Pariwisata-Indonesia, Berita Pariwisata Indonesia, PT Prima Visi Kreasindo
Ilustrasi foto: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Senin (30/5/2022). / Dok. Ist

Berkaca dari Hilangnya Anak Sulung Kang Emil di Swiss, Keamanan Destinasi Wisata di Indonesia Lebih Ditingkatkan; Sesama Ayah, Sandi juga Bilang Begini

PariwisataIndonesia.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa yang menimpa anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang biasa disapa dengan sebutan Kang Emil bernama Emmiril Mumtadz atau Eril yang hilang di Sungai Aare, Swiss.

“Saya juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia terus mendoakan agar Eril dapat ditemukan dengan selamat. Di setiap salat saya mengirimkan doa juga membacakan Al-Fatihah bagi Eril dan bagi Kang Emil, Bu Atalia (istri Ridwan Kamil) dan sekeluarga,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Senin (30/5/2022).

Di kesempatan itu, Sandi mengaku berteman dekat dengan Kang Emil. Di sisi lain, sesama ayah, ia bisa merasakan kesedihan luar biasa yang dialami Ridwan Kamil dan keluarga.

Menyikapi hal tersebut, “kita fokuskan untuk mengetuk pintu langit bagi keluarga Gubernur yang kita cintai,” doanya.

Tak cuma itu, ia juga memutuskan akan mematikan media sosialnya selama beberapa waktu ke depan, dan segala informasi terkait kegiatan pariwisata hanya disampaikan secara resmi melalui akun media sosial Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

“Saya memutuskan untuk switch off medsos Sandi Uno untuk beberapa waktu ke depan agar Kang Emil diberikan ketenangan, kita berdoa, mengetuk pintu langit agar diberikan terbaik untuk keluarga Bapak Gubernur Jawa Barat yang sangat kita cintai,” ujarnya.

Berkaca dari peristiwa tersebut, Sandi meminta kepada para pengelola destinasi wisata di Indonesia untuk meningkatkan standar keamanan bagi wisatawan. Sebab, kecelakaan di tempat wisata juga bisa terjadi di mana pun, termasuk Swiss yang dikenal sebagai negara maju.

“Swiss adalah negara yang sangat maju dari segi pariwisata dan ekonomi kreatif sampai kepada wisata sungai, danau, dan sebagainya. Namun, kita juga bisa belajar bahwa harus terus meningkatkan sertifikasi CHSE, cleanless, health, and safety. Destinasi harus memiliki sistem untuk mengidentifikasi kebutuhan pengunjung dari segi komponen dan kesehatan,” tuturnya.

Oleh sebab itu, mulai 3 Juni 2022, Sandi akan memulai inspeksi fasilitas pariwisata untuk memastikan standar CHSE telah dipatuhi para pengelola destinasi.

Hal lain yang disampaikan mantan Ketum HIPMI, menyoroti tingkat kebersihan, keamanan, dan kenyamanan di tempat wisata bagi pengunjung, ia menegaskan, menjadi tanggung jawab bersama bagi pengelola pariwisata, pemerintah daerah, dinas pariwisata, termasuk juga pemerintah pusat.

“Kami akan mencoba (lakukan inspeksi) salah satu destinasi wisata buatan. Tapi juga kita memiliki destinasi alam yang harus diperhatikan aspek keselamatannya,” pungkasnya. (D/f)