PariwisataIndonesia.id – Kota Padang merupakan kota dengan peradaban Melayu yang terbilang tua. Di sini lahir kerajaan Dharmasraya Melayu yang kemudian kesukuannya tersebar ke seluruh penjuru negeri. Tak hanya perihal sejarah kebudayaan, Padang juga terkenal dengan kota yang menjunjung adat dan agama. Terbukti dari semboyan “Adat bersendi Syara’, syara’ bersendi Kitabullah” yang selalu mereka junjung dan pegang teguh.
Salah satu bukti fisik dari semboyan ini adalah Masajik Raya Gantiang atau Masjid Raya Ganting. Masjid yang terletak di Kampung Ganting, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat. Masjid tertua di Padang ini bahkan menjadi saksi bisu perjuang para pendiri bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan. Masjid ini menjadi tempat shalat Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Ir. Soekarno saat diasingkan di Padang.


Masjid Ganting dulunya bermula dari sebuah surau kecil di Seberang Padang, kawasan mukim pertama di Padang dan menjadi asal mula berdirinya Kota Padang. Masjid Ganting kini menjadi masjid yang megah dan mewah bahkan menjadi salah satu destinasi wisata religi yang paling diminati di Padang.
Masjid ini memiliki arsitektur bernuansa Eropa neoklasik. Tak hanya itu, masjid yang menjadi pusat penyebaran dan pengembangan agama islam di Kota Padang ini memiliki lingkungan yang asri dan nyaman bagi para pengunjung. Hal ini dirasakan langsung oleh salah satu pengunjung yang menjadi Local guide Google, “Masjid yang berdiri sudah lama di kota padang. Bersih,nyaman,dan menenangkan, saya suka kesini,” ujar Rozali Rozali02, local guide google berbintang tujuh itu.
Mengutip dari Arsip Kementerian Agama, Masjid Raya Ganting memiliki denah bangunan persegi panjang berukuran 42 × 39 m. Ruang utamanya berdenah bujur sangkar berukuran 30 × 30 m. Serambi mengelilingi ruang utama pada sisi depan dan samping. Denah serambi muka berukuran 12 × 39 m. Adapun denah serambi samping, baik kiri dan kanan, berukuran 30 × 4,5 m. Bersebelahan dengan serambi samping, terdapat bangunan tempat wudu; sebelah kiri untuk perempuan dan sebelah kanan untuk laki-laki.


Di dalam kompleks Masjid Raya Ganting, terdapat bangunan pendukung berupa tempat wudu dan perpustakaan. Secara keluruhan, luas area yang diperuntukan untuk bangunan sekitar seperlima dari luas lahan. Halaman yang tersisa digunakan untuk pelaksanaan salat Ied pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.
Leave a Reply