Candi Muaro Jambi

Pusat Pendidikan Buddha Masa Lampau

Pusat Pendidikan Buddha Masa Lampau

Bagi pecinta wisata sejarah yang ada di Kota Jambi, rasanya belum lengkap kalo belum berkunjung ke Candi Muaro Jambi. Meskipun belum seterkenal Borobudur atau Prambanan, kompleks candi ini punya keistemewaan dan daya tarik tersendiri lhoo!

Kompleks Candi Muaro Jambi ini terletak di Kabupaten Muaro Jambi sekitar 26 kilometer dari pusat Kota Jambi. Untuk menuju ke sini, Sobat Pariwisata bisa menempuh jalur darat atau menaiki speedboat melalui Sungai Batanghari. Tidak seperti candi-candi di Pulau Jawa yang terbuat dari batu kali atau batu alam, candi di kompleks ini terbuat dari batu bata merah dimana terdapat pahatan relief di setiap batu.

Pariwisata Indonesia

Di kompleks candi yang diperkirakan dibangun sekitar abad ke-7 hingga ke-12 Masehi ini, telah ditemukan 110 buah candi. Tapi, sebagian besar masih dalam bentuk gundukan tanah (menapo) yang belum diokupasi atau dikupas. Jadi saat berkunjung ke sini, Sobat Pariwisata harus berhati-hati, jangan sampai tidak sengaja merusak candi yang masih berada di gundukan tanah itu, ya.

Diperkirakan masih banyak lagi candi-candi lain yang tertimbun dan belum ditemukan. Jika keseluruhan candi-candi itu berhasil ditemukan dan dipugar, kompleks ini pasti akan semakin menarik lagi ya, Sobat Pariwisata.

Pariwisata Indonesia

Kompleks candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1824 oleh letnan Inggris S.C.Crooke. Diduga merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu yang pernah ada di Jambi. Ada sekitar sebelas candi yang telah dipugar dan bisa Sobat Pariwisata nikmati keindahannya, seperti Candi Tinggi I, Candi Tinggi II, Candi Gombong, Candi Kotomahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong Satu, Candi Gedong Dua, Candi Kembar Batu, Candi Telago Rajo, dan Candi Astano.

Selain candi, Sobat Pariwisata juga bisa menemukan kanal atau parit kuno buatan yang diduga sebagai penanggulangan banjir musiman.

Pariwisata Indonesia

Sobat Pariwisata juga bisa menemukan peninggalan lain seperti arca prajnaparamita, dwarapala, gajahsimha, umpak batu, lesung, kertas emas berisi mantra Buddhis, mata uang China, manik-manik, gong perunggu dengan tulisan China, hingga keramik asing. Peninggalan yang beragam ini membuat Kompleks Candi Muaro Jambi dipercaya sebagai tempat pertemuan berbagai kebudayaan, yaitu dari Persia, India, dan China.

Menurut para peneliti, kompleks candi yang membentang sepanjang Sungai Batanghari ini, dulunya digunakan sebagai pusat pendidikan agama Buddha di dunia, karena ada kemiripan dengan Universitas Nalanda di India. Meskipun agama Buddha Mahayana Tantrayana diduga menjadi agama mayoritas di kompleks candi ini, tapi ada beberapa bangunan yang juga mendapat pengaruh dari ajaran agama Hindu.

Pariwisata Indonesia

Dengan luas area 3.981 hektar, Kompleks Candi Muaro Jambi menjadi salah satu candi peninggalan Hindu-Budha terluas se-Asia Tenggara, loh. Saat mengelilingi kompleks ini, Sobat Pariwisata tidak perlu khawatir kelelahan, karena ada sepeda penyewaan sepeda dengan harga mulai dari 10.000 rupiah.

Untuk masuk ke kompleks candi ini, Sobat Pariwisata hanya perlu mengeluarkan uang mulai dari 8.000 rupiah. Kompleks candi ini buka setiap hari dari pukul 08.00 – 18.00. Yuk, berkunjung ke Kompleks Candi Muaro Jambi.(RPI/Nita)