Halo, Gaes! Lo pasti pernah nonton film di mana si tokoh laki-laki ngasih hadiah tak terlupakan untuk si tokoh perempuan. Nah, ternyata, itu enggak cuma ada di dunia fiksi, loh. Kali ini, gue akan ngajak lo terbang ke tahun 1607-1636 Masehi.
Saat itu, Kesultanan Aceh Darussalam dipimpin sama seorang raja bernama Sultan Iskandar Muda. Setelah penaklukan Kesultanan Negeri Pahang di Malaysia, Sang Sultan pun memperistri Putri Kamaliah yang merupakan Putri Kesultanan Pahang.
Setelah beberapa waktu tinggal di Kerajaan Aceh, sang istri yang sering dipanggil Putroe Phang mengalami homesick. Ya, sama aja kaya kita-kita kalo lagi jauh dari kampung halaman. Pengennya, sih, pulang. Tapi apa daya, di masa itu belum ada pesawat yang bisa nganterin pergi pulang dalam waktu singkat.

Sang Sultan yang enggak tega ngeliat permaisurinya bersedih lalu membuat sebuah tempat bernama Taman Sari Gunongan atau Taman Gairah yang dilalui Sungai Daroy atau Darul Asyiqi.
Gunongan dibuat menyerupai pegunungan yang ada di kampung halaman Putroe Phang. Bangunan ini punya tiga tingkat dengan total tinggi sekitar 9,5 meter. Tingkat paling atas berbentuk menara bermahkota dan bisa digunakan untuk melihat pemandangan sekitar kerajaan.

Sebagai perlambang ketulusan cinta, bangunan didesain seperti bunga putih yang mekar, dengan dinding berukir bunga. Jadi kebayang, kan, Gaes, gimana besarnya cinta Sultan Iskandar Muda ke istrinya? Wah, bikin iri aja, ya.
Nah, di taman inilah sang putri healing dan menghibur hati. Tentu saja ditemani sama dayang-dayang kerajaan. Gue, sih, enggak tahu persis gimana healing-nya. Yang pasti, sih, enggak mungkin sambil main game online, ya.
Di sebelah barat Gunongan, ada juga batu bundar berteras yang saat itu dijadiin tempat untuk mencuci rambut para permaisuri. Mungkin kaya di salon-salon gitu, ya, Gaes? Ini, sih, tempat healing yang lengkap banget.
Selain sebagai tempat bagi Putroe Phang untuk menghilangkan rindu pada kampung halaman, di daerah Taman Sari Gunongan juga terdapat Kandang. Di lokasi ini dulunya anggota kerajaan melakukan kenduri atau selamatan.
Namun saat menantu dari Sultan Iskandar Muda yang bernama Iskandar Thani wafat, Kandang pun dijadikan sebagai lokasi makamnya.
Oke, Gaes! Sekarang kita terbang lagi ke masa sekarang. Walopun udah beratus-ratus tahun, Taman Sari Gunongan masih ada, loh. Meskipun sudah tidak sama persis seperti bentuk aslinya. Taman Sari Gunongan juga sudah terdaftar sebagai cagar budaya Indonesia.
Tempat healing Putroe Phang ini bisa lo kunjungi dengan bebas. Enggak perlu jadi anggota kerajaan atau daftar jadi dayang-dayang dulu. Kapan-kapan, healing ke Taman Sari Gunongan, yuk! (Anita)
Pewarta: Anita Basudewi Simamora
COPYRIGHT © PI 2022
Leave a Reply