Sobat Pariwisata, rumah adat adalah salah satu peninggalan nenek moyang yang menjadi kekayaan budaya bangsa kita. Kali ini, kita akan mengunjungi rumah adat yang digunakan oleh masyarakat Sulawesi Tengah pada masa lalu, khususnya Rumah Adat Tambi.
Rumah Adat Tambi adalah rumah adat Sulawesi Tengah yang digunakan oleh Suku Lore dan Suku Kaili. Meskipun merupakan rumah adat Sulawesi Tengah, tapi Rumah Tambi hanya dikhususkan untuk mayarakat umum. Sedangkan untuk para bangsawan, biasanya tinggal di Rumah Adat Souraja.
Baca Juga: 3 Rumah Adat dari Sulawesi Tengah
Rumah Adat Tambi merupakan rumah panggung yang memiliki sembilan tiang penyangga yang terbuat dari kayu bonati yang dikenal sangat kuat dan tidak lapuk meski telah berpuluh-puluh tahun. Peyangga ini disambungkan satu sama lain dengan balok-balok kayu. Sementara pondasi rumah ini dibuat berbentuk persegi panjang dan menggunakan batu alam.
Hal unik dari rumah tambi adalah atap berbentuk segitiga yang memanjang kebawah dan sekaligus berfunsi sebagai dinding rumah. Atap-dinding ini terbuat dari ijuk atau daun rumbia yang membuat suhu di dalam rumah dingin, bahkan saat siang hari. Selain itu, bahan ini adalah yang paling mudah untuk dicari.
Bentuknya yang seperti prisma segitiga ternyata memiliki makna sendiri, Sobat Pariwisata. Garis horizontal menjadi penanda hubungan antara manusia dengan sesama, sedangkan garis vertikal sebagai simbol hubungan manusia dengan penciptanya. Di bagian atap depan atau di dalam rumah, biasanya ditemukan sepasang tanduk kerbau atau kepala kerbau yang disebut pabeula, sebagai pelambang kekayaan dan kekusaan pemilik rumah.
Lantai di Rumah Adat Tambi terbuat dari papan-papan yang disusun rapat. Sementara anak tangganya menggunakan daun rumbia atau daun bamboo yang dibelah dua. Jumlah anak tangga rumah ini berbeda tergantung pada posisi dalam masyarakat. Jumlah anak tangga genap diperuntukkan bagi masyarakat umum, sedangkan ketua adat memiliki rumah dengan jumlah anak tangga ganjil.
Di puncak anak tangga ini, Sobat Pariwisata bisa menemukan satu lubang kecil yang berfungsi sebagi pintu. Pintu yang dibuat kecil ini membuat siapapun yang ingin masuk rumah harus membungkukkan badan.
Baca Juga: Pesona Indah Danau Tambing di Sulawesi Tengah
Umumnya Rumah Adat Tambi berukuran kecil sekitar 5 x 7 meter dan terdiri dari satu ruangan. Ruangan tanpa sekat ini digunakan untuk berbagai fungsi seperti tempat tidur, memasak, hingga menerima tamu. Untuk tidur, biasanya penghuni rumah menggunakan alas tidur yang terbuat dari kulit kayu nunu (beringin).
Syarat utama pembangunan Rumah Adat Tambi adalah harus menghadap arah utara atau selatan. Rumah tidak boleh menghadap atau membelakangi arah matahari terbit maupun terbenam. Di rumah ini juga terdapat ukiran yang disebut bati, yang melambangkan kesejahteraan dan kesuburan. Ukiran ini biasanya bercorak kerbau, ayam, atau babi.
Baca Juga: Citarasa Kuliner Khas Sulawesi Tengah
Sobat Pariwisata masih bisa menemukan Rumah Adat Tambi ini di daerah Sulawesi Tengah. Beberapa instansi pemerintah juga menggunakan rumah adat ini sebagai desain, tentunya dengan berbagai modifikasi. Unik banget, kan? (Nita/Kusmanto)
Leave a Reply