‘Hi, Gaaes!’
‘Nggak kenal maka nggak sayang!’
‘Nggak kenal maka nggak tahu!’
‘Nggak kenal maka nggak merindu, tapi kalau sudah kenal nggak sayang-sayang, Itu gimana dong?
Arti dari peribahasa, nggak kenal maka nggak sayang adalah sifat perangai seseorang tidak dapat diketahui pasti. Jika belum mengenalnya lebih dekat. Betul, ‘begitu? Komen dibawah ‘Gaees, kalau jawabaan beda, Okaey, ‘Gaaes!
Sudah tahu cerita hikayat, kisah Siti Nurbaya? Jembatan Siti Nurbaya diambil dari kisah Siti Nurbaya ini, ‘Gaaes. Ceritanya dikenal dengan percintaan, kasih tak sampai. Sampai-sampai si gadis minang cemungut. ‘Hiks, kasihan!’
Kisahnya berlatar budaya minangkabau dan tentu masih ada hubungan dengan Penjajahan Belanda. Kalau ada kata ‘jajah’ hati tersayat-sayat, benciiii, sebel, betul? ‘Betul, betul, betul!’
Coba tebak, siapa penulis buku Siti Nurbaya? ‘Marah Rusli!’
Ditulis dalam khas cengkok melayu baku. Gaya penulisan, tradisional bangetlah, mirip-mirip pantun. Baca dan cari tahu bukunya itu, ‘Gaaes!
Marah Rusli ceritakan dalam cengkok melayunya itu, tradisional seperti berpantun-pantun gitu.
Konon buku Siti Nurbaya dibanding-banding dengan Novel Romeo Juliet (RJ). Siapa penulis RJ? Benar, ‘Gaaes! Karya dari william shakespeare. Cari tahu dong kedua buku, dimana bedanya?
Let’s Go, ‘Gaaes!’ Langsung aja wisata ke Jembatan Siti Nurbaya. ‘Yoyoyo!’
Jembatan Siti Nurbaya ikon Pariwisata Kota Padang. Lokasi terletak di Jl. Kp. Batu, Batang Arau, Kec. Padang Sel., Kota Padang, Sumatera Barat.
Naik ke atas lagi. Pergilah ke puncak Gunung Padang. Disana ditemui sebuah makam, masyarakat meyakini sebagai makam Siti Nurbaya.
Wisatawan yang kesana sepaket, berziarah sekalian kadung sudah disitu. ‘Gaaes, makam dan jembatan dilekatkan nama Siti Nurbaya dari situlah asal mulanya. Sudah tahu?
Jembatan Siti Nurbaya, satu dari sekian lokasi wisata terkenal di Kota Padang yang wajib kamu kunjungi!
‘Onde mande, uni jo uda nak kamari?’ Bukan main, rupanya mas dan mba hendak berkunjung?
Jembatan Sitti Nurbaya panjang 156 meter, di bawahnya ada sungai Batang Arau. Dibangun tahun 1995 dan diresmikan pada tahun 2002. Dibangun jembatan ini untuk menghubungkan pusat kota ke seberangnya. Dari Kota Tua Padang dengan sebuah tempat bernama Taman Siti Nurbaya di Gunung Padang. Seberangan.
‘Bilo uda jo uni kamari. Jaan lupo jo sunset dan baburu kuliner urang minang? Minang ma imbau uni jo uda. Kamarilah!’ Datanglah, lebih cepat lebih bagus. Negri Padang, mengundang datang.
‘Gaaes, lihat panorama Kota Tua Padang, matahari terbenam, hingga berburu kuliner. Yuuk, kepoin Instagram@yolaputri! Putri, galau? Ia menyebut dalam caption di fotonya, “Hallo rindu, jangan pernah lupa mengabari-ku,” berharap pesannya dibaca dan sampai.
Honeymoon ke Jembatan Siti Nurbaya menjelang malam hari, keren cocok sama baeb. Jembatan Siti Nurbaya termasuk salah satu ikon wisatanya kota Padang ‘Gaaes, pemandangan matahari terbenam, Panorama dengan view Kota Tua Padang dan malam-malam sama ‘Baeb. Saat menjelang malam jadi makin-makin. Sunset dan berburu kuliner malam.
Kuliner disana ada jagung bakar, roti bakar, sate padang, pisang bakar. Pesan apa aja, dijawabnya bisa. Ramah dan senyum-senyum gitu penjaja makanan disana. Asal jangan bakar rasa cemburu pasanganmu ya ‘Gaaes? Liburan malah jadi berantakan, mood nya ambyar. Cintanya aja di bakar-bakar, Biar lengket mirip-mirip perangko. Jangan kelamaan di luar sama-sama ‘Baeb, sampai pagi-pagi itu tidak bagus. Berat, ngantuk loh.
Nenek bilang itu berbahaya. Yuk ‘Gaaes, berikan komen untuk konten kreatif dari broo jeki algusri dalam channel Youtubenya. Jangan lupa untuk subscribe!
‘Gaaes, sobat kita baru aja dari Jembatan Siti Nurbaya, melalui Instagram@atikajeee11, ia memposting keseruan saat di Jembatan Siti Nurbaya. Kepoin aja langsung, yuk!
https://www.instagram.com/p/CA3zf5QJoOE/
Satu lagi, bagus curhatan sama persis. Sehati dan semua orang, menebak-nebak dalam laman Instagram@izati_gusman menambahkan di keterangan fotonya, “Ada yg tau kisah nya?? “Siti Nurbaya : Kasih Tak Sampai,” tulisnya.
Leave a Reply