PariwisataIndonesia, foto jalan malioboro

Wisata Kesehatan Kini Jadi Tren Baru dan Sudah Digodok Matang Pemprov Jateng, Begini Penjelasannya

Yogyakarta suguhkan wisata kesehatan berbasis seni dan budaya. Menyoroti hal tersebut, Ketua Perkedwi memberi dukungan jalur wisata di wilayah Joglosemar mengusung konsep Tracing the History of Jamu dengan melibatkan Pemda Jateng dan Pentahelix. Berikut ulasannya.

Yogyakarta suguhkan wisata kesehatan berbasis seni dan budaya. Menyoroti hal tersebut, Ketua Perkedwi memberi dukungan jalur wisata di wilayah Joglosemar mengusung konsep Tracing the History of Jamu dengan melibatkan Pemda Jateng dan Pentahelix. Berikut ulasannya.

PariwisataIndonesia.id– Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah melihat wisata kesehatan menjadi tren baru dalam dunia pariwisata.

Karena itu mereka menyiapkan paket wisata kesehatan berbasis kearifan lokal seni dan budaya dengan menggandeng Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (Perkedwi).

Ketua Perkedwi dr Mukti Rahadian menjelaskan konsep wisata kesehatan adalah menciptakan destinasi layanan unggulan kedokteran kesehatan di DIY yang dipadukan dengan paket perjalanan wisata budaya dan seni.

Tujuannya agar warga negara yang selama ini bepergian ke luar negeri karena mengakses fasilitas kesehatan dapat mengakses layanan kesehatan di Yogyakarta.

“Kami tengah menyiapkan konsep perjalanan wisata berbasis health tourism di DIY,” kata dr Mukti di Yogyakarta, Rabu (19/01).

Mukti mengatakan konsep wisata kesehatan tersebut merupakan bagian implementasi dari program kerja (proker) Perkedwi untuk wilayah DIY.

Salah satu dari proker itu, kata dia, adalah menciptakan destinasi layanan unggulan kedokteran kesehatan di DIY bagi warga negara yang selama ini bepergian ke luar negeri untuk dapat mengakses layanan kesehatan.

Untuk menuju pengembangan wisata kesehatan, menurut dia, Pemda DIY beserta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan berkoordinasi dengan rumah sakit di DIY yang telah terakreditasi guna menyiapkan layanan unggulan yang dapat diakses wisatawan.

Akreditasi Rumah Sakit (RS) tersebut, kata dia, harus diakui secara nasional maupun internasional, baru kemudian bisa menawarkan layanan unggulan.

“Layanan unggulan inilah yang nantinya di-branding oleh negara sebagai layanan unggulan RS yang bersangkutan,” ujar Mukti.

Dalam konsep wisata kesehatan nantinya akan disediakan jalur wisata di wilayah Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang), dan menyoroti hal tersebut, kata Mukti, faktor kesehatan menjadi prioritas alias faktor yang diutamakan.

“Jadi supaya orang yang berwisata, kondisinya tetap bugar. Nantinya dijaga oleh dokter. Orang yang datang akan melakukan medical check up dulu di RS tersebut dan diberikan rekomendasi misalnya tidak boleh makan hidangan tertentu sesuai dengan hasil pemeriksaan,” kata dia.

Mukti menuturkan, sesuai arahan Sri Sultan Hamengku Buwono X, konsep wisata kesehatan harus mengedepankan budaya dan kearifan lokal di Yogyakarta.

“Saat ini kami sudah kepikiran tema yang akan diangkat yakni Tracing the History of Jamu. Jadi nantinya, dengan konsep ini, Yogyakarta yang merupakan bagian dari Joglosemar dapat berkolaborasi dengan Pemda Jateng, serta Pentahelix lainnya seperti akademisi, bisnis, wisata, profesi, dan civil society menciptakan perjalanan wisata kesehatan di wilayah Joglosemar,” terang Mukti.