Sambal ini memang merupakan kuliner khas Lampung, khususnya Suku Pepadu (Foto : promediateknologi)

Berlibur ke Destinasi Pariwisata Indonesia di Lampung? Jangan Lupa Nyeruit!

Seruit, Sambal Lezat Penjaga Silaturahim

Seruit, Sambal Lezat Penjaga Silaturahim

Halo, Pecinta Kuliner!

Lo setuju enggak, kalo sambal merupakan salah satu menu favorit Nusantara? Meskipun pedas dan bikin lidah panas, hidangan yang satu ini kerap dicari dan di-repuchase oleh banyak orang. Bahkan bagi beberapa orang, makanan terasa kurang lengkap tanpa kehadiran sambal.

Nah! Bagi para pecinta sambal, Indonesia adalah salah satu surganya, Gaes. Negera ini memang punya banyak varian sambal yang bakal bikin lunch-time lo makin nikmat. Salah satunya sambal seruit.

Sambal seruit adalah salah satu hidangan yang bisa lo cicipi saat mengunjungi destinasi Pariwisata Indonesia yang ada Lampung. Sambal ini memang merupakan kuliner khas Lampung, khususnya Suku Pepadu dan telah diwariskan secara turun temurun.

Meski sudah berusia ratusan tahun, penamaan seruit diyakini baru muncul saat kedatangan bangsa Eropa di Indonesia. Seruit merupakan adaptasi dari kata sirkuit yang merupakan batas putaran di lapangan balapan. Nama seruit diambil karena gerakan memutar saat mengaduk bahan-bahan sambal sangat mirip dengan lintasan sirkuit.

Saat membuat seruit, enggak ada ketentuan khusus untuk jenis ikan yang digunakan (Foto : ytimg)

Tidak seperti sambal-sambal lain yang hanya terdiri dari cabai, bawang, dan tomat, seruit memiliki bahan tambahan lain yaitu ikan yang sudah dimasak, terong, biji ketimun, dan tempoyak atau durian yang difermentasi. Semua bahan tersebut diaduk menjadi satu hingga terciptalah sambal dengan cita rasa unik; gurih, asam, pedas, ditambah aroma yang khas.

Saat membuat seruit, enggak ada ketentuan khusus untuk jenis ikan yang digunakan. Lo bebas menggunakan ikan nila, belida, baung, atau jenis ikan lainnya. Selain itu, lo juga boleh memasak ikan tersebut dengan cara apapun, seperti diasap, bakar, goreng, atau pindang.

Agar lebih lengkap, seruit juga disajikan dengan tambahan lalapan, baik yang mentah maupun sudah dikukus, seperti daun singkong, daun katuk, rebusan labu, terong bulat, hingga jengkol. Wah! Kalo udah gini, nasi sepiring rasanya kurang, ya Gaes ya.

Di Lampung, seruit biasanya dihidangkan saat acara keluarga, arisan, atau momen kumpul-kumpul lainnya. Masyarakat lokal menyebut kegiatan ini dengan nama nyeruit atau makan seruit bareng-bareng. Selain bikin kenyang, kegiatan ini bisa menjaga tali silaturahim baik antar keluarga, saudara, maupun tetangga, Gaes.

Kegiatan nyeruit ini terkenal banget di masyarakat Lampung, loh. Bahkan ada istilah, ‘Belum ke Lampung kalo belum nyeruit.’

Tapi lo enggak perlu nunggu undangan nyeruit buat bisa mencicipi sambal lezat ini karena beberapa rumah makan di Lampung sudah menyiapkan seruit sebagai salah satu menu dalam hidangan mereka. Lo bahkan bisa memilih jenis ikan yang akan digunakan.

Oh ya, Gaes. Sejak tahun 2015, seruit sudah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak benda Indonesia dari Provinsi Lampung, loh. Keren banget, kan?

Gimana? Penasaran dengan kuliner yang satu ini? So, saat berkunjung ke destinasi Pariwisata Indonesia di Lampung, jangan lupa mencicipi sambal seruit, ya Gaes ya.

Pewarta:  Anita Basudewi Simamora
COPYRIGHT © PI 2023