Bir Pletok sudah ada sejak zaman penjajahan Kolonial Belanda (Foto : digstraksi)

Bir Halal dari Jakarta

Bir Pletok, Minuman Halal dengan Segudang Manfaat

Bir Pletok, Minuman Halal dengan Segudang Manfaat

Di Jatiwaringin, rumah Bang Kodir

Di Gang Syawal, tongkrongannye Bang Bewok

Dingin-dingin emang enaknya minum bir

Tapi yang halal, cuma bir pletok

 

Halo, Gaes.

Saat musim hujan gini, emang paling cocok minum bir, ya Gaes ya. Eits! Tapi jangan salah. Bir yang satu ini bukan sembarang bir, loh. Selain peredarannya tidak melanggar hukum, bir ini juga boleh diminum oleh adek atau ponakan lo. Namanya, Bir Pletok.

Beberapa dari lo mungkin udah enggak asing dengan nama yang satu ini. Produk destinasi Pariwisata Indonesia di Jakarta ini emang jadi salah satu dari delapan ikon budaya Betawi, selain ondel-ondel, kembang kelapa, ornamen gigi balang, baju sadariah, kebaya kerancang, batik Betawi, dan kerak telor.

Menurut cerita, Bir Pletok sudah ada sejak zaman penjajahan Kolonial Belanda. Pada masa itu, orang-orang Belanda sering mengadakan pesta dengan bir dan wine sebagai minuman yang wajib dihidangkan. Fyi, ini merupakan bagian dari tradisi dan kebiasaan dari negara asal mereka.

Beberapa golongan masyarakat Betawi kerap diundang ke pesta-pesta tersebut. Tapi, mereka sering galau, Gaes. Efek mabuk dari minuman yang disajikan oleh orang-orang Belanda membuat mereka enggak nyaman. Dan yang paling penting, minuman tersebut diharamkan oleh ajaran Islam, agama yang dianut oleh mayoritas Suku Betawi.

Tapi di satu sisi, masyarakat Betawi juga pengen punya minuman sejenis wine dan bir yang bisa mereka nikmati saat ada jamuan dan pesta-pesta. Maka, munculah kekreativitasan masyarakat untuk membuat Bir Pletok.

Nama bir diambil dari nama minuman yang kerap diminum oleh orang-orang Belanda. Sedangkan pletok diambil dari bunyi yang dikeluarkan saat tutup botol wine dibuka.

Tapi ada juga pendapat lain yang menyebutkan bahwa pletok diambil dari bunyi yang dihasilkan saat pembuatan minuman ini. Pada masa itu, bir pletok memang dibuat dengan cara mencampurkan bahan-bahan ke dalam bumbung atau potongan bambu. Bunyi pletak pletok yang dihasilkan saat mengaduk bahan-bahan tadi, menjadi inspirasi untuk nama minuman ini, Gaes.

Bir Pletok memiliki rasa manis dan bikin tubuh segar (Foto : resepgulaku)

Enggak seperti bir Belanda yang pahit, asam, dan memiliki efek memabukkan, Bir Pletok justru memiliki rasa manis dan bikin tubuh segar. Terbuat dari berbagai rempah seperti jahe, sereh, kapulaga, biji pala, kayu manis, cengkeh, kayu secang, pandan, dan daun jeruk purut membuat minuman ini memiliki banyak manfaat kesehatan.

Efek minum Bir Pletok yang bikin badan terasa hangat, dipercaya bisa menghindarkan lo dari masuk angin. Minuman ini juga diyakini bisa mencegah asam urat, pegal-pegal, dan melancarkan peredaran darah. Bir Pletok juga mengandung senyawa antioksidan yang melindungi tubuh dari serangan radikal bebas, anti inflamasi atau anti radang, analgesik yang mencegah nyeri, hingga anti karsionegik yang akan mencegah penyebab kanker.

Di zaman dulu, Bir Pletok biasanya diminum saat malam hari untuk menghangatkan dan merilekskan tubuh yang kelelahan akibat bekerja seharian. Tapi seiring perkembangan zaman, minuman ini bisa diminum kapan saja. Lo bisa menikmatinya Bir Pletok hangat di malam hari dan saat hujan, atau Bir Pletok dingin saat matahari terasa terik.

Untuk menemukan minuman yang pada tahun 2014 telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia ini emang enggak semudah mendapatkan minuman-minuman viral kekinian. Bir Pletok biasanya hanya ada di event-event budaya atau di destinasi Pariwisata Indonesia di Jakarta, seperti Setu Babakan.

Tapi, perjuangan lo bakal terbayar dengan segudang manfaat dari minuman ini. Harganya pun cukup ramah di kantong. Untuk sebotol Bir Pletok, lo hanya perlu mengeluarkan uang mulai dari 15.000 rupiah.

Saat berkunjung ke Jakarta, jangan lupa untuk membeli bir halal yang bermanfaat ini, ya Gaes ya.

Pewarta:  Anita Basudewi Simamora
COPYRIGHT © PI 2023