Naik-naik ke Puncak Gunung, Sampai-sampai ke Danau

Pariwisata Indonesia di Papua Pegunungan Suguhkan Danau Habema yang Mempesona
Danau Habema terletak di Tipalok, Kecamatan Pelebaga, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. (Foto : wikipedia)

Halo, Gaes!

Mendaki gunung tertinggi di Indonesia bakalan kurang lengkap kalo lo enggak sekalian mengunjungi danau yang ada di sana. Kabar baiknya lagi, danau ini merupakan salah satu danau tertinggi di negeri ini. Yup! Tebakan lo benar! Danau yang gue maksud adalah Danau Habema.

Sebenarnya, danau yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Lorentz ini memiliki nama asli yaitu Danau Yuginopa. Nama Habema sendiri diambil dari nama perwira Belanda yaitu Letnan Habema, yang ikut mengawal ekspedisi Puncak Trikora tahun 1909 bersama H.A. Lorentz.

Bagi masyarakat Suku Dani, Papua, Danau Habema merupakan salah satu tempat keramat dan skaral. Danau ini diyakini sebagai lambang kesuburan yang ada di tanah Papua karena menjadi sumber kehidupan dan kesuburan mahluk hidup.

Danau Habema terletak di Tipalok, Kecamatan Pelebaga, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. Jarak destinasi Pariwisata Indonesia yang satu ini hanya sekitar 48 kilometer dari Kota Wamena.

Meskipun dekat, jangan berpikir kalo lo hanya butuh 1,5-2 jam untuk mencapai danau yang memiliki luas 224,35 hektar ini. Karena medan yang menantang serta cuaca yang cukup ekstrem akan membuat waktu tempuh lo menjadi lebih lama, yaitu sekitar 3-3,5 jam. Tapi, perjalanan sekitar 3 jam itu enggak bakalan terasa karena lo bakal ditemani dengan pemandangan alam khas Papua yang masih asri.

Selain waktu tempuh yang lama, lo juga harus diharuskan menggunakan kendaraan roda 4 untuk sampai ke danau ini. Karena kemiringan, lokasi yang berada di ketinggian, medan, serta angin yang cukup kencang akan berbahaya bagi kendaraan roda dua.

Berada di ketinggian 3.321 mdpl menjadikan Danau Habema sebagai danau kedua tertinggi di Indonesia setelah Danau Degeli Jagali (4.300 mdpl). Danau ini berada di kaki Gunung Trikora yang merupakan puncak tertinggi keempat di Gunung Jayawijaya.

Meski berada di ketinggian, lo enggak perlu trekking dan mendaki jauh untuk mencapai Danau Habema. Karena danau yang memiliki keliling 9,79 kilometer ini hampir bisa lo capai dengan kendaraan bermotor. Kapan lagi berada di ketinggian setara Puncak Gunung Sumbing tanpa perlu mendaki?

Dari tempat parkir mobil, lo bisa melihat keindahan Danau Habema yang berwarna biru dengan latar belakang Puncak Trikora. Pemandangan itu makin lengkap dengan padang rumput dan flora endemik khas Papua, seperti anggrek hitam dan rumah semut, yang ada di sekeliling danau. Selain flora endemik, jika beruntung lo juga bisa bertemu dengan fauna khas Papua, yaitu burung cenderawasih.

Belum adanya fasilitas buatan di danau yang dijuluki sebagai Danau di Atas Awan ini menjadi nilai tambah tersendiri. Lo bisa benar-benar menikmati healing yang jauh dari hiruk pikuk kota. Bakal berasa liburan di negeri dongeng yang masih asli dan asri, deh.

Berada di ketinggian 3.321 mdpl menjadikan Danau Habema sebagai danau kedua tertinggi di Indonesia (Foto : ksmtour)

Jika ingin mengunjungi Danau Habema, gue saranin lo datang di waktu pagi. Apalagi kalo lo bisa menangkap momen matahari terbit yang menyembul di balik pegunungan. Bakal jadi best momen banget, deh!

Selain untuk mendapat momen sunrise, waktu pagi disarankan karena ketika siang hari pemandangan danau akan tertutup oleh kabut. Sehingga lo enggak akan bisa maksimal menikmati danau indah ini.

Oh ya, Gaes! Cuaca siang hari di Danau Habema bisa mencapai 10 derajat celcius. So, gue saranin lo untuk menyiapkan pakaian tebal saat akan berkunjung ke sini. Perlengkapan lo harus lebih lengkap jika ingin camping di sekitar danau karena suhunya bisa mencapai 0 derajat celcius.

Danau ini buka selama 24 jam dan tidak ada tiket masuk. Lo hanya perlu menyiapkan biaya untuk transportasi dan guide.

Gimana, Gaes? Penasaran dengan destinasi Pariwisata Indonesia yang satu ini? Kalo lo akan mendaki Puncak Trikora, jangan lupa mampir di danau indah ini, ya!

Pewarta:  Anita Basudewi Simamora
COPYRIGHT © PI 2022