PariwisataIndonesia.ID – Direktur Peran Serta Masyarakat Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Richard Nainggolan baru selesai menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek).
Dalam keterangan tertulisnya, Richard menyampaikan, Bimtek ini dihadiri sebanyak 40 orang dari berbagai perusahaan swasta di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang dilaksanakan di Nagoya Hill Hotel, pada Rabu (8/9) lalu.
Sementara, kegiatan ini diperuntukkan bagi calon penggiat Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika disingkat P4GN. Di kesempatan tersebut, pihak BNN mengajak peran swasta untuk ikut berperan aktiff dan peduli dalam mencegah penyalahgunaan narkoba dii wilayah tersebut.
Bimtek ini berlangsung selama dua hari, diharapkan, para pesertanya mampu memahami dan mendapatkan sejumlah pengetahuan, termasuk menjadi duta anti narkoba yang kiprahnya berperan antara lain: melakukan sosialisasi bahayanya narkoba, penyebarluasan informasi tentang pencegahan serta upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba, dan tips menanggulanginya.
Narasumber diisi oleh sejumlah pembicara yang berkompeten di bidangnya, menyuguhkan materi, seperti metode pencegahan dalam upaya P4GN, kebijakan dan strategi pemberdayaan masyarakat, public speaking dan media social skill.
Tak cuma itu, pesertanya ikut dibekali berbagai pengetahuan tambahan, yaitu “narkoba” dalam aspek hukum, adiksi dasar, konseling dan rehabilitasi, motivasi dan pengembangan karakter sebagai penggiat P4GN serta rencana aksi dalam penyelarasan program P4GN.
Mengawali sambutannya, Richard mengatakan, Bimtek di Kepri terpilih karena provinsi ini masuk kategori daerah rawan narkoba. Hal itu, menurutnya, berdasarkan hasil kajian merujuk kepada monitoring pelaksanaan sistem kewaspadaan dan dikatakannya, 130 daerah telah terdeteksi.
Lebih lanjut, katanya, kawasan rawan narkoba ini tersebar di Kota Batam, Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna, Kabupaten Anambas dan Kabupaten Bintan.
Selain itu, ia memaparkan soal pengertian narkotika, ciri-ciri penyalahgunaan narkotika, dan alasan seseorang menjadi penyalahgunaan narkotika.
Di akhir pernyataannya, materi dasar ini sangat penting untuk menambah wawasan para penggiat P4GN agar lebih mudah memahami kejiwaan klien saat berkomunikasi, khususnya, tahapan penyalahgunaan narkotika dan strategi pencegahannya.
“Partisipasi penggiat P4GN maupun stakeholders di lingkungan swasta dapat membantu BNN dalam program peran serta masyarakat,” kata Richard dalam sambutannya, seperti dikutip Redaksi PariwisataIndonesia.ID, Sabtu (11/9).
“Melaksanakan kegiatan tes urine secara mandiri dan berkelanjutan, aktif bersosialisasi P4GN secara berkala dan mengalokasikan dana CSR (Corporate Social Responcibility) untuk mendukung program P4GN,” sambungnya.
Setelah mengikuti Bimtek yang digelar pada beberapa waktu lalu, para peserta tersebut sudah resmi diakui oleh BNN. Pengukuhannya ditandai dengan pemberian sertifikat dan lencana sebagai penggiat P4GN.
Sertifikat dan lencana secara simbolis diserahkan langsung oleh Direktur Peran Serta Masyarakat Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, Richard Nainggolan.
Secara terpisah, Kepala Bagian (Kabag) Publikasi dan Media Sosial Biro Biro Humas dan Protokol (Humpro) BNN RI, Hanny Andhika ikut menjelaskan perihal kegiatan tersebut, ini bagian dari upaya Kepala BNN, Komjen Pol Petrus Reinhard Golose dalam slogan War On Drugs.
Penjelasan Hanny, senada dengan yang diucapkan Founder dan CEO Media PVK Grup, Umi Kalsum. Redaksi mewawancarainya guna menanyakan seperti apa, profil orang nomor satu di lingkungan BNN.
Pasalnya, pemilik Media PVK Grup ini ikut serta dalam kunjungan kerja Kepala BNN selama di Bali, sejak 7 hingga 10 September 2021.
“Sikapnya yang tegas tapi sekaligus juga bisa menjadi pemimpin yang humanis terbukti melalui penguatan program P4GN yang profesional dan proporsional banyak menggunakan upaya soft approac,” jawab Srikandi berzodiak Aries berdarah Palembang selaku pendiri Media PVK Grup. (Ayu/Eh)
Leave a Reply