Hampir setahun, pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Persisnya, awal Maret 2020, untuk pertama kali Indonesia mengonfirmasi warganya terjangkit virus corona. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun.
Sementara, di tingkat global, China melaporkan secara resmi penyakit ini, pada 31 Desember 2019. Kemudian, saat di ujung tahun lalu, kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China, juga mendapatkan pemberitahuan soal pneumonia (adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi, red).
Dalam laporannya tersebut, telah terjadi infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru dan terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Sumber WHO (pihak berwenang yang paling konsen kepada Covid-19), juga telah memastikan, bahwa pasien global pertama kali adalah pedagang yang beroperasi di pasar ikan di Huanan.
Selama selang waktu itu, berbagai usaha telah dilakukan untuk berperang melawan virus yang berasal dari Wuhan, China ini. Pengobatan hingga pencegahan menjadi fokus utama para peneliti.
Menyoroti wabah yang menakutkan ini, tersiar kabar bahwa minyak kayu putih dianggap sebagai ramuan mujarab untuk mencegah atau menangkal virus corona.
Baca Juga : Baileo, Rumah Ruh Nenek Moyang Ambon
Baca Juga : Manis, Lincah dan Gesit
Minyak kayu putih berasal dari tumbuhan kayu putih yang dikenal dengan nama latin Melaleuca leucadendra atau Melaleuca cajuput.
Tanaman ini bisa tumbuh hingga lima meter dengan daun panjang yang tidak terlalu rimbun. Penamaan kayu putih diberikan karena kayu dari pohon ini memang berwarna putih keabu-abuan.


Sejak zaman dahulu, Maluku terkenal menjadi salah satu sumber minyak kayu putih, dan pohon tersebut memang banyak tumbuh di daerah tropis.
Menurut catatan sejarah, minyak kayu putih Maluku merupakan salah komoditas yang diperdagangkan dalam jalur sutra. Belanda dan China menjadi salah satu ekportir terbesar kayu putih Indonesia.


Salah satu surga kayu putih di Maluku adalah Pulau Buru. Di pulau terbesar ketiga Maluku ini, pohon kayu putih tumbuh hingga ratusan ribu hektar.
Pohon yang terlihat di tiap sudut pulau ini bisa tumbuh liar layaknya ilalang. Bahkan konon, bisa tumbuh sendiri tanpa perawatan ataupun penyiraman rutin.
Baca Juga : 3 Pantai Terbaik di Ambon, Maluku
Baca Juga : Sultan Baabullah Usir Portugis
Baca Juga : Tari Lenso, Lambang Kelembutan Wanita Maluku
Ketika berkunjung ke Pulau Buru di musim kemarau, aroma segar dari kayu putih kerap tercium. Pohon ini memang sangat mudah menguap dan mengeluarkan bau.
Bagi yang tidak biasa, mungkin akan sedikit terganggu terutama ketika berada dengan pohon kayu putih dalam jarak dekat. Bagi masyarakat Pulau Buru, kayu putih menjadi salah satu sumber penghasilan.
Bersambung ke halaman berikutnya
Minyak kayu putih asal Pulau Buru .. “
Leave a Reply