Halo, Gaes!
Kalo cuma sekedar pengen liat Tembok Besar Cina yang mendunia, lo enggak perlu jauh-jauh sampai ke Negeri Tirai Bambu.
Sebab, Indonesia juga punya ‘The Great Wall’.
Objek wisata itu bernama Janjang Koto Gadang dan Janjang Saribu, yang berada tak jauh dari pusat kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar)
Keberadaan dua tempat wisata ini menyerupai ‘The Great Wall of China’, tapi versi miniaturnya, Gaes!
Sudah tentu tidak sepanjang dan sebesar yang ada di Cina.
Saat lo sudah menginjakkan kakinya di destinasi wisata populer di provinsi ini juga tak ubahnya seperti pepatah “Sekali Mendayung Dua Tiga Pulau Terlampaui”.
Karena lo pun bisa sekalian mengunjungi Taman Panorama Lobang Jepang, dekat pula ke menara Jam Gadang yang paling tersohor di Tanah Air dan mengemuka juga sebagai monumen kebanggaan Kota Bukittinggi alias ikon dari Ranah Minang.
‘FYI’, Janjang Koto Gadang berada tepat di bawah Taman Lobang Jepang untuk menghubungkan Nagari Koto Gadang dan Nagari Ngarai atau lokasi persisnya terletak di Kayu Kubu, Mandiangin Koto Selatan, Bukittinggi, Sumbar.
Sedangkan Janjang Saribu terletak di Kelurahan Bukit Apit Puhun, Kecamatan Guguk Panjang, yang berada masih dalam kawasan Kota Bukittinggi, Sumbar. Dulunya berguna bagi masyarakat Bukik Apik untuk mengambil air ke dasar ngarai.
Berpijak pada alasan tersebut, apabila ada anggapan yang menyebut Janjang Koto Gadang dan Janjang Saribu adalah tempat wisata yang identik, menurut gue jelas ini dua hal yang berbeda.
Hal lainnya juga terlihat pada jarak jarak antar keduanya yang diperkirakan ditempuh sejauh 1 km.
Meski demikian, baik Janjang Koto Gadang maupun Janjang Saribu memiliki kesamaan dalam ciri khasnya berbentuk undakan tangga yang mengular sepanjang dari kaki bukit hingga ke puncak dengan dikelilingi pemandangan indah yang konon sudah dibangun sejak zaman Kolonial Belanda.
Emang enggak bisa disangkal, desain arsitektur Janjang Koto Gadang jauh lebih jempolan ketimbang Janjang Saribu. Bahkan, pemandangan alam di sekitar tembok beton juga begitu memesona menyuguhkan perbukitan, tebing-tebing yang gahar, persawahan dan berselimut kabut dikelilingi pula dengan tetumbuhan hijau yang rimbun.
Janjang Saribu juga tak kalah menariknya, kok. Objek wisata ini didukung pula dengan daya pikat yang hampir serupa walau tak semuanya sama dengan latar belakang Gunung Singgalang yang gagah perkasa, tapi tetap anggun dan mempesona.
Oh ya Gaes, liburan ke tempat tersebut, jangan lewatkan juga menikmati lanskap Ngarai Sianok atau Green Canyon-nya Sumatera Barat jadi salah satu spot terbaik untuk menyaksikan pahatan-pahatan Tuhan yang membentuk Ngarai Sianok.
Gaes, enggak heran bila pemandangan yang cantik di dua objek wisata ini bakal membuat lo terpana ketika menikmati jalan pagi dengan view bagus dan alami sambil menghirup udara segar nan sejuk khas pegunungan.
Tidak hanya membantu tingkatkan kesehatan paru-paru, sekaligus pula dijamin akan bikin encer otak ke ‘mode maksimal’ buat belajar.
Dulunya, jembatan ini dinamakan Janjang Batuang karena terbuat dari bahan tanah dengan alat penopang bambu atau dalam bahasa masyarakat setempat disebut batuang.
Di masa lalu, jembatan ini juga digunakan sebagai jalur pengantaran logistik.
Jika Tembok Besar Cina punya panjang lebih dari 8.000 km, Janjang Koto Gadang hanya memiliki panjang kurang dari 1 kilometer atau tepatnya sekitar 780 meter.
Lain halnya dengan Janjang Saribu, yang kalo diartikan dalam bahasa Minang, “Janjang Saribu” berarti seribu anak tangga. Disebut begitu, karena terdapat banyak jumlah tangga yang bisa lo temukan di Janjang Koto Gadang ini.
Wajar aja bila berlibur ke Janjang Koto Gadang dan Janjang Saribu tak sedikit yang menobatkannya sebagai lokasi pilihan paling ‘pas’ buat lo yang enggak suka pelesiran terlalu jauh.
Daya tarik lainnya, terdapat pula sejumlah titik persinggahan buat lo istirahat sambil mengenal kearifan lokal budaya Minangkabau yang tetap eksis sampai sekarang.
Kendati menyusuri dan melakukan trekking hingga ke puncak Janjang Koto Gadang ditempuh dengan waktu yang relatif singkat antara 15 hingga 30 menit. Walau pun jalur trekking-nya juga enggak parah-parah banget, saran gue, ini juga termasuk Janjang Saribu, loh!
Lo tetap ada baiknya, untuk kudu mempersiapkan stamina prima sebagai tips mujarab atasi nyeri pada paha, betis keram hingga napas ngos-ngosan saat naik dan turun tangga. Eits, jangan lupa juga bawa air minum biar lo enggak dehidrasi.
Sewaktu menikmati dua destinasi wisata terbaik di Ranah Minang ini, lo pun enggak perlu buru-buru, supaya bisa sepuasnya mengambil gambar dari tebing dengan pemandangan alamnya yang benar-benar keren abis.
Malah kalo lo beruntung, akan bertemu beberapa kera ekor panjang yang sedang bergelantungan dari pohon ke pohon.
Kabar baiknya, nih, ketika lo sudah di tempat wisata tersebut, enggak perlu membayar retribusi apapun alias free. Lo hanya diminta untuk membayar biaya parkir. Asyik banget, kan?
Lagi juga, Gaes, dengan memutuskan liburan di Indonesia aja, secara tak langsung peran lo telah turut andil dalam memantik kebangkitan pariwisata Indonesia yang sempat terpuruk dua tahun lamanya akibat pandemi COVID-19.
Selepas membaca artikel ini, tertarik dong untuk lo menikmati keindahan alam sambil berselfi-ria dengan latar belakang ala Tembok Besar Cina?
Yuk, jadikan ‘bucket list’ perjalanan lo pekan ini dengan mengunjungi Janjang Koto Gadang dan Janjang Saribu. (Anita)
Pewarta: Anita Basudewi Simamora
COPYRIGHT © PI 2022
Leave a Reply