Halo, Gaes!
Pastinya lo sudah tahu, kalo tanah di Pulau Bangka-Belitung (Babel) terkenal dengan kandungan timahnya.
Terkait aktivitas penambangan di pulau ini, sudah berlangsung sejak tahun 1711. Wajar aja, bila akhirnya Pulau Babel dikenal sebagai daerah penambangan timah terbesar di Indonesia.
Sayangnya, timah tidak mampu beregenerasi dan lambat laun, namun pasti, diprediksi akan habis.
Ibarat pepatah, habis manis, sepah dibuang. Habis timah, area penambangan pun ditinggalkan.
Alhasil, pulau ini memiliki banyak kawasan bekas penambangan, Gaes!
Tapi meski berstatus sebagai area bekas penambangan, tempat-tempat tersebut banyak pula yang sudah disulap menjadi kawasan yang bernilai guna. Salah satunya adalah Danau Pading.
Danau Pading sendiri terletak di Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, atau setidaknya, lo perlu menempuh perjalanan sekitar 30-40 menit dari Kota Koba, Bangka Tengah.
Sementara kalo titik startnya dari Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, perjalanan lo menuju ke Danau Pading diperkirakan butuh waktu 90 menit.
Dinamakan Danau Pading karena terdapat Bukit Pading yang berhadapan dengan danau ini.
Bukit dengan ketinggian 677 mdpl, kini menjadi pelengkap keeksotisan saat lo mengambil foto di Danau Pading.
Meski mengambil foto adalah agenda yang enggak boleh dilewatkan, tapi lo juga bisa melakukan banyak aktivitas lain saat berada di Danau Pading, Gaes!
Untuk menarik minat pengunjung berwisata ke tempat ini, pihak pengelola telah pula menyediakan perahu yang bisa lo sewa buat mengarungi danau dan menikmati keindahan airnya yang biru kehijauan.
Selain perahu, ada juga dermaga kayu yang menjorok sampai ke area danau. Ini bisa jadi pilihan buat lo yang ingin melihat air danau sambil berjalan-jalan di atasnya, atau sekedar duduk-duduk santai di pasir putih yang ada di tepi danau juga bisa lo lakuin di sini, Gaes!
Vibes-nya seperti nongkrong di tepi pantai, hanya bedanya, perairan yang ada di depan lo itu tidak sebesar lautan aslinya, dan satu hal yang pasti, lo enggak boleh melewatkan sunset yang memukau di Danau Pading, ya!
Fasilitas di kawasan wisata ini juga terbilang cukup lengkap. Ada mushola, gazebo, toilet, pohon pelindung, area parkir yang luas, serta tempat makan yang menyediakan beragam menu dari mie kuah, tekwan, otak-otak, hingga kelapa muda.
Selain keindahannya, Danau Pading juga memiliki kisah inspiratif di balik pengembangannya menjadi salah satu destinasi wisata menawan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Layaknya lahan bekas penggalian setelah tak bisa lagi dieksplorasi, juga tak ubahnya dengan Danau Pading ini, mulanya adalah kawasan yang terbengkalai.
Lalu sekelompok pemuda yang saat itu kehilangan pekerjaan karena efek Pandemi Covid-19, menggagas Danau Pading untuk dijadikan sebagai lokasi wisata.
Berbekal dari uang patungan, mereka mulai membangun beberapa fasilitas sederhana.
Termasuk memanfaatkan media sosial sebagai strategi promosi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.
Padahal, jauh sebelum itu, mereka sempat pula diremehkan oleh penduduk sekitar, tapi tetap ‘tak patah arang’.
Kini, hasilnya? Viola!
Danau Pading sekarang ini menjadi salah satu objek wisata yang cukup viral di Pulau Bangka.
Enggak hanya itu aja, bahkan spot wisata ini mampu menggerakkan roda perekonomian warga setempat karena ratusan pengunjung datang ke danau ini tiap minggunya.
Mencermati potensi tersebut, bulan lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kerja keras para pemuda tersebut dan menyempatkan diri secara langsung dengan mengunjungi danau ini.
Dalam keterangan resminya, Menteri Sandiaga Uno juga memuji kekompakan masyarakat Desa Wisata Perlang yang sukses menjadikan Danau Pading yang tak lain -awalnya bekas galian tambang- kemudian mentransformasi menjadi destinasi wisata unggulan di wilayah itu.
“Danau Pading ini menjadi tulang punggung dari Desa Wisata Perlang dan mereka bisa menembus 50 besar desa wisata terbaik (ADWI 2022),” katanya dalam pernyataan resmi kala itu.
Perihal dimaksud, sambung Sandi, sekaligus ikut membangkitkan ekonomi, membuka peluang usaha, dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Wow, keren ‘kan?
Sejalan dengan hal itu, pesan gue dalam artikel berjudul “Habis Timah, Wisatawan Pun Datang”, bahwa barang bekas pakai ternyata bisa loh menjadi sesuatu yang ‘bernilai guna’ bila di tangan orang yang tepat.
So, saat liburan ke Pulau Babel, yuk sempatkan datang ke danau ini. Siapa tahu, lo akan mendapat inspirasi seperti para pemuda penggagas Danau Pading, ini Gaes! (Anita)
Pewarta: Anita Basudewi Simamora
COPYRIGHT © PI 2022