Jelajah Benteng Terluas di Dunia

Pariwisata Indonesia, UMI KALSUM FOUNDER PVK GRUP DAN CEO MEDIA PVK GRUPBENTENG KERATON BUTON,BENTENG TERLUAS DI DUNIA
Benteng Keraton Buton

PariwisataIndonesia.idMendengar kata “benteng” mungkin Sobat Pariwisata teringat dengan kota-kota di Eropa. Benua itu memang mengemuka dengan bangunan benteng, serta kastilnya yang berdiri megah. Tapi, benteng terluas di dunia ternyata berada di Indonesia, Sob!

Sobat Pariwisata bisa menemukan banyak benteng yang tersebar di wilayah Indonesia. Salah satunya adalah Benteng Keraton Buton. Benteng terluas versi Guines Book of World Record ini terletak di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.

Benteng keraton yang dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Sangaji (Sultan Buton III) ini, pada awalnya hanya berupa  tumpukan batu yang dibuat mengelilingi kompleks istana.

Batu-batu ini berfungsi sebagai pagar pembatas antara komplek istana dan perkampungan masyarakat. Selain itu, tumpukan batu ini berfungsi sebagai benteng pertahanan.

Pada masa Sultan Dayanu Ikhsanuddin (Sultan Buton IV), tumpukan batu itu direnovasi menjadi bangunan permanen. Benteng ini pun akhirnya berdiri kokoh dan sanggup menahan serangan musuh selama sekitar empat abad. Konon dalam proses pembangunannya, benteng ini mendapat bantuan dari pemerintah Belanda.

Kala itu, pemerintah Belanda memang sedang gencar melakukan kerja sama karena tertarik dengan hasil alam Buton yang berlimpah ruah.

Awalnya, benteng ini hanya difungsikan sebagai tempat tinggal dan perlindungan raja dan kepala adat dari serangan bajak laut. Selain itu, Benteng Keraton Buton ini juga difungsikan sebagai tempat pengawasan kapal-kapal yang melintas di pesisir Buton.

Benteng Keraton Buton terbuat dari batu kapur, dengan putih telur sebagai bahan perekat. Benteng dengan panjang keliling 2,7 km ini, memiliki tinggi bervariasi antara 1 hingga 8 meter.

Benteng ini memiliki bagian bernama “lawwa” berarti pintu gerbang. Bagian ini berfungsi sebagai penghubung antara keraton dengan perkampungan masyarakat. Terdapat 12 pintu gerbang yang dianalogikan dengan jumlah seluruh lubang yang ada pada tubuh manusia.

Di benteng yang memiliki ketebalan 50 hingga 200 centimeter ini, Sobat akan mendapati 16 buah baluara yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan peluru dan mesiu.

Selain itu, juga terdapat “badili” atau meriam peninggalan Portugis dan Belanda, yang digunakan sebagai persenjataan oleh Kesultanan Buton.

Meriam yang berada di hampir tiap sudut benteng ini memiliki panjang 2 dan 3 depa. Di benteng ini juga terdapat Batu Popau, yang berfungsi sebagai tempat pelantikan raja-raja.

Saat berkeliling di Benteng Keraton Buton ini, Sobat Pariwisata bisa menemukan benteng-benteng kecil yang memiliki fungsi yang berbeda.

Ada Benteng Baadia yang berfungsi sebagai tempat pengintaian dan Benteng Sorawolio yang berfungsi sebagai pertahanan. Menariknya lagi, juga terdapat sebuah masjid yang dibangun pada tahun 1712.

Sampai saat ini, beberapa bagian Benteng Buton masih difungsikan sebagai tempat tinggal bagi sekitar 700 kepala keluarga yang terdiri dari penduduk, raja, serta kepala adat.

Letaknya yang berada di puncak bukit, membuat benteng seluas 23,375 hektar dengan panjang keliling tembok mencapai 2.740 meter, sempurna sebagai tempat pertahanan.

Atas pertimbangan tersebut, Museum Rekor Indonesia (MURI) pada bulan september 2006 mencatatkan ke dalam Guiness Book Record “Benteng Keraton Buton sebagai benteng terluas di dunia.”

Dari atas benteng, Sobat Pariwisata bisa melihat pemandangan Kota Bau-Bau yang menakjubkan serta aktivitas bahari di Selat Buton. Apalagi, menikmati matahari terbenam dari benteng ini. Momen yang tidak boleh dilewatkan, Sob!

Benteng Keraton Buton sangat mudah dijangkau karena hanya berjarak sekitar 4 kilometer dari pusat Kota Bau-Bau. Dengan cukup merogoh kocek 5.000 rupiah, Sobat Pariwisata sudah dapat berkeliling di benteng terluas di dunia ini. Tertarik untuk jelajah benteng terluas di dunia, Sob? (Nita)