Pariwisata Indonesia, Teuku Badruddin Syah
Tradisi Samadiah, Peusijuek dan prosesi penabalan gelar Sultan Malik Teuku Haji Badruddin Syah Samudera Pasai Zhillullah Fil 'Alam menjadi Sultan Samudera Pasai ke-21 / (Foto: Media PI/Dok. Pribadi)

Penerus Dinasti Samudera Pasai Ke-21 Dapat Gelar Sultan Malik Teuku Haji Badruddin Syah Samudera Pasai Zhillullah Fil ‘Alam

Lewat kilang minyaknya di Tanah Rencong, Sultan Samudera Pasai Ke-21 bercita-cita ingin makmurkan masyarakat Aceh. Pengusaha yang bergerak di sektor migas ini menyatakan ingin masuk Surga dari pintu sedekah terungkap saat jaringan situs online Pariwisata Indonesia di bawah naungan Media PVK Grup mewawancarai Sultan Malik Teuku Haji Badruddin Syah. Yuk, simak wawancara lengkapnya!

Lewat kilang minyaknya di Tanah Rencong, Sultan Samudera Pasai Ke-21 bercita-cita ingin makmurkan masyarakat Aceh. Pengusaha yang bergerak di sektor migas ini menyatakan ingin masuk Surga dari pintu sedekah terungkap saat jaringan situs online Pariwisata Indonesia di bawah naungan Media PVK Grup mewawancarai Sultan Malik Teuku Haji Badruddin Syah. Yuk, simak wawancara lengkapnya!

PariwisataIndonesia.ID – Pendiri Samudera Pasai adalah Sultan Malikussaleh, dan menelusuri rekam jejak Kesultanan Pasai pertama atau Samudera Darussalam, para sejarawan bersumber dari Hikayat Raja-raja Pasai dan Sulalatus Salatin.

Baca juga :  Teuku Badruddin Syah Bercita-cita Ingin Makmurkan Rakyat Aceh Soroti Pariwisata Indonesia Truly Asia, Why Not?

Didukung dengan peninggalan sejarah di masa lampau, termasuk dari adat istiadat dan budaya setempat yang masih dipertahankan oleh masyarakat pesisir Pantai Utara Sumatera sampai sekarang.

Kerajaan Islam pertama di Indonesia, kekuasaannya dimulai sejak 1267 sampai 1297, dan menilik ‘penabalan’ gelar “Meurah Silu”, karena Sultan Malikussaleh satu-satunya raja yang dianggap paling memahami makna Al-Quran di zaman itu.

Baca juga :  Profil Teuku Badruddin Syah

Lantaran hal tersebut, semula ia bernama “Meurah Silu” akhirnya diberi gelar “Malikussaleh” yang dimaknai “Malik yang saleh”, dan menjadi wajar bila disebut sultan Islam pertama di Indonesia.

Seiring waktu, Samudera Pasai mengalami kemunduran. Salah satu sebab utamanya, karena ditaklukkan kerajaan Majapahit.

Baca juga :  Wakil Ketua HDCI Bogor Sebut Indonesia Truly Asia!

Meski begitu, Sultanah Malikah Nahrasyiyah (1406-1428) sebagai penerus dinasti Samudera Pasai keenam adalah pemimpin perempuan yang berhasil dalam membawa kerajaan tersebut kembali ke puncak kejayaan.

Baca juga :  Perjuangan Rakyat Aceh Buat Indonesia, Teuku Badruddin Syah Akan Segera Bangun Kilang Minyak Terintegrasi di Tanah Rencong

Itulah sekelumit pandangan Sultan Malik Teuku Haji Badruddin Syah Samudera Pasai Zhillullah Fil ‘Alam adalah penerus dari dinasti Samudera Pasai ke-21, yang dituturkannya kepada jaringan situs online Pariwisata di bawah naungan Media PVK Grup saat mengawali wawancaranya di bilangan Jakarta Selatan, Rabu (23/3/2022).

Berikut ini adalah Sultan dan Sultanah yang pernah memerintah di Kerajaan Samudera Pasai.

  1. Sultan Malikussaleh (1267-1297)
  2. Sultan Muhammad Malik az-Zahir I/Muhammad I (1297-1326)
  3. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir/Ahmad I (1326-1345)
  4. Sultan Mansur Malik Az-Zahir II (1345-1349)
  5. Sultan Zainal Abidin I (1349-1406)
  6. Sultanah Malikah Nahrasyiyah (1406-1428)
  7. Sultan Zainal Abidin II (1428-1438)
  8. Sultan Shalahuddin (1438-1462)
  9. Sultan Ahmad II (1462-1464)
  10. Sultan Abu Zaid Ahmad III (1464-1466)
  11. Sultan Ahmad IV (1466-1466)
  12. Sultan Mahmud (1466-1468)
  13. Sultan Zainal Abidin III (1468-1474)
  14. Sultan Muhammad Syah II (1474-1495)
  15. Sultan Al-Kamil (1495-1495)
  16. Sultan Adlullah (1495-1506)
  17. Sultan Muhammad Syah III (1506-1507)
  18. Sultan Abdullah (1507-1509)
  19. Sultan Ahmad V (1509-1514)
  20. Sultan Zainal Abidin IV (1514-1517)

Bersambung ke halaman berikutnya
Profil Teuku Badruddin Syah