Pariwisata Indonesia, Pariwisata Indonesia 2022, Keliling Pulau Samosir,Pulau Samosir,Danau Toba,Ulos,Pariwisata Sumatera Utara, Pariwisata di Indonesia
Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik di tengah Danau Toba, Provinsi Sumatra Utara. (Foto: Media PI/Dok. Istockphoto.com)

Keliling Pulau Samosir

Merangkum keindahan alam, budaya, adat, dan sejarah dalam satu kunjungan.

Merangkum keindahan alam, budaya, adat, dan sejarah dalam satu kunjungan.

PariwisataIndonesia.id – Horas, Gaes!

Saat liburan di Sumatera Utara, Danau Toba emang jadi salah satu tempat wisata yang wajib lo kunjungi.

Pariwisata Indonesia, Pariwisata Indonesia 2022, Keliling Pulau Samosir,Pulau Samosir,Danau Toba,Ulos,Pariwisata Sumatera Utara, Pariwisata di Indonesia
Kementerian PUPR selesai membangun akses jalan menuju Wisata Rohani di Bukit Sibea-bea, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Upaya dimaksud dalam mendukung pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba. (Foto: Dokumen Pribadi)

Danau terbesar di Asia Tenggara ini terbentuk dari tiga letusan besar Gunung Toba yang abu vulkaniknya menyebar hampir ke seluruh bumi. Kebayang, dong, dahsyat letusannya.

Selain penjelasan ilmiah, ada juga legenda terkenal yang menceritakan tentang terbentuknya Danau Toba. Lo pasti pernah dengar, kan, cerita Toba, istrinya, dan anak mereka Samosir, yang punya hubungan enggak akur dan akhirnya menyebabkan terbentuknya Danau Toba dan Pulau Samosir.

Ngomong-ngomong tentang Pulau Samosir, saat datang ke Danau Toba, lo juga harus mampir ke pulau yang ada tepat di tengah-tengahnya, Pulau Samosir namanya.

Pulau Samosir enggak cuma menawarkan keindahan alam buat lo, tapi juga sejarah, adat, dan budaya suku Batak. Misalnya di Huta (Desa) Siallagan. Di sini lo akan disambut sama patung penjaga pintu masuk. Katanya, sih, ketika dibuat, patung ini diolesi dengan minyak dari tubuh bayi yang dikeringkan.

Hal unik lain dari desa ini adalah pintu masuk dan keluar yang hanya ada satu. Menurut aturan, pintu masuk enggak boleh dipakai buat keluar, demikian juga sebaliknya. Konon, ada wisatawan yang pernah melanggar aturan itu, lalu dia terjatuh dan pingsan.

Ada juga balai persidangan dan tempat eksekusi mati untuk para penjahat besar, seperti pengkhianat, panglima perang musuh, dan pengganggu keluarga raja. Menurut cerita, setelah dipancung, bagian-bagian tubuh tawanan akan dimakan oleh raja, hulubalang, dan petinggi kerajaan untuk menambah kekuatan.

Tapi enggak semua raja Batak melakukan praktek kanibal, ya, Gaes. Tercatat hanya ada dua raja yang melakukannya. Yang lebih penting, praktek ini udah lama ditinggalkan, kok.

Berjalan ke Desa Tomok atau ke Museum Hutabolon Simanindo, di sini lo bisa menyaksikan pertunjukan Tari Sigale-gale, dimana boneka kayu berbaju manusia menari dengan iringan musik tradisional.

Eits, lo jangan mikir yang horor-horor dulu, ya. Boneka ini bisa menari karena digerakin sama dalang menggunakan tali.

Tari Sigale-gale sebenarnya tari dalam upacara kematian, terutama jika yang meninggal anak laki-laki.

Setelah puas ngeliat adat dan sejarah Batak Toba, lo bisa mampir ke Kampung Ulos Huta Raja yang ada di Lumban Suhi-Suhi Toruan. Di sini lo bisa ngeliat rumah tradisional Batak yang bernama Rumah Bolon.

Sesuai namanya, kampung ini juga merupakan salah satu desa pengrajin ulos dimana lo bisa ngelihat langsung cara penenunan kain khas Batak ini, dan buat kenang-kenangan, yang sekaligus jadi bukti kalo lo pernah berkunjung ke Pulau Samosir, jangan lupa beli ulosnya, dong Gaes! (Anita)

Pewarta: Anita Basudewi Simamora
COPYRIGHT © PI 2022