PariwisataIndonesia.id – Redaksi Pariwisata Indonesia berkesempatan mewawancara ditengah kesibukan Kemas Isnaini Madani selaku Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) kota Palembang, ia berbicara soal kemajuan pariwisata kota Palembang yang terus bertumbuh di tengah pandemi Covid-19, pada Sabtu(10/10/2020).
Pernah terbayang liburan di Sungai Musi rasa Venice? Di tahun 2023, hal itu bukan lagi sekedar bayang-bayang. Dinas Pariwisata kota Palembang melalui program kerjanya ingin mewujudkan itu, dan diharapkan pada tahun 2023 mulai realisasi. Jika demikian, tak perlu jauh-jauh harus ke Itali untuk menikmati wisata sungai yang romantis. Nantinya, wisatawan bisa menikmati destinasi yang direkomendasi. Palembang kelak, menghadirkan pariwisata Sungai Musi rasa Venice.
Mengembalikan gelar Palembang sebagai Venice from the East, impian dari pemerintah kota tertua di Indonesia ini. Sungai Musi yang merupakan hadiah Tuhan bagi masyarakat Palembang, perlu pemberdayaannya dimaksimalkan. Sebuah ide pun tercetus untuk mengembangkan sungai terpanjang di Sumatera yang telah menjadi jalur transportasi sejak zaman Kerajaan Sriwijaya.
“Musi rasa Venice, kurang lebih seperti itulah idenya.” Nantinya, wisata air ini akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti rest area. Ditambah lagi, sajian atraksi yang menghibur dan menikmati sensasi menyusuri Sungai Musi. Liburan ini cocok untuk wisatawan tak cuma kenyamanan, romantisme dan pesona Sungai Musi bikin rindu kampung halaman dan ingin terus kembali datang.
Semua elemen budaya dan tokoh adat serta komunitas maupun pemerintah kota Palembang bersinergi lakukan kerja sama. Kadispar ini menambahkan, pihak swasta didorong aktif berperan dan berpartisipasi membangun kemitraan yang berkelanjutan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals(SDGs). Jika anggaran bertumbu dari kedinasan tentu realisasi pembangunan kurang signifikan.
Musi rasa Venice diharapkan menjadi ikon baru wisata Indonesia. Isnaini Madani, yang akrab dipanggil Isnaini, ingin menciptakan legenda baru selain Jembatan Ampera. Palembang menurutnya tidak hanya dikenal cuma wisata ke Pulau Kemaro, Benteng Koto Besak, Masjid Cheng Ho. Nantinya, Palembang tak lagi dikenal dengan Kuliner Pempek, Tari Tanggai dan Lagu Gending Sriwijaya. Kadispar Isnaini, bercita-cita Palembang juga ingin membangun ikon baru yang terkenal, yaitu destinasi Sungai Musi yang indah dan memesona menyerupai Venice di Itali.
Pria kelahiran Palembang, 23 Februari 1972 ini berpandangan, Provinsi Sumatera Selatan tak memiliki keindahan alam yang memukau seperti provinsi lain di Indonesia. Kota yang pernah menjadi pusat Kerajaan Budha terbesar se-Asia Tenggara harus bisa beradaptasi dan terus berbenah diri, khususnya sektor pariwisata palembang sejatinya bertumbuh dan berkembang maju.
Ternyata, ini bukan terobosan kali pertamanya. Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini dengan bangga dan terbukti sukses. Ia berhasil menyajikan dalam penataan Pasar Durian Kuto sebagai salah satu destinasi wisata bagi para pelancong yang mendatangi Palembang. Pasar Durian Kuto yang lokasinya terletak di Jalan Dr M Isa, Kelurahan Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur II, di Kota Palembang disulap menjadi berkelas.
Penampilan pasar terlihat lebih responsif, dan tampak rapi, bersih makin refresentatif. Jika di malam hari, kerlap kerlip lampu di malam hari tak jarang membuat pemandangan semakin istimewa. Memburu keindahan Pasar Durian Kuto di kala malam lewat bidikan kamera. Cahaya lampu menghiasi, membuat pemandangan semakin menawan.
Sebelumnya Isnaini, memutar otak untuk mencari cara lain dalam mengembangkan sektor ini. Salah satunya penataan ulang spot mana saja yang memungkinkan, dipadukan. Pasar Durian Kuto adalah perpaduan sektor perdagangan dengan pariwisata. Tempat ini tak cuma sekedar terjadi transksi jual beli, tapi harus bisa mengadaptasi zaman, lebih kekinian dan menarik minat wisatawan untuk betah berlama-lama.
Lewat Dispar yang ia pimpin, terobosan dalam penataan pariwisata menggaet unsur swasta. Anggaran untuk merenovasi dan penataan ulang Pasar Durian Kuto dari inisiasi swasta, berkonsep branding. Dispar kota palembang menegaskan visual branding harus berbasis potensi lokal.
“Sungguh ironis, Palembang tidak punya Pasar Durian yang refresentatif. Maka kami menciptakan pasar ini dengan kualitas pariwisata dan didukung oleh pihak ketiga, agar pasar lebih responsif, tampak rapi tidak semrawut, bersih dan refresentatif. Diresmikan Pasar Durian Kuto diharapkan menambah jumlah rekomendasi destinasi wisata bagi para pelancong yang mendatangi Palembang,” tutur Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani saat berbincang bersama redaksi Pariwisata Indonesia melalui aplikasi whatsapp, pada Sabtu(10/10).
Sepak terjang, pria berzodiak Pisces berlatar belakang Arsitek menjadi sosok di balik keberhasilan penataan Tata Kawasan Wisata Palembang. Majunya pariwisata kota Palembang tak bisa lepas dari peran Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang yang dilantik sejak 1 Januari 2017. Gebrakan yang ia buat seperti: Wisata Halal, Kompetensi Mice And Sport City, Staycation Palembang Bae 2020, Charming Palembang Events 2020 on October, Festival Jajanan Kito di PSX Mall Palembang. Sriwijaya Great Sale, dan masih banyak lagi program yang dicanangkan oleh Dispar kota Palembang hingga akhir 2020 ini.
Redaksi Pariwisata Indonesia, memiliki kesan mendalam selama mewawancara Kadispar Isnaini. Berlogat kental, khas Palembang. Dalam banyak penampilan, ia selalu tampil bersahaja. Dibalik sosok sederhananya, ternyata Isnaini adalah Putra dari tokoh masyarakat Palembang yang ternama. Lahir dari pasangan Ir. H. Kemas Madani Idroes dan Hj. Irma. Dan Isnaini adalah lulusan S-1 jurusan Arsitek dari Universitas Indonesia, lalu melanjutkan pendidikan S-2 di Universitas Gadjah Mada dengan jurusan Perencanaan Kota, kemudian S-2 lainnya dari Universitas Sriwijaya jurusan Kebijakan Publik. Tak cukup sampai disitu, hingga Diploma Rotterdam di Belanda jurusan Penataan Kota disabetnya.


Meskipun berpeluang besar menjadi arsitek sukses di kota besar, kecintaan Isnaini pada kota kelahiran membuatnya pulang dan mengabdi di Palembang. Pemerintah kota pun cukup jeli melihat potensi sang putra daerah. Ketua Kehormatan Ikatan Arsitek Indonesia Sumsel ini lalu didapuk untuk membantu pengembangan pariwisata Palembang. Berbekal ilmu arsitektur dan tata kota yang dimiliki, suami dari Sylviana ini mulai menata ulang kawasan wisata Kota Pempek. Sebut saja penataan ulang Pasar Durian Kuto hingga Pulau Kamaro, yang makin kekinian dan menarik. Semua itu tidak lepas dari peran serta tangan dinginnya.
Isnaini percaya, pariwisata adalah sektor yang mampu membuka banyak lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Banyak pihak yang akan merasakan efek dari industri ini, sebut saja hotel hingga penginapan sederhana, restoran hingga warung makan tradisional, pengrajin oleh-oleh hingga penjualnya, transportasi hingga jasa guide, dan masih banyak lagi. Pariwisata sebagai sektor potensial sudah terbukti dengan perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Palembang yang sepertiganya (terbesar) berasal dari industri pariwisata.


Akan tetapi, layaknya wilayah-wilayah lain di Indonesia, pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar khususnya bagi sektor pariwisata Kota Palembang. Tak ingin menyerah pada wabah, Isnaini dan tim pun terus bekerja agar sektor ini terus berjalan. Tidak tanggung-tanggung, ayah dari Syifa Amira dan Faiza Athaya ini meninjau langsung hotel-hotel dan kawasan wisata Palembang. Dipastikannya seluruh lokasi itu aman, lalu dikabarkannya pada para wisatawan agar mereka tidak ragu untuk datang. “Pastikan rumah kita sehat dan aman, agar tamu berkenan datang,” demikian ucapnya pada tim redaksi Pariwisata Indonesia.
Keuletan dan kerja keras Isnaini tampaknya juga dilakukan oleh Kepala-kepala Dinas Pariwisata se-Sumatera Selatan yang lain. Tidak heran jika provinsi ini menyabet gelar Juara Umum API (Anugerah Pariwisata Indonesia) Award tahun 2018. Hal ini sekaligus menjadi salah satu bukti bahwa potensi pariwisata di Bumi Sriwijaya ini sangat besar.
Di tahun ini, Kota Palembang melalui Wisata Tanggo Buntung kembali menjadi nominasi API Award 2020 untuk kategori Destinasi Belanja Terpopuler. Bahkan dari perhitungan suara terakhir, Wisata Tanggo Buntung memperoleh hampir setengah dari persentase suara pemilih.
Yuk, kita tunggu gebrakan-gebrakan lain Isnaini yang pastinya akan membuat pariwisata kota Palembang semakin kece. Dan Sobat Pariwisata, jangan lupa Visit to Palembang.
Dalam sesi wawancara penutup, terungkap sisi lain cerita dari Kadispar Isnaini yang bergelar Kemas, saat muda. Disiplin dalam perilaku, konsisten dalam bersikap dijalaninya hingga hari ini.
Dan hebat memainkan alat musik drum sejak di bangku sekolah. Kebisaan bermain drum otodidak, dan mengalir begitu saja. Pribadi yang kutu buku. Pemalu dan pribadinya sosok yang pendiam.
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Arti peribahasa ini menjelaskan sifat anak yang tak jauh dari figur sang Ayah atau Ibu. Putri pertama Isnaini kuliah di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan. Gemar membaca dan juga penyuka alat musik drum. Hal ini menuruni sosok sang Ayah, ada kemiripan.
Keluarga Isnaini kerap menghabiskan waktu bersama, biasanya nonton di bioskop. Kadang berburu kuliner khas tradisional Palembang. Sering juga menguatkan tali silaturahmi, bertandang ke keluarga besar. Buat menentukan momen liburan keluarga, terbilang cukup demokratis. Momen indah liburan bersama, mereka pasti berdiskusi. Usulan bisa saja dari anak-anak. Sang Ayah dan sosok Ibu tak memaksakan kehendak. Peran orang tua, sejak dini membiasakan kemandirian. “Liburan ke Bali, Jogjakarta dan Bandung adalah lokasi yang biasa anak-anak suka,” terang Isnaini meluap bahagia ceritakan kisah liburan keluarga kepada redaksi Pariwisata Indonesia.
Dalam banyak hal, hubungan kedua putri Isnaini lebih dekat kepada ibunya, sebab selain sang ayah sibuk bekerja, istri merupakan ibu rumah tangga. Dan memang sifat dasar alamiah anak-anak perempuan, ibu adalah sosok malaikat dan sikapnya melebihi sahabat. Anak perempuan tentunya akan lebih terbuka berdiskusi kepada ibu, saat keadaan apapun.
Selanjutnya, Isnaini mengajak masyarakat kota Palembang dimanapun berada. Mari berpartisipasi untuk mengharumkan nama kota Palembang tercinta. Gerakan beramai-ramai dan lakukan sebanyak-banyaknya pilih “Tanggo Buntung” dalam kategori Destinasi Belanja Terpopuler. Bagi yang belum voting dan juga terus akan mem-voting, ayo terus dukung Kota Palembang kembali meraih ‘Juara 1’ di ajang Anugrah Pesona Indonesia Award Tahun 2020.
Caranya?, berikan dukungan Sobat Pariwisata dengan:
1. Melalui Instagram
– Buka laman Instagram @apiaward dan follow
– Kemudian cari eposter ‘TANGGO BUNTUNG – PALEMBANG’
– Lalu klik like ♥️
2. SMS
– Ketik : API(spasi)5I
– Kirim ke 99386
3. Youtube
Buka Channel Api Award 2020 “Tanggo Buntung” Kota Palembang Sebagai Destinasi Wisata Terpopuler. Like, komen dan Subcribe
(Nita/Kusmanto)
Follow: @pariwisataindonesiaofficial, #pariwisataindonesiaofficial
Leave a Reply