Sebagai negara yang kaya akan hutan, flora, dan fauna, Indonesia memiliki banyak taman nasional yang menarik untuk di kunjungi. Salah satunya adalah Taman Nasional Lore Lindu yang terdapat di Provinsi Sulawesi Tengah. Dibanding taman nasional yang lain, taman ini memiliki luas yang sedang. Namun, pesona yang ditawarkan sayang untuk dilewatkan.
Taman nasional yang memiliki luas 231.000 hektar ini membentang di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Donggala dan Kabupaten Poso. Untuk mencapai tempat ini, Sobat Pariwisata hanya perlu menempuh perjalanan darat sejauh 60 kilometer dari Kota Palu.
Hal pertama yang bisa Sobat Pariwisata nikmati di Taman Nasional Lore Lindu adalah fauna endemik langka yang tidak ditemukan di benua lain. Lokasinya yang berada di garis Wallace, peralihan antara zona Asia dan Australia, membuat Sulawesi Tengah memiliki banyak fauna khas, seperti anoa, kera tonkean, babi rusa, tangkasi, burung maleo, kus-kus, katak Sulawesi, tikus, Sulawesi, musang Sulawesi, kangkareng Sulawesi, serta ular emas. Semua fauna itu hidup dalam habitat aslinya di taman nasional ini.
Selain fauna, Sobat Pariwisata juga bisa menemukan fauna yang menjadi ciri khas Provinsi Sulawesi Tengah, seperti wanga dan leda. Kedua pohon ini memiliki bau yang wangi sehingga sering dijadikan sebai bahan kosmetik. Ada pula pohon aren, kantung semar, ara, pangi, serta rotan.
Di Taman Nasional Lore Lindu terdapat dua danau yang bisa Sobat Pariwisata kunjungi. Danau Lindu yang eksotis dengan latar belakang Gunung Nokilalaki serta Danau Tambing yang terkenal dengan sebutan surga burung karena memiliki lebih dari 260 jenis burung yang 30% nya adalah burung endemik.
https://www.instagram.com/p/CEMPLWCHHHV/
Di taman nasional ini, Sobat Pariwisata bisa menemukan tempat penangkaran burung maleo. Selain menjadi destinasi wisata, penangkaran ini juga menjadi tempat penelitian bagi peneliti baik dari dalam maupun luar negeri.
Tidak hanya menawarkan pesona alam, Taman Nasional Lore Lindu juga menawarkan situs megalitik khusus untuk Sobat Pariwisata pecinta wisata sejarah.
Bahkan, situs megalitik di tempat ini menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Terdapat lebih dari 400 buah batu zaman megalitikum yang tergeletak begitu saja di ladang, sabana, kebun, hingga hutan yang ada di di Lembah Napu, Behoa, dan Bada.
Sobat Pariwisata bisa menemukan patung batu yang memiliki ciri manusia yang berjajar. Juga terdapat kalamba atau jambangan besar, yang diyakini sebagai tempat menaruh persediaan air atau tempat menaruh jenazah pada upacara penguburan. Adapula piringan-piringan batu, batu dakon atau batu cembung, serta mortar batu dan tiang penyangga rumah.
Untuk menjelajahi itu semua, Sobat Pariwisata paling tidak harus menyiapkan waktu sekitar seminggu. Jadi, siapkan jadwal cutimu dari sekarang!
(Nita/Kusmanto)
Leave a Reply