Kain cuall khasnya bangka belitung, Baju adat bangka belitung, kain cual bangka belitung, Baju Seting Babel, Media PVK, Umi Kalsum
Foto: Busana Adat Tradisional Bangka Belitung

Pariwisata Indonesia | Baju Seting dan Kain Cual, Penanda Paduan dari Budaya Melayu Tionghoa dan Arab Khas Babel

PariwisataIndonesia.id - Kepulauan Bangka Belitung salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatera. Awalnya, provinsi ini merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Namun, sejak 9 Februari 2001 Kepulauan Bangka Belitung memisahkan diri dan menjadi provinsi mandiri. Salah satunya bisa kita lihat dari pakaian adat Bangka Belitung.

PariwisataIndonesia.id - Kepulauan Bangka Belitung salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatera. Awalnya, provinsi ini merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Namun, sejak 9 Februari 2001 Kepulauan Bangka Belitung memisahkan diri dan menjadi provinsi mandiri. Salah satunya bisa kita lihat dari pakaian adat Bangka Belitung.

PariwisataIndonesia.id – Kepulauan Bangka Belitung salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatera. Awalnya, provinsi ini merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Namun, sejak 9 Februari 2001 Kepulauan Bangka Belitung memisahkan diri dan menjadi provinsi mandiri.

Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari dua pulau besar (Bangka dan Belitung) serta sekitar 470 pulau kecil. Letaknya yang berada di pesisir, membuat Bangka Belitung mendapatkan banyak pengaruh kebudayaan dari berbagai daerah. Salah satunya bisa kita lihat dari pakaian adat Bangka Belitung.

Pada awalnya ada seorang saudagar Arab yang berdagang dan bermukim di Belitung. Dia kemudian menikah dengan wanita keturunan Tionghoa. Dalam pernikahan, pasangan ini mengenakan pakaian adat masing-masing. Seiring makin banyaknya pedagang Arab yang datang dan menikah di daerah Bangka Belitung, baju ini pun mulai popular. Masyarakat pun tertarik dengan pakaian yang indah ini dan mulai beramai-ramai mengenakan pakaian yang sama saat melangsungkan pernikahan.

Seiring perkembangan, pakaian pernikahan ini kemudian dipadupadankan dengan kebudayaan lokal khas Melayu berupa kain cual. Pakaian adat Bangka Belitung dapat juga disebutnya baju seting karena memadukan dengan kain cual, penanda paduan dari budaya Melayu, Tionghoa, dan Arab.

Kain cuall khasnya bangka belitung, Baju adat bangka belitung, kain cual bangka belitung, Baju Seting Babel, Media PVK, Umi Kalsum
Foto: Baju Adat Bangka Belitung

Pakaian adat wanita Bangka Belitung terdiri dari atasan dan bawahan. Atasan pakaian ini berupa baju kurung dengan panjang hingga lutut. Baju kurung ini terbuat dari sutera atau kain beludru berwarna merah atau merah tua. Sebagai bawahan, dililitkan kain cual atau sering juga disebut kain lasem atau kain besusur. Kain khas Bangka Belitung ini sekilas mirip songket Sumatera Selatan. Namun, kain yang pada zaman dulu disebut dengan Limar Muntok ini memiliki ciri khas tersendiri.

Proses pembuatan kain cual bisa dikatakan cukup rumit. Selain itu, bahan-bahan untuk membuatnya pun sulit didapatkan, yaitu sutra, polyster, katun, hingga benang emas 18 karat. Hal ini yang membuat harga kain cual cukup mahal. Kain ini biasanya identik dengan pakaian adat bangsawan, pernikahan, serta pakaian untuk acara adat besar.

Kain cuall khasnya bangka belitung, Baju adat bangka belitung, kain cual bangka belitung, Baju Seting Babel, Media PVK, Umi Kalsum
Foto: Desain Kain Cual Khas Bangka Belitung (Kain cual adalah kain tenun tradisional Bangka Belitung. Kain cual bermotif seperti mirip kerajinan songket).

Kain cual dibuat dengan metode tradisional tenun ikat dan memiliki dua motif. Motif penganten bekecak atau motif corak penuh, serta motif jande bekecak atau motif ruang kosong. Corak gambar dalam kain ini memiliki arti masing masing. Corak bunga (bunga cengkeh atau bunga cempaka), melambangkan kesucian, rejeki, dan kebaikan. Corak bebek melambangkan persatuan dan kesatuan. Corak naga melambangkan keperkasaan. Sedangkan corak flora dan fauna melambangkan kekayaan alam.

Pengantin Bangka Belitung melengkapi penampilan dengan beberapa aksesoris tambahan, yang terdiri dari mahkota emas dengan ornamen yang disebut paksian, teratai penutup dada, tembang cempaka, tembang goyang, kuntum cempaka, daun bambu, sari bulan, pagar tenggalung, serta kembang hong (tutup sanggul sebagai hiasan kepala).

Selain itu, para wanita juga menggunakan beberapa perhiasan seperti kalung anting panjang, sepit udang (hiasan yang diletakkan di telinga kanan dan kiri), pending (ikat pinggang), dan hiasan ronce melati yang sampirkan pada baju.

Pakaian pria Bangka Belitung terdiri dari atasan berupa jubah panjang khas Arab dan bawahan berupa celana panjang dengan warna senada. Baik atasan maupun bawahan biasanya terbuat dari bahan sutra atau bahan beludru berwarna merah gelap atau merah tua. Sebuah selendang disampirkan di bahu kanan, melintang ke pinggang kiri. Di bagian kepala, pria Bangka Belitung mengenakan sorban atau sungkon yang membuat penampilan tampak semakin gagah.

Sebagai alas kaki, pengantin pria dan wanita Bangka Belitung memakai pending selop atau sandal arab dengan ujung lancip seperti perahu. (Nita/Kusmanto)