Provinsi Lampung cukup dikenal dengan kopi dan keripik pisang yang kerap dijadikan buah tangan para wisatawan. Namun, daerah ini menyimpan banyak hasil bumi yang beragam.
Lampung yang terkenal dengan Taman Nasional Way Kambas (TNKWK) ini juga memiliki kekayaan wisata kuliner yang menggugah selera. Saat ini tidak sulit untuk mendapatkan masakan khas Lampung, berikut kulinernya:
1. Seruit
Seruit merupakan salah satu makanan khas Lampung yang sering dihidangkan saat ada acara keluarga, pernikahan, acara adat serta acara keagamaan. Sementara itu, seruit juga sering dijadikan makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat Pepadu.
Hidangan ini dibuat dari ikan bakar yang dicampur dengan berbagai sambal terasi khas kota Bandar Lampung, seperti tempoyak ataupun mangga. Jenis ikan yang digunakan untuk seruit umumnya adalah ikah air tawar yang mudah ditemui di sungai-sungai.
Masyarakat Lampung yang pada dasarnya senang berkumpul dan bersilaturahmi, memanfaatkan seruit sebagai makanan yang disantap saat berkumpul bersama-sama. Memakan seruit tidak terasa nikmat jika dilakukan sendirian dengan rasa seruitnya yang “ramai” pedas, asam, asin.
2. Gulai Taboh
Gulai Taboh merupakan makanan khas daerah Lampung pesisir yang memiliki cita rasa gurih. Makanan ini selalu disajikan saat gelaran acara adat dan menjadi menu wajib. Gulai Taboh diolah dengan bahan utama ikan laut atau ikan sungai.
Ikan sungai yang digunakan adalah mujair yang sebelumnnya telah diasap semalaman atau disebut iwa tapa semalam. Jika menggunakan iwa tapa semalam, campuran gulai taboh hanya dibumbui keluak saja. Namun apabila bahan utamanya ikan laut akan ditambahkan berbagai macam bumbu dan sayuran.
Beragam jenis sayuran menjadi bahan campuran mencerminkan masyarakat pesisir yang begitu terbuka terhadap suku lain. Cara menyantap gulai taboh cukup unik. Kuah gulai taboh biasanya diseruput dan dinikmati dengan nasi hangat.
3. Pindang
Masakan berkuah ini juga tak boleh dilewatkan. Pindang sering disandingkan dengan kesegaran tomyam, masakan dari Thailand. Kendati demikian, pindang tetap mendapat tempat di hati pemujanya sebagai makanan khas Lampung.
Pindang biasanya disajikan dengan kuah berwarna kuning. Pindang khas Lampung memiliki cita rasa asam gurih dengan aroma yang sangat kuat. Aroma yang kuat ini berasal dari daun kemangi yang dicampurkan ke dalam kuah. Pindang berbahan dasar ikan tawar.
Kabupaten Tulangbawang, sejak zaman Belanda, dikenal sebagai lumbung ikan tawar di Lampung. Pindang paling tepat dinikmati saat siang hari. Bersama dengan nasi hangat dan lalapan, pindang akan melengkapi menu makan siang. Masakan ini juga selalu tersaji saat masyarakat Lampung nyeruit bersama.
Leave a Reply