Berbeda dengan gugusan pulau di Papua, ‘Raja Ampat’ Kampar tidak berada di lautan, melainkan di sebuah danau buatan.(Foto : Detik travel)

Raja Ampat Kampar

Gugusan Bukit Mengagumkan di Bumi Lancang Kuning

Gugusan Bukit Mengagumkan di Bumi Lancang Kuning

Halo, Sobat Pariwisata Indonesia!

Raja Ampat! Siapa, sih, yang enggak kenal destinasi Pariwisata Indonesia yang satu ini? Saking populernya, wisatawan luar negeri pun banyak yang berkunjung ke gugusan pulau yang ada di timur Indonesia ini.

Sayangnya, untuk berllibur ke Raja Ampat memang dibutuhkan budget yang enggak sedikit. Nah! Buat yang masih menabung untuk berkunjung ke Raja Ampat, enggak ada salahnya untuk liburan tipis-tipis dulu ke ‘Raja Ampat’ Kampar yang ada di Di Pulau Gadang, Tanjung Alai, Kecamatan XII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Hanya dibutuhkan perjalanan sekitar 2 jam atau 90 kilometer dari Pusat Kota Pekanbaru untuk sampai ke sini.

Fyi, Pulau Gadang bukanlah sebuah kawasan yang terpisah dari Pulau Sumatera, ya. Tapi, penyematan nama pulau emang punya cerita tersendiri yang cukup unik.

Menurut para tokoh masyarakat, daerah di semenanjung Sungai Kampar ini dulunya merupakan tempat berlabuh kapal dan perahu yang berlayar. Karena menjadi daerah yang sering dikunjungi, pemberian nama pun menjadi hal yang penting.

Nama Puo Godang akhirnya dipilih karena di daerah tersebut banyak tumbuh pohon puo (bahasa lokal) yang memiliki ukuran besar (godang). Dari waktu ke waktu, nama Puo Gadang pun mengalami perubahan hingga saat ini menjadi Pulau Gadang atau Pulau Godang.

Berbeda dengan gugusan pulau di Papua, ‘Raja Ampat’ Kampar tidak berada di lautan, melainkan di sebuah danau buatan. Pulau-pulau ini juga bukan merupakan batuan karang yang terbentuk secara alami melainkan bukit yang menyembul karena efek dari pembangunan PLTA.

Pembangunan PLTA Koto Panjang sebagai penggerak turbin merupakan jawaban dari krisis energi dan kebutuhan pasokan listrik di daerah Kampar. Maka pada tahun 1991, PLTA ini pun dibangun dengan cara membendung aliran Sungai Kampar sehingga terbentuk danau seluas 12.900 hektar. Demi pembangunan ini, 10 desa terpaksa harus ditenggelamkan dengan terlebih dulu merelokasi para penduduknya ke kampung tetangga.

Kawasan desa yang ditenggelamkan awalnya adalah perkampungan yang memiliki bukit-bukit dengan vegetasi yang subur. Karena ketinggian geografis yang tidak sama, beberapa bagian bukit pun tidak tertutup air sehingga tetap menyembul dan tampak seperti gugusan pulau.

Pengunjung bisa menikmati pemandangan Raja Ampat versi mini ini dari beberapa titik, diantaranya Puncak Ulu Kasok dan Puncak Kompe. (Foto : Pemerintah Provinsi Riau)

Gugusan bukit di danau buatan ini ternyata menghasilkan pemandangan yang unik karena sangat mirip dengan Raja Ampat di Papua. Hari ke hari, pemandangan unik ini menjadi pembicaraan hingga pada tahun 2017, Raja Ampat Kampar pun mulai viral dan banyak dikunjungi oleh wisatawan.

Pengunjung bisa menikmati pemandangan Raja Ampat versi mini ini dari beberapa titik, diantaranya Puncak Ulu Kasok dan Puncak Kompe. Di kedua puncak ini, gugusan bukit berwarna hijau dengan latar Gunung Bukit Barisan menjadi pemandangan yang sangat mengagumkan. Terdapat beberapa viewing dek untuk menikmati keindahan tersebut serta lokasi-lokasi selfie untuk mendapatkan hasil foto yang makin menarik.

Pengunjung juga bisa menyewa perahu untuk berlayar di danau yang pembangunannya selesai di tahun 1996 ini. Menikmati air danau yang kehijauan serta gugusan pulau dari dekat, tentu punya sensasi tersendiri.

Oia, karena teriknya matahari, jangan lupa menggunakan topi atau payung, serta sunscreen untuk melindungi kulit tubuh. Banyak pengunjung juga memilih waktu sore untuk menikmati pemandangan Raja Ampat Kampar dengan background matahari terbenam.

Gimana? Cukup penasaran dengan Raja Ampat Kampar? So, jika sedang berlibur ke Bumi Lancang Kuning, jangan lupa untuk mampir ke destinasi Pariwisata Indonesia yang satu ini, ya.

Pewarta:  Anita Basudewi Simamora
COPYRIGHT © PI 2023