Minum Kopi Warisan Budaya Osing di Banyuwangi

PariwisataIndonesia.id – Banyuwangi memiliki Desa Wisata Osing. Lokasinya berada di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.

Di sana, hidup sekelompok suku Osing, Mereka adalah masyarakat keturunan Hindu Blambangan yang masih tersisa.

Mulanya, desa wisata itu berupa sawah dan hutan milik penduduk Desa Cungking, cikal bakal masyarakat Osing. Pada 1830, saat penjajahan Belanda, barulah lahir sebuah desa bernama Kemiren.

Jarak dari Kota Banyuwangi hanya 10 kilometer. Bisa ditempuh dengan sepeda motor atau kendaraan roda empat.

Desa tersebut tergolong unik, masyarakatnya kental dengan nuansa Osing (suku asli Banyuwangi).

Ragam tradisi masih dilestarikan, Mulai rumah khas Osing, kesenian lesung, barong ider bumi, hingga tradisi mepe kasur.

Ragam festival digelar di desa tersebut, ada festival sepuluh ribu kopi dan jajanan khas Banyuwangi.

Seiring dengan pesatnya pariwisata, berdiri banyak homestay di desa tersebut. BUMDes punya peran penting mengelola aset desa. Pesantogan Kemangi, salah satu aset BUMDes berupa warung kopi yang juga melayani kuliner lokal Kemiren, merupakan yang pertama dibentuk.

Berdiri di atas tanah milik kepala desa saat itu, Lilik Yuliatin, Warung Pesantogan Kemangi seolah dijadikan salah satu displai budaya kuliner masyarakat Osing Kemiren.

Masakan tradisional seperti pecel pitik dan uyah asem menjadi menu andalan yang siap disajikan setiap waktu.

Tak hanya itu, produk kopi Jaran Goyang yang juga dibuat tangan-tangan pemuda Kemiren disajikan di sana.

pengunjung juga bisa praktek langsung proses pengolahannya mulai dari menyangrai, menumbuk biji kopi, menyaring bubuk kopi sampai praktik cara penyajian kopi. Diolah menjadi minuman kopi jenis apapun, mulai dari espresso atau robusta, rasanya pasti akan terasa lebih nikmat.