Pariwisata Indonesia

5 Pesona Kalimantan, Bikin Lupa Pulang

Wajib pasca pandemi berlibur ke Kalimantan

Wajib pasca pandemi berlibur ke Kalimantan

Kalimantan terkenal buat lokasi wisata anti mainstream. Tersebar luas tempat-tempat untuk spot-spot foto. Penyuka selfie, wah disini surganya. Buat jepret-jepret, dijamin keren-keren. Wajib pasca pandemi dan berlibur ke Kalimantan jadi rekomen. Pilihan alternatif kamu untuk berlibur usai wabah corona. Yuuk, ke Kalimantan!

Baca Juga: Kuliner Khas Kota Banjarmasin, Maknyus Euy!

Indahnya sungguh luar biasa. Sebut aja, semua ada. Disini lengkap. Keindahan bawah lautnya, hutan, pantai, lengkap nggak cukup seminggu kamu berlibur. Saking buanyak banget pilihan-plihan buat berwisata.

Pulau Kalimantan terbesar ketiga di dunia. Nikmati hamparan perbukitan yang hijau. Panorama perbukitan memesona dan cantiknya, luar biasa. Hingga berlibur ke gua khas zaman prasejarah tempo dulu, bagus untuk dikunjungi. Selain itu, ada kawasan konservasi, cobain berlibur ke hutan wisata. Temukan wisata yang konsepnya tiada tara, semua jadi satu. Ada hutan belantara, ada sungai, panorama pegunungan, perbukitan.

Kelilingi hutan cukup gunakan bambu aja dibantu arus sungai. Disopiri juri mudi berpengalaman. Mutari hutan belantara cukup dengan bantuan arus sungai amandit, Rasakan sensasi dan pemandangan sungai-sungai. Hutan belantara, pesona pegunungan. Keren banget deh. Kamu hobby bermain rafting? Yukk, coba rafting gunakan bambu. Seru!

Baca Juga: Santuy di Waduk Riam Kanan, Keren Banget!

Redaksi bantu kamu, pilihan mana aja yang bagus buat berlibur pasca pandemi. Pilihan rekomen berwisata anti mainstream di Kalimantan, kemana aja, let’s go!

1. Bukit Lebak Naga

Tepatnya ada di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Bukit Lebak Naga tawarkan panorama alam dengan hamparan hijau dan kalau kemarau, tampak perbukitan warrnanya kecoklatan. Keren, buat yang suka foto-foto, disini memang tempatnya. Netizen Maidasari sebutkan dalam caption, “Rindu alam???,” begitu bunyi tulisan yang lekat di fotonya. Saking kelamaan ada di rumah, nggak sabaran ingin lekas berlibur.

Meski nggak tinggi, Bukit Lebak Naga punya lanskap dengan hamparan keindahan memesona ‘Gaaees. Semilir, hembusan angin perbukitan berikan atmosfer rasa damai. Cobain ada dipuncak bukit, rasakan sensasinya. Mau tahu, suasana hati bila ada di Bukit Lebak Naga?, Langsung aja DM ke netizen m_hakim011. Dijamin selalu bikin rindu selalu mau datang kembali. Nah, ada yang menarik ‘Gaaes, penamaan bukit ini, kata ‘Naga’ berasal dari angkutan yang ditumpangi orang-orang zaman dulu mirip banget dengan Naga. Dari situlah, masyarakat menamakan bukit dengan Lebak Naga. Beeegitu, ‘Gaaess. Sudah tahu?

2. Rumah Jomblo

Satu lagi pilihan wisatamu saat berada di Kalimantan. Ditawarkan wisata anti mainstream kedua, lokasi berada di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Yuk, ke rumah jomblo. Bangunan rumah kayu berdiri sendiri. Disebut sebagai rumah jomblo, mengapa disebut begitu, ‘Gaaees? Apakah rumahnya, milik seorang yang jomblo seumur hidupnya atau ada faktor lain? Wisatawan dan tamu-tamu yang datang akan cepat paham.

Rumah Jomblo? Oh, pasti karena rumah ini berada sendirian di atas sebuah gundukan tanah di atas bukit. Nggak ada bangunan lain di samping dan belakang. Rumah itu berdiri cuma satu, dia berdiri sendirian, satu-satunya yang ada di atas bukit. Ibarat jomblo, kondisi rumah ini nasibnya mirip-mirip. Nggak punya teman atau pasangan, Rumah Jomblo.

Dua netizen, posting ke laman media sosialnya. Melalui instagram@odiethadien dan @nabilazirus, terlihat jelas keduanya asyik menikmati. Sama-sama merasakan kehadiran di rumah jomblo nggak lengkap kalau belum foto-foto. Apalagi punya kebisaan editing. Bakat photoshopnya oke banget, bikin foto hasilnya jadi suka-suka. Mau tahu foto hasil editan?, Bagaimana menurut kamu, ‘Gaaess?

Sekitar lokasi, sedang banyak dibangun perumahan. Developer banyak membangun di dekat wisata ini. Dari atas bukit kamu pijak itu, tampak pemandangan yang hamparannya luas. Punya sensasi sendiri. Kamu juga bisa melihat Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dari kejauhan. Rumahnya nggak bisa dimasuki karena nggak ada tangga ke atasnya.

Rumah ini ditinggali pemilik usai tanah disekitarnya digali pengembang. Catatan, liburan ke rumah jomblo jangan salah kostum. Apalagi kalau datang hujan, lokasinya becek. Pengunjung cuma bisa mendaki hingga tanah datar di bawahnya, melihat rumah itu dari bawah aja. Kebanyakan wisatawan cuma untuk jepret-jepret. Rumah ini terbilang unik. Dan sudah ada sejak 2008 silam. Hindari pakai high heel, terpaksa harus dilepas karena semuanya tanah kecuali meniatkan khusus untuk pemotretan.

Rumah jomblo jadi viral berkat netizen asal Yogyakarta. Ia posting ke akun media sosialnya. Sejak itu, ramai banyak anak-anak muda mentereng, pakai mobil berdatangan. Cuma untuk foto-foto aja. Pemandangan matahari terbenam juga bagus disini. Daya pikat dan keunikan rumah jomblo, kondisi tanah di bawah rumah kosong. Rumah jomblo menjulang tinggi sehingga menambahkan kesan rumahnya tampak sendirian di ketinggian. Begiiiicu, ‘Gaaes!

3. Loksado

Loksado wisata anti mainstream ketiga, jadi pilihan buat kamu yang rindu bermain dengan air. Wisata yang terbilang unik dan nggak biasa. Emang beda banget. Lintasi hutan belantara memadukan panorama alam yang komplit. Ada pegunungan, perbukitan dan arus sungai amandit. Bawa kamu keliling nikmati liburan lepas di alam terbuka.

Rasanya deg-degan, apa iya bambu yang diduduki bisa kuat. Beneren nggak sih ini? Jawabnya nanti aja kalau udah cobain wisata bamboo rafting. Rasakan sendiri aja, ‘Gaees! Buat kamu sampai ke lokasi ini, butuh empat jaman perjalanan dari Kota Banjarmasin menuju Loksado. Lokasi Loksado dikenalnya dengan sebutan balanting paring atau bamboo rafting, di mana setiap rakit bambu isi penumpang hanya dibolehkan maksimal 3 orang, dengan satu pemandu yang berpengalaman. Pastinya, pemandu itu bekerja profesional, ‘Gaaees!

Disini wisata airnya dinamakan bamboo rafting. Aneh ‘nggak? Udahlah, lupakan. Terpenting kamu bahagia, happy nya lepas, selepas-lepasnya happy. Selama di atas bambu mengitari hutan, kamu booooleh teriak sekeras-kerasnya. Luapkan aja semua agar plong. Bagus buat kesehatan. Cocok banget kalau dilakukan bersama pasangan. Romantisnya, serase dunia milik kamu berdua seperti tampak dalam postingan netizen@dayah44. Instagramnya, kayak mana itu berdua bahagianya. Tutup muka aja deh. Geleng-geleng.

Bagaimana, suka? Berlibur ke Loksado cocok buat kamu dong?

View this post on Instagram

Berakit-rakit ke hulu, bersenang-senang sekalian… ?

A post shared by Siska Musiam (@siska.musiam) on

Dalam instagram@siska.musiam tampak dirinya lepas. Pekiknya teriak lepas, bahagia kali kakak siska. Buang pikiran kamu, kalau ada anggapan rafting pakai perahu karet, no…No! Beneran bambu, bambu panjang dan kamu gunakan bambu itu. Kamu duduki dan mengitari hutan belantara cuma dibantu arus sungai amandit dan ya itu, satu orang pendorong di depan kamu. Cuma itu aja, tampak sederhana tapi nggak ada dong di Ibukota?

Rafting dilakukan di Sungai Amandit. Waktu tempuhnya bisa 2-3-jaman. Tapi terkadang sesuai permintaan tamu. Ada tamu tiap ketemu lokasi bagus buat foto-foto, berhenti untuk foto. Dan sewa seperti ini harganya beda. Karena khusus. Seperti tampak dalam layar video berikut ini, pembuat konten kreatif lakukan wawancara, tanyakan kesan-kesan rafting pakai bambu. Dijawab, ” Mantap ‘Gaaees tempatnya,” sebut tokoh yang diwawancara dalam channel Youtube Bamboo Rafting Loksado.

Uji keberanianmu disini. Berani terima tantangan? Coba rasakan degup jantungmu. Apakah, ada binatang buaya, binatang harimau, binatang lain? Nah itu dia, coba biar puas, langsung aja ditanyakan dan DM ke netizen kita tadi, yuuk!

Selain adrenalin kamu di uji, lulus atau tidak lulus? Mengitari sungai amandit dengan bambu akan menemui pemandangan alam yangggg luar biasa. Jangan kaget, bila sekali waktu dalam perjalanan mengitari hutan terlihat aktivitas suku dayak meratus. Hah? Waduh, gimana tuh. Serem nggak? Dan wisata rafting berakhir di sebuah tempat, nama lokasi itu disebut Desa Tanuhi. Selamat berwisata, ‘Gaees!

4. Danau Kakaban

Danau Kakaban terletak di Kalimantan Timur jadi wisata anti mainstream kamu yang keempat. Pernah dengar Derawan? ‘Lokasi Derawan dan Danau Kabakan, apa bedanya?’ Sama, masih di area yang sama. Danau Kakaban ini tidak berpenghuni dan dimasukan sebagai area konservasi.  Terletak di Kepulauan Derawan.

Nah, bagi kamu yang sudah berkunjung ke danau Kakaban ataupun belum, penasaran nggak sih kok bisa ada Danau seperti itu ? Mau tahu sejarah terbentuknya danau ini hingga jadi rumah yang nyaman bagi populasi ubur-ubur jinak tersebut? Konon, sejak zaman prasejarah, saat air laut masuk ke Danau Kakaban, karena air pasang naik nggak bisa keluar, terperangkap dan tercampur air hujan dan air tanah. Begiiiicu, ‘Gaaees!

Proses ribuan tahun ini menjadikan Danau Kakaban sebagai ekosistem unik. Wisata ke Danau Kakaban, destinasi wajib yang harus dikunjungi. Nggak bisa, harus! Dijamin nyesel, nggak kesini. Danau Kababan menyimpan pesona alam yang cuma ada dua lokasi di dunia. Selain itu, nggak bakalan ada. Hanya ada dua tempat aja di dunia ini yang miliki keunikan seperti Danau Kakaban. Yaitu Danau Kakaban dan Danau Ubur-ubur Palau di Kepulauan Micronesia.

Danau berkedalaman cuma 11 meter ini terkenal sebagai surganya ubur-ubur. Sebagai anak bangsa kita patut bangga, Makin cinta Indonesia, dong? Negri ini luar biasa. Beautiful Indonesia, Indonesia pesonanya memikat hati. Indah dan cantik, semua ada disini. Cabut, ayo berangkat ke Kalimantan!

View this post on Instagram

Divers just wanna have fun!✌️

A post shared by Christy Isabelli (@parisbruschetta) on

Danau Kakaban adalah satu-satunya tempat dimana kamu bisa jumpai jutaan ubur-ubur menari-nari. Kalau cuma lihat di film, ini beneran nyata. Nggak usah takut. Ubur-uburnya jinak, nggak bakalan nyengat kamu.

Bisa dipegang ubur-uburnya? Mau pegang, bisalah. Lekas ambil kamera bawah air. Suruh pemandu foto. Spot fotonya, luar biasa. Nggak bakal ada di tempat wisata lain. Cuma disini kamu foto-foto begini. Coba geser dikit. Lebih ke tengah dari Danau Kakaban. Kamu pandai menyelam, nggak takut kedalaman? Dan berani terima tantangan yang lain. Lakukan lagi. Ada sensasi baru. Surganya buat foto-foto. Kadung ada di lokasi Derawan, mau menari-nari bersama ikan paus? Pernah lihat taring ikan paus? Nah loh.

Cobain ada dalam air saat malam, kamu jangan terkaget-kaget. Ada banyak hewan dalam air mancarkan cahaya. Penasaran, bukan?

sumber foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id

5. Goa Beloyot

Goa Beloyot di Berau punya daya pikat tersendiri. Dan jadi wisata anti mainstream kelima. Merupakan lokasi pariwisata di Kalimantan Timur. Untuk menggapainya kesini, kamu harus jelajah hutan tropis basah di kawasan Kampung Marabu. Meski sulit, petulangan ke Goa Beloyot perlu dicoba.

Bakal jadi pengalaman sekaligus momen menggali ilmu yang menarik lho, Sobat Pariwisata! Apalagi goa ini diprediksi usianya lebih dari 4.000an tahun. Saat sobat masuk. kesan magis seperti menyapa. Tiang-tiang goa terbentuk dari stalakmit dan stalaktit, seolah menjadi tongkat besar untuk memperkokoh goa. Tertangkap jelas di tiap dinding-dinding goa. Kamu serasa diajak kembali ke zaman purbakala.

Dalam instgaram@atmawahyu dan @jalibanteq memposting mirip tangan-tangan ada di dinding Goa Beloyot.

View this post on Instagram

Cap Telapak tangan #Goabeloyot

A post shared by atma wahyu wiyanata (@atmawahyuwiyanata) on

Pada bagian belakang goa tampak terlihat miring 45 derajat, namun kemiringan jaraknya nggak terlalu jauh. Hanya sekitar lima meter, kamu akan langsung masuk ke dalam ruang goa lainnya, mekipun harus tiarap karena lubang goa kecil, ‘Gaees! Setelahnya, kamu akan kembali terkagum-kagum. Kamu menemukan ruang-ruang goa seakan  kembali ingin menyapa.

Tampak ada sekat-sekat dalam beberapa dinding sehingga membentuk ruang-ruang terpisah.  Ribuan kelelawar tampak beterbangan di atap goa, mata laba-laba dalam goa memantulkan cahaya dari lampu center pengunjung, bak intan beterbaran di dinding goa. Tidak kalah indahnya, stalaktit dan stalakmit yang merupakan percampuran air dan batu kapur juga memancarkan kilauan bagaikan titik berlian.

Tidak sia-sia rasanya perjalanan sekitar dua jam dan menempuh jarak lebih dari lima kilometer dan mendaki tebing terjal, untuk melihat goa dalam pergunungan karst di Kampung Merabu, Kecamatan Kelay, Berau. Rasa lelah, cape, semuanya terbayarkan. Saksikan dalam layar video wet tarveler, memberikan visual sempurna Goa Beloyot.