Halo, Gaes!
Jika di bagian barat, Pariwisata Indonesia memiliki Danau Toba, maka bagian timur ada Danau Sentani yang dimiliki negeri ini. Selain itu pemandangan indah yang berpadu dengan kebudayaan masyarakat, kedua danau ini memiliki keunikan masing-masing, loh. Nah! Kali ini gue mau spill tentang Danau Sentani.
Memiliki luas 9.635 hektar, menjadikan Danau Senatani sebagai danau terluas di Pulau Papua. Danau yang berada di ketinggian 70-90 mdpl ini terbentang antara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Nama Sentani yang berarti ‘Di sini kami hidup dengan damai’ pertama kali disebutkan oleh seorang misionaris yang datang ke Papua pada tahun 1898.
Para wisatawan yang datang ke Papua, selalu menyempatkan untuk berkunjung ke Danau Sentani. Danau yang dikelilingi 21 pulau kecil ini memang memiliki keindahan yang tiada dua. Apalagi jika dilihat dari bukit teletubis. Lo bakal melihat perairan dengan deretan pegunungan yang seakan-akan mengelilinginya.
Selain karena panorama alamnya yang indah, destinasi Pariwisata Indonesia yang satu ini juga menyimpan legenda dan misteri yang menarik keingintahuan para wisatawan.
Danau yang memiliki kedalaman 43-50 meter ini menyimpan kekayaan biota air tawar. Terdapat sekitar 31 spesies ikan air tawar, di antaranya seperti ikan Neosilurus novaeguineae (ikan lele yang memiliki ekor seperti belut), ikan pelangi Sentani, ikan gabus bloso atau ikan males (Glossogobius koragensis), ikan gabus Sentani (Glossogobius sentaniensis), hingga hiu sirip hitam dan hiu gergaji.
What? Ikan hiu? Ya! Lo enggak salah baca, Gaes! Memang ada beberapa ikan hiu yang hidup di Danau Sentani. Bahkan ketika wilayah Sentani diterjang banjir bandang pada tahun 2019 silam, banyak ikan hiu yang terdampar di jalanan.
Menurut para ahli, dulunya Danau Sentani merupakan bagian laut yang menjorok ke daratan. Tapi karena aktifitas tektonik atau pergeseran permukaan bumi, membuat bagian danau terpisah dengan lautan.
Selama bertahun-tahun setelahnya, proses geologi pun mengakibatkan air di danau ini tidak lagi terasa asin. Biota laut yang terangkut di danau pun mulai beradaptasi dengasn kondisi air tawar. Termasuk ikan hiu yang ada di Danau Sentani.
Bukan hanya ikan hiu, warga lokal juga percaya bahwa di Danau Sentani juga hidup mahluk lain yang disebut Walobho (tuan tanah atau penjaga tanah). Konon, kemunculan mahluk yang dikisahkan menyerupai kura-kura raksasa ini akan memberi pertanda akan kematian salah satu kepala suku (ondoafi), perang antar suku, hingga bencana alam.
Sst! Meski tidak terlalu jelas, penampakan hewan misterius ini pernah tertangkap kamera satu bulan sebelum peristiwa bajir bandang di Sentani, loh. Wah, makin penasaran, kan?
Selain kisah misteri tentang Walobho, Danau Sentani juga punya legenda unik yang dikisahkan turun temurun. Konon, leluhur masyarakat Sentani adalah penunggang naga. Ketika mencari wilayah baru untuk tinggal, mereka akan menunggang naga dan berkeliling.
Hingga saat melintasi sebuah danau besar, naga tersebut lemah dan tidak dapat terbang lagi. Naga tersebut lalu jatuh ke danau. Meski sang naga mati, tapi penunggangnya tetap bertahan hidup di atas tubuh sang naga. Bagian-bagian tubuh sang naga itulah yang diyakini merupakan pulau-pulau yang ada di Danau Sentani.
Pulau di sisi timur Danau Sentani diyakini sebagai kepala sang naga, pulau di barat merupakan bagian ekor, sementara Pulau Asei adalah bagian badan naga tersebut. Jika dilihat dari atas, kepulauan ini memang memiliki formasi unik seperti tubuh seekor naga, Gaes.
Gimana, Gaes? Sudah penasaran dengan destinasi Pariwisata Indonesia yang satu ini? Jika berkunjung ke Jayapura, jangan lupa mampir di Danau Sentani, ya. Danau indah yang memiliki segudang misteri.
Pewarta: Anita Basudewi Simamora
COPYRIGHT © PI 2022
Leave a Reply