PariwisataIndonesia.id- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan membatasi jumlah pengunjung di kawasan wisata Candi Borobudur, Jawa Tengah, menjadi sebanyak 1.200 orang per hari.
“Kami juga sepakat untuk membatasi kuota turis sebanyak 1.200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5.000 rupiah,” katanya, dikutip PariwisataIndonesia.id dari akun Instagram pribadi @luhut.pandjaitan di Jakarta, Sabtu (4/5/2022).
Pembatasan itu juga diiringi kebijakan tarif baru tiket masuk, yakni 100 dolar AS untuk wisatawan mancanegara dan Rp750 ribu untuk wisatawan domestik.
Hal tersebut, menurutnya, dilakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara.
Pernyataannya Luhut tak berhenti sampai di situ, sambungnya, semua turis, juga diimbau mesti menggunakan pemandu wisata (atau tour guide) dari warga lokal di sekitar kawasan Candi Borobudur.
“Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang,” terangnya.
Lebih lanjut, katanya, saat ini Pemerintah tengah bergotong royong guna mengembangkan konsep Candi Borobudur sebagai laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional.
Sejalan dengan hal tersebut, ia menekankan kembali sinergi antara konservasi dan pariwisata melalui mekanisme single authority agency (badan otoritas tunggal).
Sehingga Candi Borobudur tak lagi hanya dikenal sebagai salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas, malah akan lebih jauh dari itu, yakni destinasi wisata berkualitas.
Dia juga menyinggung soal arahan Presiden Joko Widodo tentang penerapan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular, Menko Luhut memastikan, hal tersebut sudah mulai diterapkan.
“Dengan menggunakan kendaraan listrik dan EBT, saya rasa akan semakin mempertegas komitmen Indonesia dalam penggunaan energi ramah lingkungan,” pungkasnya.
Sejak Sabtu (4/6/2022) pagi, sudah dilaksanakan uji coba penggunaan bus listrik sebagai shuttle bus kendaraan pariwisata. Lalu, mengulik rute perjalanan shuttle bus itu sendiri, meliputi Borobudur-Malioboro-Prambanan. (Indah/eh)
Leave a Reply