diyakini Man Dau adalah orang yang berasal dari Suku Namman (Suku Kuno dari China Selatan) yang datang bersama para tawanan perang ke Kalimantan untuk mencari hasil alam. Ciri khas suku ini adalah tubuh yang ditato dengan motif berbeda untuk menandai setiap kelompok.

Menurut cerita, Man Da U terkenal dengan kesaktian, kekejaman, dan keahliannya dalam berperang. Dengan senjata saktinya, Man Da U selalu berhasil memerangi bangsa-bangsa lain yang datang ke Pulau Kalimantan. Ini membuat bangsa lain tidak berani memasuki wilayah Man Da U, Gaes.

Para keturunan Man Da U pun membuat senjata yang serupa dengan milik leluhur mereka. Sebagai bentuk penghormatan atas kesaktian sang nenek moyang, senjata tajam yang keberadaannya masih tetap eksis itu pun diberi nama Mandau.

Mandau udah menjadi bagian kehidupan Suku Dayak, Gaes. Senjata ini selalu menemani pemiliknya dalam melakukan berbagai aktifitas, mulai dari mencari nafkah, perlengkapan upacara adat, tarian tradisional, hingga melawan musuh.

Kalo dilihat sekilas, bentuk Mandau menyerupai parang. Tapi, ini bukan parang sembarang parang, Gaes. Enggak seperti parang biasa, Mandau memiliki banyak ukiran yang menjadikannya sebagai salah satu senjata dengan nilai seni tinggi.

Ukiran pertama terdapat di bagian punggungnya, membuat senjata tersebut indah. Selain itu, pada bilahnya juga terdapat lubang-lubang yang diisi dengan berbagai logam, mulai dari emas, perak, kuningan, hingga tembaga.

Sejak tahun 2010, Mandau sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kalimantan Timur. (Foto : cdn.idntimes)

Seperti senjata-senjata tajam lainnya, Mandau juga memiliki sarung atau penutup yang disebut kumpang. Sarung yang umumnya terbuat dari inti kayu nangka atau garunggang ini diikat dan disatukan dengan anyaman rotan. Anyaman yang berjumlah tiga menandakan bahwa pemilik Mandau adalah orang biasa, sedangkan kumpang para panglima biasanya ditandai dengan empat anyaman rotan.

Keunikan Mandau juga terdapat pada gagangnya yang terbuat dari tanduk rusa, kerbau, atau kayu pilihan. Gagang ini dibentuk menyerupai kepala burung dan dilengkapi ukiran berbagai motif di seluruh permukaannya.

Selain ukiran-ukiran tersebut, di ujung gagang Mandau juga dihiasi dengan bulu burung. Terkadang juga terdapat rambut manusia yang pernah dikalahkan oleh si pemilik Mandau. Suku Dayak meyakini bahwa arwah sang lawan akan menetap di Mandau yang telah mengalahkannya.

Bukan cuma bernilai seni tinggi, Mandau diyakini merupakan senjata yang mengandung unsur mistis yang mampu melindungi pemiliknya. Semakin banyak lawan yang pernah dikalahkan, maka semakin kuat dan sakti Mandau tersebut. Makanya, Mandau harus dirawat dengan baik serta disimpan di tempat khusus sebagai bentuk penghormatan.

Oh ya, Gaes. Selain senjata Mandau, ada juga istilah Mandau Terbang. Kalo yang satu ini berhubungan erat dengan kesaktian pemiliknya. Pengguna Mandau Terbang bisa membuat senjata itu melayang tanpa disentuh, loh. Katanya, sih, ada dua cara penggunaan kesaktian ini. Yang pertama, penggunanya memakai ilmu yang membuat tubuh tidak terlihat. Dan yang kedua, pengguna Mandau Terbang meminta bantuan jin untuk mengendalikan Mandau miliknya.

Meski tidak memiliki kesaktian dan bukan merupakan keturunan Suku Dayak, lo tetap boleh memiliki Mandau sebagai cinderamata saat mengunjungi destinasi Pariwisata Indonesia di Kalimantan Timur. Hanya saja, jika biasanya Mandau asli dibuat dari batu khusus, maka Mandau untuk cinderamata terbuat dari besi biasa.

Fyi, sejak tahun 2010, Mandau sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kalimantan Timur. Yuk, terus jaga dan lestarikan budaya dan peninggalan nenek moyang kita.

Pewarta:  Anita Basudewi Simamora
COPYRIGHT © PI 2023