PariwisataIndonesia.ID – Pusat Laboratorium (Puslab) Narkotika Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) dan Fakultas Farmasi Militer Universitas Pertahanan (UNHAN) telah menjalin kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Melansir dari keterangan resminya yang dikutip kembali oleh redaksi PariwisataIndonesia.ID, Sabtu (4/9), menyebutkan, kolaborasi tersebut terkait untuk Penguatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalagunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN).
Berdasarkan hal itu, para pihak bak gayung bersambut sama-sama menegaskan, dan memiliki kesamaan pandangan. Kemudian, bersepakat untuk menandatangani nota kesepahaman, pada Rabu, 1 September 2021.
Dalam keterangan resminya, dari pihak BNN, diwakilkan oleh Kepala Puslab Narkotika BNN RI, Wahyu Widodo. Sementara, Dekan Fakultas Farmasi Militer UNHAN, Yahdiana Harahap sebagai wakil dari pihak UNHAN dan penandatanganan kerja sama tersebut disaksikan langsung oleh Direktur Kerja Sama BNN RI, Achmad Djatmiko.
Redaksi mencatat, isi dalam dokumen kerja sama memuat empat hal, yaitu:
- Pemberian kuliah tamu,
- Penelitian yang dilakukan oleh kedua laboratorium,
- Dukungan terhadap kegiatan pengabdian masyarakat dalam program P4GN,
- Pengajuan usulan topik penelitian bersama dari kedua belah pihak yang disepakati dan dilanjutkan dengan penyusunan proposal.
Direktur Kerja Sama BNN RI, Achmad Djatmiko menerangkan, “penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh Kepala BNN RI dan Rektor Universitas Pertahanan pada pertengahan tahun 2020 lalu,” terangnya.
Secara terpisah, Kepala Bagian (Kabag) Publikasi dan Media Sosial Biro Biro Humas dan Protokol (Humpro) BNN RI, Hanny Andhika ikut menjelaskan perihal tersebut yang disiarkannya melalui instagram infobnn_ri, pada Jumat (3/9).
“Perjanjian kerja sama akan diimplementasikan dalam program-program yang telah disepakati,” sebut mantan Ketua Panitia Festival Film Pendek BNN RI 2021.
“Program kerja dan perencanaannya, melibatkan pihak-pihak terkait dari masing-masing institusi,” sambung Hanny Andhika.
Duet lembaga ini berbalas-balasan dan keduanya merespons positif. Bahkan (setelah kesepakatan ditandatangani), mereka langsung optimalisasi, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing pihak, saling menindaklanjuti.
“Semoga kerja sama ini menjadi langkah awal untuk langkah ke depan sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa yang menjadikan Indonesia tumbuh dan maju,” ujar Kepala Puslab Narkotika BNN RI, Wahyu Widodo.
Begitu pula dengan Dekan Fakultas Farmasi Militer UNHAN, Yahdiana Harahap mengatakan, di satu sisi, kerja sama ini memberikan manfaat kepada BNN dan UNHAN. Di sisi lain, katanya, masyarakat luas bisa ikut merasakan manfaatnya.
Yahdiana menambahkan, melalui kolaborasi bersama ini sebagai pintu masuk bagi pihak UNHAN untuk ikut berkontribusi memerangi bahayanya narkoba, dan sejalan dengan tagline “War on Drugs” yang digadang-gadang oleh Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose atau perang melawan narkoba.
Mantan Kapolda Bali dalam salah satu kesempatannya pernah menyampaikan, upaya penanggulangan narkoba harus dilakukan secara holistik baik dengan hard power melalui pemberantasan, maupun soft power melalui pencegahan, seperti pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi. Bahkan, kata Petrus Golose, termasuk smart power melalui pengembangan IT.
Kepala BNN menterjemahkan makna filosofis di balik slogan “War on Drugs” adalah manifestasi dari sebuah sikapnya yang musti tegas, tidak boleh kalah, apalagi kendor dalam memburu bandar-bandar narkoba. Termasuk, penyalahgunaan peredaran barang haram tersebut.
Meski begitu, perang melawan narkoba sejatinya tetap dalam bingkai human right, dan sesuai koridor penegakkan hukum yang profesional dan proporsional. Ditambah lagi, katanya, perlu pula mendorong pemberdayaan ketahanan masyarakat terhadap dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba dan bahayanya kejahatan narkotika ini.
Dalam rangka perang melawan narkoba, arah kebijakan yang diambil oleh Petrus Golose adalah P4GN yang profesional, seperti melibatkan peran serta dan dukungan lembaga rehabilitasi; mengoptimalkan sinergitas dengan para pemangku kepentingan baik di tingkat nasional, regional sampai ke tingkat internasional.
Tak sekedar itu saja, Petrus Golose menyoroti salah satu program andalannya, yaitu “Desa Bersinar (Bersih Narkoba)“ hingga langkah pemberantasan seperti interdiksi terpadu. Untuk itu, orang nomor satu di lingkungan BNN mengajak semua pihak agar bersinergi dan paralel, harus dari hulu ke hilir secara simultan dan masif.
Dirinya menandaskan narkoba ancaman serius bagi bangsa Indonesia, bikin generasi penerus bangsa nelangsa. Di akhir penjelasan, Kepala BNN Petrus Golose mengingatkan, narkoba adalah musuh kita bersama, jangan sampai merenggut masa depan. (Eh)
Leave a Reply