Batik Liek Khas Minangkabau Terbuat dari Tanah Liat

Pariwisataindonesia.id – Batik merupakan  kain bergambar, dengan berbagai motif memiliki filosofi dari setiap corak, yang kini menjadi identitas seni nusantara. Berbagai daerah di Indonesia memproduksi batik, dengan ciri khas daerah masing-masing.

Dibuat dengan menggunakan pewarna alami dan memanfaatkan tanah liat sebagai bahan baku, hingga  diberi nama “Batik tanah liek” (liat). Batik ini diproduksi oleh tiga daerah di Sumatera yaitu Kabupaten Dhamasraya, Pesisir Selatan dan Tanah Datar.

Bahan Pewarna Batik

bahan-bahan pewarna yang digunakan berasal dari pewarna alami seperti tanah liat, kulit jengkol, manggis, getah gambir, jerami padi, kulit mahoni, kulit rambutan dan tumbuh-tumbuhan yang secara tradisional digunakan untuk colok (pewarna).

Motif Batik Liek

Motif batik tanah liat tradisional adalah kuda laut dan burung hong, namun sekarang selain motif Tionghoa diperkenalkan juga motif tradisional Minangkabau seperti siriah dalam carano, kaluak paku, kuciang tidua, lokcan, batuang kayu, tari piring, kipas.

Sejarah Batik Liek

Asal batik ini diduga dari Tiongkok yang diduga masuk ke Minangkabau pada abad ke 16. Pada zaman itu Kerajaan Minangkabau berpusat di Pagaruyung, Batusangkar. Batik tanah liat sempat hilang tanpa jejak pada masa penjajahan Jepang, tetapi berkat usaha Wirda Hanim, teknik batik ini diperkenalkan kembali pada tahun 1994.