PariwisataIndonesia.ID – Artikel ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya yang tak bisa terpisah dan terpaut satu sama lain.
Disuguhkan dalam dua seri bersambung dan artikel ini adalah bagian akhir yang mengulas tulisan pertamanya berjudul, “Mengenal Lambang Daerah di Provinsi Babel dan Artinya (Seri-1)” silakan baca artikel pendahulunya, klik tautan di bawah ini!
Mengenal Lambang Daerah Provinsi Babel dan Artinya (Seri-1) <<< Artikel Sebelumnya
Dalam keterangan resmi yang disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Babel, menjelaskan rincian yang termuat pada lambang resmi pemerintahannya, termasuk artinya, serta mengajak pembaca www.pariwisataindonesia,id untuk mengenal lebih dekat siapa nama Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Babel.
Redaksi PariwisataIndonesia.ID menyadur dari situs babelprov.go.id untuk mengungkapkan filosofis makna dari Lambang Daerah Pemprov Babel dan mengerti artinya. Berikut penjelasannya:
Perisai Bersudut Lima
Melambangkan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kepulauan Bangka Belitung
Melambangkan wilayah, masyarakat, sistem pemerintah, kebudayaan dan sumber daya alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Lingkaran Bulat Simetrikal
Melambangkan kesatuan dan persatuan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam menghadapi segala tantangan di tengah-tengah peradaban dunia yang semakin terbuka.
Butir Padi berjumlah 27 buah
Melambangkan nomor dari Undang-undang pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu UU No. 27 Tahun 2000.
Butir Lada berjumlah 31 buah
Melambangkan Kepulauan Bangka Belitung sebagai Provinsi ke-31 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, simbol padi dan buah lada melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran.
Balok Timah
Melambangkan kekayaan alam (hasil bumi pokok) berupa timah yang dalam sejarah secara sosial ekonomis telah menopang kehidupan masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama lebih dari 300 tahun. (Ditemukan dan dikelola sejak tahun 1710 Mary Schommers dalam Bangka Tin).
Biru Tua dan Biru Muda (dalam perisai dan lingkaran hitam)
Melambangkan bahari dunia kelautan dari yang dangkal sampai yang terdalam. Menyiratkan lautan dengan segala kekayaan alam yang ada di atasnya, di dalam dan di dasar lautan yang dapat dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat.
Putih (Tulisan)
Melambangkan keteguhan dan perdamaian.
Kuning ( Padi dan Semboyan)
Melambangkan ketentraman dan kekuatan.
Hijau (Pulau dan Lada)
Melambangkan kesuburan.
Hitam (Outline Lingkaran)
Melambangkan ketegasan.
Serumpun Sebalai
Menunjukan bahwa kekayaan alam dan pluralisme masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tetap merupakan keluarga besar komunitas (serumpun) yang memiliki perjuangan yang sama untuk menciptakan kesejahteraan, kemakmuran, keadilan dan perdamaian.
Untuk mewujudkan perjuangan tersebut, dengan budaya masyarakat melayu berkumpul, bermusyawarah, mufakat, berkerjasama dan bersyukur bersama-sama dalam semangat kekeluargaan (sebalai) merupakan wahana yang paling kuat untuk dilestarikan dan dikembangkan.
Nilai-nilai universal budaya ini juga dimiliki oleh beragam etnis yang hidup di Bumi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dengan demikian, Serumpun Sebalai mencerminkan sebuah eksistensi masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan kesadaran dan cita-citanya untuk tetap menjadi keluarga besar yang dalam perjuangan.
Perilaku dalam kehidupan masyarakatnya, senantiasa mengutamakan dialog secara kekeluargaan, musyawarah dan mufakat serta berkerja sama. Tak lupa pula, mensyukuri nikmat Tuhan YME untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Serumpun Sebalai, merupakan semboyan penegakan demokrasi melalui musyawarah dan mufakat.
Foto di headline adalah Dr. H. Erzaldi Rosman Djohan, S.E., M.M., lahir di Pangkalpinang, Bangka Belitung, hari Jumat, 31 Oktober 1969 adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, tampak di foto berduet bersama Drs. H. Abdul Fatah, M.Si, lahir di Belitung, hari Senin, 3 Agustus 1953 adalah Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Keduanya, resmi dilantik di Istana Negara, Jakarta oleh Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk periode 2017-2022, pada hari Jum’at, 12 Mei 2017.
Terkait Pulau satu ini, juga tak bisa dilepaskan dari ingatan kita kepada mahakarya Film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. Mengusik asalnya, tercipta berkat karya susastra pertama Andrea Hirata yang terbit pertama kali pada 2005.
Sang penulis, seperti mengajak Anak Bangsa untuk memiliki mimpi dan Andrea menilai, sah-sah saja mimpi setinggi langit. Di balik kisah novel bergenre otobiografi fiksi terungkap perjuangan masa lalu pengarangnya.
Meski begitu, redaksi mencatat terdapat aspek fiksi yang sengaja ditambahkan untuk memperkuat alur cerita guna memantik spirit dan keberanian anak-anak di Indonesia bisa memiliki mimpi, sekaligus mendorong agar yang dicita-citakan berhasil terwujud.
Karya Andrea mendapatkan pengakuan dunia, novel dia dianugerahi penghargaan Winner General Fiction New York Book Festival 2013 di Amerika Serikat dan Winner Buchawards 2013 di Jerman.
Pria bernama lengkap Andrea Hirata Seman Said Harun, dan publik lebih mengenalnya Andrea Hirata lahir di Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung, pada hari Selasa, 24 Oktober 1967 adalah novelis Indonesia yang berhasil memupus keraguan soal sektor pariwisata dapat menopang perekonomian.
Bukanlah mimpi siang bolong jika saja, Pemprov setempat mau sungguh-sungguh dan kerja keras mewujudkan impian tersebut, ketimbang menggadang-gadang kegiatan pertambangan yang malah merusak lingkungan dan berdampak sangat buruk bagi kehidupan manusia di sekitarnya.
Film yang disutradarai Riri Riza, diproduksi oleh Miles Film dan Mizan Production menuai sukses yang luar biasa. Para penonton bertanya-tanya, indahnya negeri Laskar Pelangi benarkah seindah di film?
Setelah memahami Lambang Pemprov Babel dan sudah mengerti artinya, ditambah lagi kisah di balik “Laskar Pelangi” merupakan salah satu film inspiratif Indonesia.
Bagaimana, tertarik untuk menjejahi Pulau Bangka Belitung? (Ronald)
Leave a Reply