Ditanya, “bisa berenang?”
Berenang, bisalah tapi ditempat dangkal.
‘Jarak jauh-jauh?’ Ohh tenang. Itu aman, bisa dong!
Minta syarat, kedalaman harus setinggi badan. Kaki dapat menginjak dasar kolam.
Takut-takut keram dan kesedak.
Air kolam buat mandi-mandi. Air kolam bukan untuk diminum. Air kolam setinggi badan, baru pas.
Dijamin nggak keram kaki. Kesedak air, bisa diatasi.
Syarat, air kolam setinggi badan!
Nggak pandai berenang. Kebisaan cuma ‘kecipakkecipuk’ dengan minim jam terbang. Bukan halangan buat tidak mencoba snorkeling.
Kebanyakan orang-orang yang nggak pandai berenang. Merasakan takut berada di dalam air, apalagi lautan.
Harap maklum kalau sedikit norak, pertama kali snorkeling. Bermodal renang seadanya mencoba snorkeling.
Walhasil, malah kepanikan dan norak saat snorkeling pertama kali.
Ternyata, penulis nggak sendirian. Banyak orang bernasib sama dan sama-sama norak.
Yuk, kepoin Instagram@echalasya. ‘Selamat berlibur, Echa dan teman-teman!’
https://www.instagram.com/p/B_9rC_CpFk9/
Dan, penulis pikir, 11 hal ini pasti dialami orang-orang norak karena pertama kali snorkeling:
Kesatu. Untuk mengurangi gugup, mulai cerewet berceloteh di atas perahu.
Namanya pertama kali, banyak banget pertanyaan muncul.
Dalam hati, deg-degan banget. Itu wajar kok, asal nggak ketakutan yang berlebih aja.


“Cara pakai pelampung gimana? bantu pasangin dong”
“Menggunakan fins, kayak putri duyung aja?”
“Ribet pakai fins, canggung. Aku nggah pakai!”
“Beneran aman nih? Woy, aku nggak bisa berenang!”
“Pasang snorkel-nya gimana sih?”
“Ntar gimana bernapasnya?”
“Boleh minum air laut nggak?”
Yuk, kepoin Instagram@giliketapang_snorkling. ‘Selamat bersnokling ria!’
Kedua. Saat sudah sampai di spot snorkeling, ucapan-ucapan kagum terlontar
Mendadak jadi lupa kalau nggak bisa berenang saat melihat warna biru air laut dan lanskap pemandangan yang indah. Cuma bisa bengong sambil sesekali mengucapkan kekaguman.
“OMG!, Bagus banget lautnya.”
Baca Juga: Eksotika Pulau Pari di Jakarta
Yuk, kepoin Instagram@Windaadju. Selamat berlibur, Winda!
Ketiga. Berhasil menyelam.
Dengan tekad mantap jiwa, berhasil menyelam ke dasar. Berdoa dulu supaya nggak tenggelam. Baru menyelupkan kaki ke air.
“Airnya dingin, brrr”
“Woi, jangan jauh-jauh dong”
“Lah, kaki nggak bisa napak, gimana nih!”
“Woy, pegang. Jangan dilepas, aku nggak bisa berenang.”
Yuk, kepoin Instagram@peni_yulianto. Selamat berlibur, Peni!
Keempat. Berhasil menyelam dan ternyata kesedak air laut!
Ikutan teman yang lain, mulai menenggelamkan tubuh. Tiba-tiba, kesedak air.
“Tolongin, dong, aku kesedak. Uhuk uhuk!”
Yuk, kepoin Instagram@bellataniamudaliffah. Selamat berlibur, Bella!
Kelima. Komentar lain sering terucap saat kesedak. Batuk-batuk dan baru tersadar rupanya air laut asin.
Dari kecil semua orang pasti paham kalau air laut itu asin. Heran banget, komentar pertama keluar saat kesedak adalah:
“Air laut asin,” idiiih, baru sadar?
“Keminum, airnya asin banget!”
Keenam. Mulut yang kesedak air laut, eh matanya ikutan perih. Mata menjadi merah dan terasa perih banget.
“Perih banget mata aku, tolong dong!” Nggak bikin buta kan?
Yuk, kepoin Instagram@aitrvldy. Selamat berlibur, Aitrvldy!
Ketujuh. Berhasil dan ada di dalam laut.
Sukses dan berhasil turun ke dalam laut menggunakan pelampung. Posisi tubuh stabil. Dan nggak panik, prestasi bagus.
Apalagi bertatapan dengan ikan nemo di dasar laut. Gembiranya, makin-makin.
“Eh, eh, ada ikan.. ada ikan nemo tuh!” Girang banget!
Yuk, lihat Paket Berlibur ke Pulau Harapan, Instagram@pulauharapanjakarta.id
Kedelapan. Semua sudah menyelam kemana-mana, tapi kamu tetap di situ-situ saja. Maklum, baru pertama kali snorkeling, belum berani jauh-jauh, takut!
Biar dibilang keren dan nggak disebut penakut, cari ikan di spot itu-itu saja. Mengapa?, Kalau teriak, ‘tolong-tolong’ dan tenggelam lekas banyak pertolongan. Dekat ke perahu. Tim SAR lekas datang berikan pertolongan. Banyak orang akan bantu menolong, kalau-kalau terseret arus.
“Jangan tinggalin aku dong!”
Yuk, kepoin Instagram@hastiton.123. Selamat berlibur, Hastiton!
Kesembilan. Meributkan masalah pelampung. Entah pelampungnya rusak atau pasang pelampung salah. Nggak heran, pelampung ketarik ke atas permukaan, bagi yang pertama kali snorkeling dijamin panik. Kurang sabaran dan nggak mau tanya-tanya, asal lihat, pasang sendiri. Jadinya begini:
“Woi, tolongin. Tolong dong, pelampung seperti mau copot.” Copot, what’s!
“Pelampung kenapa begini, udah bener belum cara ikatnya? Coba bantu dong, Pusing deh!”
Kesepuluh. Pemula snorkeling dan nggak bisa berenang. Karena pemasangan pelampung kurang pas. Pelampung membuat panik. Namanya baru belajar dan nggak bisa berenang. Selalu panik saat di dalam air.
“Tolong tolong, tolongin dong, mau tenggelam nih!”
Kalau tenang dan cemasnya nggak berlebih-lebih. Snorkeling menggunakan tambahan pelampung nggak bikin tenggelam, aman kok!
Selamat snorkeling, foto Instagram@vinaalvinnita.
Kesebelas. Akhir cerita, sedang menikmati snorkeling. Tralala!
Bangga, luar biasa. Berhasil melihat keindahan laut. Butuh usaha ekstra menaklukan rasa takut. Selama ini, dibayangi rasa cemas, takut. Semua, rasanya, rasa nano-nano. Saat di dalam air, apalagi lautan? ‘Ohh, tidak!’
Akhirnya, rasa penasaran menjajal snorkeling berhasil mengalahkan rasa takut itu. Momen bahagia ini, harus diabadikan dengan foto-foto. Kamera bawah air, fasilitas dari jasa tour siap action. ‘Ceklekceklekceklek.’
Yuk, kepoin Instagram@kameraaction_indo. Selamat, ‘Ceklekceklek!’
“Foto dong, foto!”
“Mau dong foto sama ikan nemo!”
Baca Juga: Efek dari 4 L, Butuh Vitamin Sea
Yuk, kepoin Instagram@ririemenik. Selamat berlibur, Ririe!
Leave a Reply