Tempoyak Palembang, Menu Spesial untuk Durian Lovers

Pariwisata Indonesia, Tempoyak Palembang, Kuliner khas Palembang, Wisata Kuliner Nusantara
Ilustrasi gambar: Pembuatan Tempoyak Palembang (Foto: Media PI/Dok. Tangkapan layar YouTube: Eddy Siswanto)

Halo, Durian Lovers!

Durian emang jadi salah satu buah yang punya banyak haters dan lovers. Durian haters menyebut buah berduri ini sangat bau sehingga tidak layak dimakan.

Tapi bagi durian lovers, buah ini adalah salah satu buat terenak di dunia. Mau dimakan langsung, dimasak jadi dodol, atau sekedar dicampur dalam bubur kacang ijo dan es campur, durian tetap diminati. Rasa manis dan legitnya, siapa yang sanggup nolak? Ya enggak, Gaes?

Nah, buat yang ngaku sebagai pecinta durian, lo juga harus nyobain tempoyak, makanan khas Melayu yang berasal durian. Menu ini terkenal banget di Palembang, Jambi, Lampung, Bengkulu, dan Kaimantan.

Sebagai salah satu penghasil durian, buah ini emang melimpah ruah di Sumatera, termasuk Palembang. Saking melimpahnya, nenek moyang masyarakat Palembang mencari cara agar buah ini bisa disimpan lama. Salah satunya dengan memfermentasi daging durian menjadi tempoyak.

Kalo pembuatannya benar, tempoyak bisa bertahan sampai satu tahun, loh. Ini, sih, bisa jadi salah satu bekal camping atau liburan.

Biasanya masyarakat Palembang memakai tempoyak sebagai bumbu rahasia untuk membuat pindang, pepes, gulai, dan sambal. Konon, tempoyak juga bisa bikin daging tambah empuk, loh.

Ada juga yang makan tempoyak langsung dengan nasi hangat. Nasi yang hambar dicampur dengan tempoyak yang bercitarasa asam, manis, dan sedikit pedas. Katanya, sih, menu ini sangat lezat.

Di Palembang, tempoyak biasanya dijual dengan kisaran harga 40-60 ribu perkilo. Tapi, lo juga bisa bikin tempoyak sendiri di rumah karena cara pembuatannya sangat mudah.

Pertama, lo harus siapin durian yang sudah matang. Lo bisa nunggu di bawah pohon sampai buah ini jatuh atau lo beli aja durian di tukang buah. Eits, lo jangan beli durian versi es krim, ya. Nanti tempoyak lo bisa gagal.

Gue saranin juga untuk memilih durian lokal, bukan durian monthong. Karena kandungan air dan gas durian monthong yang terlalu tinggi bisa bikin hasil tempoyak lo jadi kurang lezat.

Setelah durian matangnya ada, langkah kedua adalah memisahkan daging durian dari bijinya. Untuk proses ini, lo enggak perlu ngadain pesta perpisahan. Nanti kelamaan.

Selanjutnya, lo campurin garam ke dalam daging durian. Tingkat keasinannya suka-suka lo. Kalo lo pecinta asin, garamnya bisa lo banyakin. Tapi kalo lo takut darah tinggi, ya, masukin garam secukupnya aja.

For your information, garam ini adalah salah satu bahan penting fermentasi. Jadi, sesuaikan takaran garam dengan jumlah daging durian. Kalo daging duriannya lima kilogram, ya, garamnya jangan cuma satu sendok makan.

Jika ingin tempoyak yang memiliki sensasi pedas, lo juga bisa nambahin cabe rawit giling.

Lo aduk semua bahan tadi, lalu taruh di dalam toples tertutup. Kemudian simpan di suhu ruangan.

Langkah terakhir dari pembuatan tempoyak adalah membiarkan adonan tadi hibernasi selama 5 sampai 7 hari. Gimana? Gampang, kan?

Kalo tempoyak lo berhasil, jangan lupa cerita di kolom komentar, ya. (Anita)

Pewarta: Anita Basudewi Simamora
COPYRIGHT © PI 2022