PARIWISATAINDONESIA.ID – PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) mengatakan saat ini pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS) telah mencapai 96,97% per Jumat, 18 Februari 2022 atau minggu ke-128.
“Realisasi pembangunan JIS telah mencapai 96,97% dari rencana 95,67%. Artinya terdapat deviasi positif sebesar 1,30%,” kata Kadiv Sekretaris Perusahaan PT Jakpro, Nadia Diposanjoyo melalui keterangan tertulisnya.
Nadia mengatakan saat ini pembangunan JIS memasuki fase pemasangan atap buka tutup atau retractable roof.
Atap ini menjadikan JIS sebagai salah satu icon unik satu-satunya di Jakarta, bahkan Indonesia yang menggunakan atap buka tutup.
Adanya atap ini memungkinkan stadion dapat digunakan pada saat hujan ataupun saat panas terik siang hari sehingga pertandingan, konser, konferensi, maupun kegiatan lainya dapat terus berlangsung.
“Kini, JIS sedang mengerjakan pemasangan atap buka-tutup atau Retractable roof, membran ETFE, sky view deck, perapihan precast tribun, serta pemasangan kursi regular,” ucapnya.
Selain itu, juga tengah dikerjakan penyelesaian area concourse, penyelesaian jahitan pada segmen facade, hardscape, dan landscape di sebelah barat dan ramp timur, serta pekerjaan Ground Water Tank (GWT) dan MEP plant.
Selama proses pembangunannya pun tidak sederhana, melainkan sangat kompleks. Misalnya saja, untuk atap buka tutupnya atau Retractable roof diangkat dengan tenaga dan resiko yang luar biasa besar. Sebab, diangkat dalam waktu bersamaan seberat 3,900 ton. Keberhasilan ini pun sudah tercatat dalam rekor MURI.
Meski pembangunan masih memasuki tahap akhir, tapi JIS sudah ditunjuk menjadi venue pada acara bincang Urban 20 dengan tema: Isu Perkotaan pada Presidensi G20 Indonesia.
Acara ini pun merupakan bagian dari rangkaian ditunjuknya Kota Jakarta sebagai tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin kota dunia dalam acara Urban 20 (U20) Mayors Summit 2022, sebagai bagian dari agenda Presidensi G20 Indonesia.
Mengawali kesiapan Jakarta menjadi tuan rumah U20 Mayor Summit 2022 kemarin menghadiri Bincang U20 di JIS bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil selaku U20 Co-Chair, CEO Sintesa Group Shinta Wijaya Kamdani selaku B20 Chair, Ketua Masyarakat Energi Terbarukan (METI) Surya Dharma, dan dimoderatori oleh Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patty Djalal. Adapun isu yang dibahas yakni isu perekonomian, transformasi digital, hingga energi terbarukan di tengah pandemi COVID-19. (Ben)