PariwisataIndonesia.id – Banda Neira merupakan salah satu dari sepuluh pulau vulkanik di Kepulauan Banda, Provinsi Maluku. Di balik keindahan alamnya, Banda Neira pernah menjadi daerah penghasil rempah pala satu-satunya di dunia. Sekitar 500 tahun lalu, nilai segenggam pala setara dengan segenggam emas.
Karena itu Banda Neira menjadi tempat pertama di nusantara yang dikuasai Belanda sebelum ke Batavia. Bahkan Banda Neira juga sempat menjadi wilayah yang diperebutkan Inggris, Belanda, hingga warga lokal untuk mempertahankan wilayah.
Akibatnya pada 1609 terjadilah perang yang melibatkan warga lokal yang dibantu Inggris untuk melawan Belanda. Sayangnya, pertikaian antara Belanda dan Inggris tidak kunjung berhenti. Hingga akhirnya terjadilah pertukaran Pulau Run di Kepulauan Banda Neira, dengan Nieuw Amsterdam (sekarang dikenal dengan Manhattan, New York) demi memonopoli pala.
Banda Neira juga pernah menjadi tempat pengasingan Bung Hatta dan Sutan Syahrir yang dilakukan oleh Belanda pada 1936. Sebelum akhirnya dipindahkan ke Rumah Pengasingan Hatta-Sjahrir di Sukabumi pada 1 Februari 1942 untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sungguh fakta sejarah yang menarik mengiringi keindahan Banda Neira. Lantas, bagaimana dengan keindahan alamnya? Digadang-gadang destinasi wisata Banda Neira, surga di timur Indonesia sebagai kawasan yang menjanjikan.
Keindahan alam Banda Neira tidak perlu diragukan lagi. Sebagai surga di timur Indonesia, Banda Neira memiliki pemandangan alam eksotis dan masih terjaga hingga sekarang.
Tak hanya keindahan laut yang berkilauan mengelilingi setiap sudut Banda Neira. Namun juga terumbu karang dan kekayaan bawah laut, yang membuat Banda Neira menjadi tempat menyelam yang diakui secara internasional.
Belum lagi dengan adanya peninggalan situs bersejarah yang akan membawa kita mengenal lebih dalam keindahan Banda Neira sebagai daerah yang pernah diperebutkan bangsa Eropa.
Banda Neira menyediakan 30 situs menyelam yang tersebar di setiap jengkal pulaunya. Namun ada satu tempat yang menarik untuk dikunjungi karena proses pembentukannya yang tidak biasa yaitu Lava Flow. Lokasi ini berada di bagian utara Gunung Api Banda.
Aliran lava akibat dari letusan pada tahun 1988 menciptakan pertumbuhan karang dan memberikan kehidupan kepada biota laut di perairan itu. Salah satu penghuni laut yang wajib kamu temui saat menyelam ialah Lion Fish. Bahkan spot itu sering disebut sebagai Tample of Lion Fish.
Leave a Reply