umi kalsum founder dan ceo media pvk group,CARTENSZ PYRAMID,GUNUNG NGLANGGERAN,GUNUNG NOMOR 1 TERTINGGI DI INDONESIA,GUNUNG PALING TERPENDEK DI INDONESIA,INILAH GUNUNG DI INDONESIA PALING TINGGI DAN TERPENDEK,MEDIA PVK GROUP DENGAN 10 SITUS PARIWISATA DAN E MAGAZINE,MEDIA RESMI PARIWISATA INDONESIA,PARIWISATA INDONESIA,PARIWISATA PAPUA,PUNCAK CARSTENSZ,PUNCAK JAYA,WEBSITE RESMI PARIWISATA INDONESIA
Puncak Carstensz atau Cartensz Pyramid / Ilustrasi foto: Instagram cartenz.magelang

Inilah Gunung Di Indonesia Paling Tinggi dan Terpendek, Sudah Tahu Belum Sob? (Seri-1)

PariwisataIndonesia.id – Sobat Pariwisata Indonesia, negeri kita terkenal sebagai negara kaya akan panorama alamnya yang memesona dan eksotik.

Naik-naik ke Puncak Gunung; Bangun Tidur Lagi … “Ohh Indahnya Indonesia”  <<< Sebelumnya

Salah satu di antaranya adalah pemandangan spektakuler saat berada di puncak gunung.

Sementara, gunung di Indonesia begitu banyak jumlahnya dan tersebar luas dari Sabang sampai Merauke.

Baca juga :  Mendaki Gunung Mirip Berjalan di Atas Awan; Hutan Di Indonesia Kaya Karbon Berkontribusi sebagai Paru-paru Dunia

Untuk itu, Redaksi Pariwisata Indonesia merekomendasikan dua nama gunung di Indonesia bagi mereka yang gemar mendaki gunung atau mencintai olahraga yang suka dengan tantangan.

Berikut ini adalah nama gunung paling tertinggi di Indonesia, yakni Puncak Carstensz atau Cartensz Pyramid, dan Gunung Nglanggeran dikategorikan sebagai gunung terendah yang ada di Tanah Air.

Penasaran? Inilah ulasannya, Sob!

Puncak Carstensz atau Cartensz Pyramid

Puncak Carstensz atau Cartensz Pyramid adalah gunung karang yang berada di kawasan Pegunungan Sudirman, Provinsi Papua, Indonesia dan memiliki ketinggian 4884 meter di atas permukaan laut.

Selain didapuk nomor satu gunung paling tinggi di Indonesia, juga termasuk dalam tujuh gunung tertinggi yang ada di dunia.

Di sekitar Puncak Carstensz juga memiliki daya pikat yang fenomenal, mengemuka dengan “salju abadinya” sehingga puncak gunung ini banyak diburu oleh para pendaki.

Baca juga :  Wisata Anti Mainstream Di Gunung Halau-halau Sensasinya Sik Asik, Cobain Deh!

Menelisik sejarahnya, nama “Puncak Carstensz” kisahnya bermula dari Pelaut Belanda, Jan Carstensz tahun 1623.

Ketika itu, pelayarannya melintasi pantai selatan Laut Arafuru dan melalui teropongnya melihat kawasan pegunungan yang hampir seluruhnya diselimuti salju.

Dia berpikir, kelak bisa mendaki sampai ke Puncak Carstensz, dan sebelum mewujudkan niatnya tersebut, apa yang ia lihatnya langsung diberikan tanda di peta pelayarannya.

Lalu, ia beri nama “Puncak Cartensz” dan dikenal pula dengan nama lainnya yaitu “Puncak Jaya” kependekan dari Puncak Jayakesuma.

Sayangnya, apa yang dilaporkan Jan Carstensz malah banyak pihak menyangsikan dan mencibir. Sulit menerima kenyataan bahwa di suatu tempat dengan iklim tropis yang dekat katulistiwa menemukan keberadaan salju.

Sisa-sisa peninggalan zaman es yang terdapat di puncak gunung tersebut, akhirnya menarik minat pendaki gunung di awal tahun 1909.

Kala itu, penjelajah Belanda bernama Hendrikus Albertus Lorentz dengan didukung oleh enam orang suku Kenyah atau suku Dayak yang tinggal di Kalimantan (Mereka tersebut turut mendampingi pendakian.Red).

Namun, karena kondisi alam dan medannya yang sulit, pendakian pun tidak membuahkan hasil.

Termasuk di ekspedisi berikutnya yang dilakukan oleh Carstensz tahun 1936, masih belum bisa memastikan ketinggian puncak gunung yang sesungguhnya.

Dia masih meraba-raba ketinggian Puncak Carstensz. Dugaannya, tinggi puncak lebih dari 5.000 meter.

Menurutnya lagi, gletser atau bongkahan es yang menyelimuti masih “hot-hotnya” di masa itu. Belum mencair atau menghilang. (Saat sekarang, akibat pemanasan global dunia maka kondisi “salju abadi” sudah tak seperti dulu lagi.Red).

Sampai tahun 1962 Puncak Carstensz belum juga bisa ditaklukkan. Walaupun, nama-nama besar seperti Heinrich Harrer, Robert Philip Temple, Russell Kippax, dan Albertus Huizenga terus berupaya untuk hal tersebut.

Selanjutnya, nama puncak ini pernah berganti nama menjadi “Puncak Soekarno” terjadi pada tahun 1963. Tetapi, diubah lagi menjadi Puncak Jaya, dan namanya berlanjut sampai sekarang.

Berdasarkan pengamatan citra satelit sejak tahun 1970-an, menunjukkan gletser di Puncak Jaya terus menyusut.

Diperkuat lagi dengan hasil temuan dari tim ekspedisi yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim Paleoklimatologi, Lonnie Thompson tahun 2010.

Mereka menganalisa, gletser di Puncak Jaya terus menghilang pada tingkat ketebalan 7 meter per tahunnya.

Dalam penelitiannya, ia pun menambahkan “salju abadi” di Puncak Jaya pada suatu saat nanti, akan lenyap sama sekali dan tidak bisa terbentuk kembali.

Sementara itu, lama perjalanan untuk sampai ke puncak ditempuh oleh pendaki gunung professional mulai dari berangkat sampai turun kembali hanya tiga hari dan merogoh kocek yang tidak sedikit. Tertarik untuk ke Puncak Carstensz, Sob?

Gunung Nglanggeran

Gunung Nglanggeran terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. (Indah Ms/Eh)

Selanjutnya >>>  Inilah Gunung Di Indonesia Paling Tinggi dan Terpendek, Sudah Tahu Belum Sob? (Seri-2)