PariwisataIndonesia.id – Kekayaan alam kita sungguh memesona dan eksotik, tersebar luas dari Sabang sampai Merauke. Berlimpah ruah potensi alamnya.
Indonesia ini bak surga dunia, Sob!
Luar biasa, Tuhan Yang Maha Esa begitu mencintai bangsa Indonesia. Tak ada negara lain mendapatkan “segambreng kemolekan alam” dan hampir semuanya ada di negeri ini.
Oh, ya Sobat Pariwisata. Sebentar lagi, kita akan memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 tahun. Semua ini, berkat pengorbanan dan perjuangan para pahlawan yang disertai pertumpahan darah.
Menjadikan sebuah kata “MERDEKA” hasil perwujudan dari nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah panjang rakyat Indonesia untuk rela bertempur melawan penjajah.
Menolak lupa, mengingatkan kembali kepada kita semua, wahai anak-anak bangsa atau generasi penerus! Ayo teladani sikap kenegarawanan dari Bung Karno dan Bung Hatta.
Baca juga : Wisata Anti Mainstream Di Gunung Halau-halau Sensasinya Sik Asik, Cobain Deh!
Sikap kepahlawanan “Sang Proklamator” rela berkorban demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini.
Untuk selanjutnya, menitipkan Indonesia kepada kita agar terus dijaga dan dipertahankan serta diwariskan kembali kepada generasi penerus.
Mari menjaganya bersama-sama dan merawat alam Indonesia yang mengagumkan ini.
Anugerah ini wajib kita syukuri. Untuk itu, redaksi Pariwisata Indonesia mengajak “naik-naik ke puncak gunung” di Indonesia.
Sebab, pemandangan dari atas puncaknya membuat siapapun akan takjub. Tak bisa dilukiskan dengan kata-kata (Speechless.Red), seperti awannya yang cantik. Ditambah lagi dengan panoramanya yang memukau. Banyak banget enaknya. Cobalah naik gunung, Sob!
Oups! Jangan lupa, perjuangan ke “singgasana” waduh ampun-ampun. Tenang, sesampainya kita di puncak. Dihibur dengan kesejukan yang tiada tara. Dingin-dingin enak. Asoy geboy, Sob!
Sudah pernah naik gunung, terus ada salju abadinya? Di Indonesia terdapat juga gunung seperti itu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “salju” atau salju/sal•ju/n diterjemahkan yaitu butiran uap air berwarna putih bagaikan kapas yang membeku di udara dan jatuh ke bumi akibat temperatur udara di daerah itu berada di bawah titik beku.
Selain itu, sensasi klimaks naik gunung, bukan main dahsyatnya. Dijamin bikin kita ketagihan. Saking nyamannya jadi malas turun. Soalnya, sik asik deh!
Begitu juga dengan mereka yang pernah singgah. Terbayang-bayang dan menari-nari, hasrat naik gunung itu terus memanggil-manggilnya. Bagi pecinta gunung akan merindukan suasana tersebut.
Sudah ada rencana untuk gunung mana yang akan ditaklukkan, Sob?!
Nantikan di artikel berikutnya, karena redaksi merilis nama gunung tertinggi dan gunung terpendek yang ada di Indonesia.
Tertarik untuk wisata alam dengan naik gunung? Asik loh, Sob!
Sobat Pariwisata! Sejak kemarin, sebagian masyarakat harap-harap cemas dan “dag dig dug” tunggu kabar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan Level 4, kira-kira, itu akan berlanjutkah?
Di sisi lain, ada juga mereka yang malah “mager” (malas gerak.Red) dengan tarik selimut mendingan tidur di hari Minggu (25/7).
Dalam keterangan resminya, yang “mager” itu, karena menilai, Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti sudah menyematkan call sign.
“Jika tren kasus terus mengalami penurunan, maka tanggal 26 Juli 2021, pemerintah akan melakukan pembukaan bertahap,” kata Presiden, kutip kembali oleh Redaksi Pariwisata Indonesia, Senin (26/7).
Hal tersebut terkait, sebelumnya, pemerintah menetapkan secara resmi, bahwa PPKM Darurat berlaku sejak 21 Juli dan berakhir Minggu (25/7) kemarin.
Akhirnya. Jokowi seperti tak ingin menggantung itu. Pemerintah langsung menuntaskan keraguan tersebut.
“Tralala” lanjut lagi, ya Sob!
“Abis bangun terus mandi, Jangan lupa senam pagi, Kalau lupa… hei.. tidur lagi,” potongan lirik lagu Bangun Tidur.
Single album “Tak Gendong” yang dirilis tahun 2003 mengemuka saat itu. Tembang kenangan tersebut, diciptakan dan dipopulerkan oleh Mbah Surip.
Disinyalir, Mba Surip sudah menerawang Indonesia akan menghadapi sesuatu yang terjadi pada puluhan tahun ke depan.
Saat hidupnya, ia menciptakan single lagu tersebut. Ehh, terbukti benar kalau civitas kita terkunci seperti sekarang ini.
“Bangun tidur, tidur lagi …. “
Namun, hal itu dibolehkan demi melindungi keluarga di rumah dari pandemi Covid-19 yang “nakal” tak juga mau pergi-pergi di negeri yang kita cintai ini.
Dalam pernyataannya, Kepala Negara memutuskan untuk memperpanjang PPKM Level 4 yang berakhir kemarin.
“Saya memutuskan untuk melanjutkan penerapan PPKM level 4 dari tanggal 26 Juli sampai dengan 2 Agustus 2021,” kata Jokowi dari Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Minggu (25/7).
Imbauan orang nomor satu di Indonesia musti kita patuhi dan disekelilingnya, tentu didukung banyak pakar yang ahli tentang hal tersebut. Pernyataan resmi Kepala Negara, 100% pasti, diputuskan dengan cermat dan matang. (Eh)
Leave a Reply