PariwisataIndonesia.ID – Kompetisi para pengusaha untuk mendapatkan tambahan modal dalam program Juragan Jaman Now di Metro TV memasuki batch 9.
Peserta yang tampil, mencoba memukau para panelis yang antara lain terdiri pengusaha Reino Barack, President and CEO Time International Irwan Mussry, CSO Plataran Indonesia Anandita Makes Adoe, dan Founder and CEO Foodizz Rex Marindo.
Pada episode kali ini, peserta yang berkompetisi di antaranya Afriani, pemilik Omah Rendang, Ben (Benquee), dan Kiky (Kolang-Kaling Enyak).
Tampil pertama untuk mempresentasikan produknya ialah Afriani, seorang ibu asal Padang, yang memiliki usaha dengan brand Omah Rendang sejak 2016.
Dia berhasil melahirkan berbagai inovasi baru yang berbahan dasar rendang, seperti spageti rendang, sushi rendang, nasi goreng rendang, burger rendang, dan lain-lain.
Afriani terus mengejar impian untuk memiliki rumah rendang yang dapat dinikmati langsung oleh para pencinta Omah Rendang.
“Insya Allah sepuluh tahun ke depan bisa mencapai miliaran. Kami bermimpi sepuluh ke depan bisnis auto pilot, yaitu membuka cabang, memiliki reseller di berbagai kota,” ungkapnya.
Dalam presentasinya, Afriani menyebut usahanya membutuhkan tambahan modal Rp30 juta. Antara lain untuk sewa kios, bahan baku, kemasan, promosi, dan tenaga kerja.
Calon juragan berikutnya ialah Ben, pemuda berusia 32 tahun yang membuka usaha dessert, yaitu panakota dan chesee cake, yang dinamai Benquee. Panakota yang identik hanya disajikan di restoran maupun hotel, diubah menjadi dessert yang bisa dinikmati di mana saja.
Dengan melakukan sejumlah inovasi seperti menghadirkan variasi rasa, Benqee ingin meningkatkan penjualan melalui strategi marketing.
“Yang kami butuhkan sekitar Rp78 juta. Banyak pengembangan usaha yang akan kami lakukan dengan membuka satu store. Kami akan memulangkan dana investasi dalam waktu kurang lebih 10 bulan,” paparnya.
Terakhir adalah Kiky, owner Kolang-Kaling Enyak, cemilan manis yang menggunakan resep turun-temurun dari sang nenek.
Melalui keikutsertaan di Juragan Jaman Now, Kiky ingin membuka peluang Kolang-Kaling Enyak mewujudkan mimpinya untuk bisa menembus pasar internasional, menjadikan kolang-kaling makanan tradisional dengan pasar internasional.
“Kami mempunyai visi memperkenalkan buah asli Indonesia, yang sarat akan manfaat. Menurut penelitian, kandungan dalam kolang-kaling dapat memperkuat tulang, sebagai (mengobati) radang sendi, dan melancarkan pencernaan,” ujar Kiky.
Dia berinovasi menggunakan food dehidrator machine agar buah kolang-kaling dapat lebih awet, dengan produk kolang-kaling basah dan kering. Per minggu, Kolang-Kaling Enyak memproduksi satu karung sekitar 60 kg, dengan omzet Rp4,8 juta.
“Modal tambahan yang kami butuhkan Rp33 juta. Pertama kami ingin membeli sealer pet can, kami ingin mengubah kemasan yang saat ini ada. Kedua kami sangat membutuhkan standing freezer,” ungkapnya.
Dengan berbagai pertimbangan, para panelis sepakat untuk memberikan tambahan modal sebesar Rp20 juta kepada Kolang-Kaling Enyak.
Sementara dua peserta lainnya belum berhasil memikat hati panelis untuk mendapatkan modal tambahan.
“Alhamdulillah seneng banget, jadi Kolang-Kaling Enyak bisa membuktikan bahwa makanan lokal asli Indonesia bisa eksis dan ke depannya visi kami bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas,” tutur Kiky, tulis Ihfa Firdausya dari MediaIndonesia.com. (Indah)
Leave a Reply