desa kluncing

Desa Kluncing Menjadi Kawasan Wisata Terpadu, Dulunya untuk Buang Jamban!

Pariwisata Indonesia—Hai Gaaees!

Anak Muda Desa yang menjadi role model untuk ditiru. Desa Kluncing yang  dulunya kotor dan jorok, sekarang berubah. Pemuda ini menjadi pelopor dan penggerak perubahan di kampungnya, ia adalah Rusady Awanto, yang akrab dipanggil Wawan.

Bupati Abdullah Azwar Anas
Kunjungan Bupati Abdullah Azwar Anas

Dan Bupati Abdullah Azwar Anas mengungkapkan rasa bangga atas inisiatif  warganya saat melakukan kunjungan ke Desa Kluncing Senin (2/3/2020). Warga Kluncing Banyuwangi berhasil bergotong royong dan serentak melakukan perubahan. Sekarang, kampung ini berhasil menjadikanya sebagai kawasan wisata terpadu. Sungai yang dulunya jorok, berubah menjadi destinasi kampung ikan.

“Tempat ini sangat luar biasa. Di sini bisa melihat ikan yang begitu banyak di dalam aliran sungai yang jernih. Pemandangan nya indah, sejuk, juga sekaligus bisa menikmati olahan ikan dan menu lainnya yang sangat lezat,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas saat berkunjung ke Desa Kluncing.

Sebelum menjadi destinasi wisata Kampung Ikan, siapa sangka dulunya adalah sungai yang banyak sampah dan menjadi tempat berbagai aktivitas warga. Warga mandi dan mencuci pakaian hingga buang hajat sepanjang sungai.

“Dulunya disini warga mandi dan mencuci baju, BAB, semua dilakukan di sungai ini. Bahkan setiap magrib pasti ada banyak kantong kresek berisi sampah yang dibuang di sungai,” kata Wawan.

Hal ini membuat Wawan prihatin dan ingin berbuat sesuatu untuk merubah kebiasaan buruk tersebut. Sebagai penghobi ikan, Wawan lantas mempunyai ide memelihara ikan di aliran sungai tersebut. Dia juga mengajak rekannya untuk ikut serta

“Saya lalu nekat menaruh ikan di sungai dengan diberi sekat. Ternyata setelah diberi ikan dalam satu dua hari jumlah sampah yang dibuang pun berkurang. Banyak warga tertarik, dan akhirnya sungkan mau buang kotoran di sungai. Mereka lalu ikut-ikutan pelihara,” kata Wawan.

Aksi Wawan ini diikuti semua tokoh masyarakat, termasuk kepala desa setempat. Mereka bersama warga lainnya menaruh ikan-ikan mereka di aliran sungai.

“Setelah satu bulan, akhirnya tidak ada lagi warga yang membuang sampah di sungai. Tidak ada yang buang air besar di sungai pula. Bahkan, warga yang sempat tidak punya WC, langsung membuat WC di rumahnya karena sungkan dengan sungai yang sudah jernih tersebut,” jelas Kepala Desa Kluncing, Sunawi.

Sekarang Kampung ini tidak lagi seperti dulunya. Pada waktu datang ke kawasan Kampung Ikan, pengunjung disuguhi pemandangan indah khas pegunungan. Sungai sepanjang satu kilometer menjadi kolam ikan terpanjang, mengalir di halaman depan rumah warga. Ada banyak Ikan air tawar. Besarnya Ikan dalam beraneka ukuran dan warna. Tentunya semua ini menambah kesegaran suasana Desa Kluncing.

Sumawi pun bersyukur kini desanya bisa dikembangkan menjadi wisata Kampung Ikan. Bantuan dan dukungan Dinas Perikanan Banyuwangi, Sumawi bertekad mengembangkan kampung ini menjadi kawasan wisata terpadu. Dimana wisatawan bisa menyaksikan mulai pembibitan ikan, pembesaran, hingga menikmati kuliner ikan di Desa Kluncing.

“Di sana juga disediakan kantin, dan menunya ada ikan hasil peliharaan warga. Tadi Pak Bupati mengaku sangat puas dengan masakan kantin yang dikelola ibu-ibu PKK setempat,” Sumawi menambahkan.

Dalam kunjungannya, Bupati Anas menyerahkan bantuan bibit ikan nila dan tombro sebanyak 2000 ekor. Simbolis, Anas memasukkan langsung bibit-bibit ikan ke dalam kolam milik warga.

“Desa ini adalah contoh, apabila warga mau berubah menjadi lebih baik, manfaatnya pasti besar. Siapa sangka tempat yang begitu indah dan cantik ini dulunya kotor dan kurang sedap dipandang,” ujar Anas menutup kunjungannya.