PariwisataIndonesia.id – Berwisata ke Pulau Siberut, di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) pastinya sangat berkesan.
Selama ini, Kepulauan Mentawai sudah terkenal di kalangan surfer mancanegara karena ombaknya yang menantang.
Baca juga : Wisatawan Nusantara, Novrial : Ranah Minang Nan Elok
Namun ternyata masih ada keunikan lain dari Kepulauan Mentawai, terutama Pulau Siberut yang diceritakan ini ya, Gaees!
Pulau Siberut terpisah dari daratan Asia sekitar setengah juta tahun lampau sejak masa Pleistocene. Keterpisahan ini membuat pulau yang terletak 100-155 kilometer dari lepas pantai Kota Padang di Sumbar, terisolasi.
Berbagai flora dan fauna tumbuh subur di sini. Endemik tersebut bertahan bagus, meski terjadi proses evolusi.
Baca juga : Tato Mentawai
Sekitar 60% kawasan Pulau Siberut merupakan kawasan hutan primer dipterocarpaceae, hutan rawa, hutan primer campuran, hutan pantai dan hutan mangrove.
Hutannya, didominasi oleh pohon-pohon besar berukuran lebih dari 60 meter dan diperkirakan telah hidup di Pulau Siberut sejak jutaan tahun yang lalu. Wouw, seru Gaees!
Hutan Pulau Siberut juga menjadi rumah bagi 4 jenis satwa primata yang tak dapat kita jumpai di tempat lain di muka bumi ini, antara lain: Bokkoi (Macaca pagensis); Lutung Mentawai/Joja (Prebystis potenziani); Bilou (Hylobats klosii); serta Simakobu (Simias concolor).
Di hutan ini pun terdapat 17 jenis mamalia serta 130 jenis burung dengan 4 jenis endemik. Atas alasan tersebut, UNESCO menetapkan Taman Nasional Siberut sebagai salah satu cagar biosfer yang wajib dilindungi. Sudah tahu, Gaees?
Selain trekking menjelajahi hutan, tak ada salahnya dengan melakukan aktivitas menelusuri sungai, pengamatan satwa dan tumbuhan serta melihat kegiatan masyarakat dari berbagai suku di pedalaman tersebut.
Mereka memang sudah tak lagi seprimitif di zaman dulu, karena telah mengenal rokok filter, nah loh!
(Gaees! Salah satu tips mengajak mereka berfoto bersama, katanya, gunakan jurus pamungkas berikan rokok filter. Wahh, tidak mendidik! Buat pemerintah setempat, tolong hal ini jadi perhatian dan diberi edukasi kepada para traveling, red).
Yuk dibaca ke halaman selanjutnya.. “
Leave a Reply