Bamsoet Usul Pemerintah Tambah Dana Corona

Bamsoet

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo akrab dipanggil Bamsoet mengusulkan pemerintah menambah dana untuk mitigasi Covid-19. Pertimbangan didasari atas ketidakpastian masa pandemi, sampai kapan berakhir.

Mendorong Presiden Jokowi menambah anggaran penanganan wabah corona.

Melalui seminar online menggunakan live streaming dari ruang kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Kamis (30/4/20). Bamsoet memberikan usulan buat Pemerintah dan turut terlibat dalam dialog The Grove Suites dari Grand Aston Group. Ikut juga hadir dalam seminar General Manager The Grove Suites Freddy Triono dan Ketua Umum Indonesian Hotel General Manager Association Arya Pering. Seminar disimak serius oleh segenap direksi dan managemen The Grove Suites.

Menjabat nahkoda di Lembaga Tinggi Negara, kapal besar yang dipimpin Bamsoet memberikan pesan, signal positif buat Pemerintah dimungkinkan, dan situasinya dibenarkan. Presiden Jokowi sangat mungkin untuk mengajukan tambahan dana.

Usulan angka yang masuk akal buat tambahan dana penanganan pandemi Covid-19 dari sekitar Rp436,1triliun menjadi Rp1.600triliun atau sekitar 10 persen lagi dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Dana tersebut pecah tiga, Rp400triliun buat kesehatan, Dan Rp600triliun alokasikan sebagai jaminan sosial. Sisanya Rp600triliun bagikan sebagai stimulus ekonomi.

Bamsoet menuturkan KADIN Indonesia juga berpendapat sama dengan dirinya dan sudah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

Ketua MPR RI menyebutkan, “Angka tersebut sangat realistis, berkaca kepada berbagai negara lain yang juga mengalokasikan sekitar 10 persen PDB untuk penanganan Covid-19. Singapura, misalnya, mengalokasikan sekitar Rp688,85 triliun atau 12 persen dari PDB,” katanya.

Bamsoet menambahkan, “Jerman Rp13.125triliun (10 persen PDB), Jepang Rp16.308 triliun (20 persen PDB), maupun Amerika Serikat Rp32.800triliun (10 persen PDB),” jelas Bamsoet serius.

Sehingga saran Bamsoet untuk meringankan Pemerintah, “Sedangkan Indonesia sejauh ini baru mengalokasikan sekitar 2,5 persen dari PDB,” sebut Bamsoet sebagai pembicara seminar online.

Sebagai pembicara dalam seminar online, Bamsoet selaku Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia mengusulkan dorong geliat Pariwisata Indonesia khususnya Perhotelan. Pengelola hotel diajak dan dilibatkan dalam penanganan Covid-19.

Manajemen hotel profesional layanan service tamu. Paramedis kita pahlawan dan mereka pun butuh istirahat. Tidak pulang ke rumah agar menekan penyebaran pandemi wabah corona dari pasien yang ditangani.

Dalam upaya mencegah penyebaran dan korban tidak terus berjatuhan, mereka yang berada di gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, seperti para dokter, petugas medis atau tenaga kesehatan tidak usah pulang ke rumah.

Akomodasi petugas kesehatan dan medis, datang dan berangkat dalam tugas difasilitasi. Pada akhirnya mata rantai ini hidupkan aktivitas bisnis dan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan perhotelan dapat dicegah.

“Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pada 9 April 2020, setidaknya sebanyak 1.542 hotel telah menyetop operasionalnya untuk sementara,” sebut Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI menambahkan, “Agar kehidupan para karyawan hotel yang dirumahkan tetap terjamin, selain perhatian dari pihak hotel sendiri juga perlu ada perhatian dari pemerintah melalui bantuan sosial. Karenanya spektrum penerima bantuan sosial harus diperluas, bukan hanya kepada saudara-saudara kita yang kurang mampu, namun juga kepada saudara-saudara kita yang profesinya terhenti terdampak Covid-19,” sebut Bamsoet.

Penjelasan Bamsoet, pergerakan orang kini terbatas, okupansi hotel drastis menurun. Tak ada tamu mereka takut bepergian.

Sebenarnya managemen bisa mentransformasi bahwa hotel sarana tepat melakukan isolasi mandiri.

Bamsoet arahkan pembicaraan, suguhkan hospitality prima buat para pahlawan yang berada di gugus terdepan. Jamin sterilisasinya, penuhi aktivitas penunjang mereka, seperti makanan, istirahat dan prasarana hingga akomodasi selama menjalani tugas.

“Managemen hotel disarankan lakukan kerjasama dengan mitra ojol, pengemudi ojek online butuh makan dan hidup. Layanan delivery food and beverage hidup maka rantai ekonomi berjalan,” pesan Bamsoet.

Nahkoda MPR RI sebut, “Kreativitas chef dan staf kitchen explore sajian makanan yang dapat dipesan dan seleranya memikat orang beli secara daring. Masyarakat tergoda untuk menikmati hidangan hotel apalagi diberikan promo diskon harganya khusus dan murah. Aktivitas bisnis tidak boleh berhenti,” pinta Bamsoet.

Menutup sesi seminar online, Bamsoet kembali berikan motivasi dan menguatkan. Menyemangati peserta seminar. Mereka punya dedikasi tinggi dan profesional bekerja di sektor perhotelan.

Mengakhiri sesi seminar online, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini tak lupa memberikan motivasi dan penyemangat kepada para peserta yang notabene bekerja di sektor perhotelan.

Semua pihak harus optimis, pentingnya harapan membuat hari ini menjadi mudah untuk dilewati dan dijalani.

Bamsoet meyakinkan setelah pandemi berlalu, aktivitas Pariwisata Indonesia satu dari sekian penyumbang terbesar pemasukan devisa negara. Perhotelan salah satunya yang akan cepat pulih. Masyarakat haus akan hiburan. Masyarakat tidak sabar meluapkan kerinduan sudah bosan di rumah.

“Jika kita percaya bahwa hari esok akan lebih baik, kita dapat menguasai hari ini. Tuhan tidak pernah membiarkan kita terlarut dalam kesedihan, pasti ada rencana indah untuk membayar semua air mata. Sebagaimana panah yang hanya bisa dilepaskan dengan menariknya terlebih dahulu, ketika hidup menarikmu kembali, itu berarti kamu meluncurkan sesuatu yang luar biasa,” tutup Ketua MPR RI.