pariwisata indonesia
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan hadir dalam kampanye Gernas BBI Ragam Aceh di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, pada Rabu (8/9) / Foto: Tangkapan layar YouTube Ditjen PDSPKP

Menko Luhut Bicara Aceh “Segudang Potensi” untuk Kopi Gayo dan Sektor Energi hingga Pariwisata, “Saya titip supaya kita kerja sama bagus”

“Aceh ini hebat, punya pertanian seperti kopi Gayo dengan luasnya lebih 50 ribu hektare, super kaya ikan, pariwisata serta energi cukup banyak, tapi saya titip supaya kita kerja sama bagus,” puji Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kepada masyarakat Aceh pada Kampanye GBBI #PasarLautIndonesia di kota Serambi Mekkah. Berikut ulasannya.

“Aceh ini hebat, punya pertanian seperti kopi Gayo dengan luasnya lebih 50 ribu hektare, super kaya ikan, pariwisata serta energi cukup banyak, tapi saya titip supaya kita kerja sama bagus,” puji Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kepada masyarakat Aceh pada Kampanye GBBI #PasarLautIndonesia di kota Serambi Mekkah. Berikut ulasannya.

PariwisataIndonesia.ID – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan hadir dalam kegiatan peluncuran kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Ragam Aceh di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, pada Rabu (8/9).

Baca juga :  Tajuk Rencana Situs Media Indonesia tentang “Jenderal Luhut”

Dalam kunjungan kerjanya itu, mantan Menteri Perindustri dan Perdagangan periode 2000 – 2001 menyatakan, pemerintah menargetkan sebanyak 32 juta unit Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) akan masuk dalam sistem pasar digital pada tahun 2024.

“Kita punya target sampai 2024 itu ada 32 juta UMKM untuk masuk di sistem digital,” kata Menko Luhut dalam sambutannya pada peluncuran Gernas BBI Ragam Aceh, Rabu (8/9).

Dalam keterangan resminya, pelaksanaan Gernas BBI Ragam Aceh kali ini, merupakan program rutin #pasarlautindonesia dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan penyelenggaraan Puncak Kampanye Gernas BBI Ragam Aceh digelar secara daring dan luring di Anjong Mon Mata, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, pada Rabu (8/9/2021).

Kemudian, melalui tema “Istimewanya Aroma Kuliner Aceh, Ikan vs Kopi” diharapkan, satu sisi, sebagai upaya membangkitkan geliat pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya mendongkrak konsumsi ikan dan produk UMKM sektor kelautan di kota Serambi Mekkah.

Di sisi lain, Gernas BBI merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas UMKM dalam promosi dan pemasaran produknya melalui e-commerce. Sekaligus, ikut berperan dalam mendorong peningkatan permintaan masyarakat.

Sementara bila menelisik kegiatannya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, “Sebagaimana yang telah disampaikan Bapak Presiden pada Sidang Paripurna DPR RI tanggal 16 Agustus 2021 lalu, ada tiga strategi besar untuk pemulihan ekonomi nasional, yaitu: digitalisasi UMKM, hilirisasi industri, dan ekonomi hijau atau ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan,” ungkap Menteri KKP.

Untuk itu, kata Menko Luhut, semua jajaran, baik dari pariwisata dan UMKM telah menunjukkan kerja yang cukup bagus. Terkait hal tersebut, pihaknya Secara khusus terus memacu percepatan digitalisasi UMKM.

“Sekarang saya kira kerja tim, baik dari tim pariwisata maupun UMKM itu sudah berjalan cukup bagus. Saya pikir sudah hampir masuk 15,5 juta (onboarding UMKM), jadi saya kira cukup bagus,” terangnya.

Selanjutnya, pendiri dan komandan pertama proyek Rajawali pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat TNI AD, BAIS ABRI tahun 1983 ini mengajak masyarakat Aceh dapat memanfaatkan dengan baik segala potensi alam yang ada di daerah Tanah Rencong, seperti sektor pariwisata, kelautan perikanan, perkebunan, maupun di sektor pengembangan energinya.

“Aceh ini hebat, punya pertanian seperti kopi Gayo dengan luasnya lebih 50 ribu hektare, super kaya ikan, pariwisata serta energi cukup banyak, tapi saya titip supaya kita kerja sama bagus,” pujinya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, selain Menko Luhut dan Menteri KKP, antara lain Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Anggota DPR RI asal Aceh TA Khalid, Anggota DPD RI asal Aceh Abdullah Puteh serta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan beberapa menteri yang mengikuti secara virtual. (Indah Ms/Eh/Soet)