umi kalsum founder dan ceo media pvk grup,BADAN NARKOTIKA NASIONAL,BERITA BNN,DEPUTI PENCEGAHAN BNN SUFYAN SYARIF,DESA BERSINAR,HIDUP TANPA NARKOBA ITU KEREN,INDONESIA BERSINAR,JAUHI NARKOBA,KEPALA BNN KOMJEN POL PETRUS REINHARD GOLOSE,KEPALA BNN: PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN PEREMPUAN DAN ANAK JADI ATENSI BERSAMA,MEDIA PVK GROUP DENGAN 10 SITUS PARIWISATA DAN E MAGAZINE,MEDIA RESMI PARIWISATA INDONESIA,MENTERI PPPA I GUSTI AYU BINTANG DARMAWATI.,PARIWISATA INDONESIA,PETRUS GOLOSE BERTEKAD "WAR ON DRUGS" PERKUAT SINERGITAS BNN-MENTERI PPPA,SEKRETARIS KEMENTERIAN PPPA PRIBUDIARTA NUR SITEPU,SITUS RESMI PARIWISATA INDONESIA,WAR ON DRUGS,WEBSITE RESMI PARIWISATA INDONESIA
Kepala BNN RI dan Menteri PPPA, Teken MoU Lindungi Perempuan Dan Anak Dari Kejahatan Narkoba / Foto. Dok.Humas BNN

Petrus Golose Bertekad “War On Drugs” Perkuat Sinergitas BNN-Menteri PPPA

Kepala BNN: Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Perempuan dan Anak Jadi Atensi Bersama

Kepala BNN: Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Perempuan dan Anak Jadi Atensi Bersama

Bali, PariwisataIndonesia.ID – Strategi Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia dalam mencegah peredaran narkotika di Tanah Air, salah satu upaya yang gencar saat ini dilakukan adalah memperkokoh sinergi seluruh komponen bangsa dan pemangku kepentingan (stakeholder), baik di tingkat nasional, regional sampai ke tingkat internasional.

Baca juga :  Kepala BNN dan Bupati Gianyar Kompak Perkuat P4GN, Siap Wujudkan Indonesia Bersinar

Baca juga :  Kepala BNN Memantik Semangat Pariwisata di Bali, Pantau Pelaksanaan P4GN hingga Dukung 10 Atlet Perbakin Bali Berlaga di PON XX Papua

Terkait hal tersebut, pihak BNN dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) baru saja menjalin kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman di LV8 Resort Hotel Bali, Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali, pada Jumat (10/9).

Dokumen tersebut ditandatangani secara langsung oleh Kepala BNN, Komjen Pol Petrus Reinhard Golose dan Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Baca juga :  Kepala BNN Bertolak ke Bali Kuatkan P4GN Lewat Desa Bersinar Bagi Sembako Dukung 10 Atlet Bali Berlaga di PON XX Papua hingga Resmikan GOR

Di satu sisi, bentuk kerja sama ini saling beririsan satu sama lain, yaitu menyoroti isu perempuan dan anak dalam penanggulangan narkoba. Sisi lainnya, sejalan dengan penguatan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Baca juga :  Puslab Narkotika BNN Gandeng Farmasi Militer UNHAN; Petrus Golose Serukan Narkoba Jadi Musuh Bersama

Untuk acaranya itu sendiri, sehari sebelumnya, telah diumumkan melalui instagram @pariwisataindonesiaofficial. Dalam unggahannya, juga menyertakan caption, “SAKSIKAN LIVE STREAMING DI INSTAGRAM @infobnn_ri,” tulis di akun tersebut.

Kepala BNN RI dan Menteri PPPA, Teken MoU Lindungi Perempuan Dan Anak Dari Kejahatan Narkoba / Foto. Dok.Humas BNN

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini digelar secara terbatas dan disiarkan melalui IG @infobnn_ri. Bahkan, sejumlah tamu undangan yang hadir harus disiplin mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) ketat dan sebelum memasuki lokasi acaranya, sudah divaksin serta di swab antigen atau membawa hasil tes PCR/antigen.

Baca juga :  Kepala BNN Petrus Golose, Ajak Masyarakat Jauhi Narkoba

Mengawali acaranya, Kepala BNN lebih dulu menyampaikan sambutan, “Kegiatan pada hari ini, BNN RI dengan Menteri PPPA yang juga pemerhati Anti Narkotika dan Ahli Olahraga, bersama-sama untuk Smash On Drugs,” kata Kepala BNN.

Lebih lanjut, sambungnya, Kepala BNN memberikan apresiasi yang tinggi kepada Menteri PPPA yang turut mendukung upaya penanggulangan masalah narkoba, salah satunya melalui “Program Ramah Anak.”

Berdasarkan data yang dimiliki oleh pihak BNN, disebutkan bahwa angka keterlibatan perempuan dan anak sangat tinggi, wabil khusus, kasus narkoba yang melibatkan anak di bawah 18 tahun sebagai kurir.

Baca juga :  Deputi Pencegahan BNN Apresiasi Film Pendek Desa Bersih Narkoba Lewat Program Ketahanan Keluarga

Di samping itu, ancaman narkoba jenis baru di kalangan anak kian santer, seperti kasus tembakau gorilla yang banyak dikonsumsi dalam berbagai bentuk, narkoba yang dikemas dalam makanan anak-anak dan bentuk lainnya.

Untuk itu, mantan Kapolda Bali ini menilai, sinergitas BNN-Menteri PPPA terkait maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan perempuan dan anak harus menjadi atensi bersama.

Baca juga :  Ayo Ikuti Festival Film Pendek BNN RI Tahun 2021, Ini Formulirnya!

Pentolan reserse yang menjadi pemimpin pemburu bandar narkoba begitu percaya, bahwa “program Ramah Anak” sebagai solusi dalam menjawab tantangan tersebut. Lalu, dirinya berharap, agar program ini dapat dikembangkan lebih luas seperti “Sekolah Ramah Anak Tanpa Narkoba.”

Baca juga :  Nantikan Pemenang Festival Film Pendek BNN RI 2021, Tunggu Infonya Sob!

Dalam kesempatan yang sama, Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang akrab disapa Menteri Bintang menuturkan pernyataan setali tiga uang dengan Kepala BNN.

Mantan Ketum PTMSI Provinsi Bali periode 2010-2014 menjelaskan, eksistensi perempuan dan anak sangat penting. Perempuan sebagai tiang negara dan anak sebagai generasi penerus bangsa sehingga keduanya harus dilindungi dari ancaman narkoba.

“Kedua kekuatan bangsa ini sering dikategorikan sebagai kelompok rentan dan perlu menjadi perhatian,” imbuh Menteri Bintang.

Menurutnya, berdasarkan hasil penelitian dari temuan di lapangan, katanya, miris usia 15 tahun ke bawah tidak hanya sebagai pengguna tapi sebagai pengedar.

Baca juga :  Juara Umum Festival Film Pendek BNN RI 2021, Humas BNN Hanny Andika Rinci Daftar Nama dan Ucapkan “Selamat”

Oleh sebab itu, Menteri PPPA meyakinkan, pihaknya berkomitmen dalam memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak-anak baik di perkotaan maupun pedesaan.

Baca juga  :  BNN Tak Kendor Apalagi Lengah Terhadap Ancaman Narkoba Meski di Tengah Pandemi

Wanita kelahiran Denpasar, 24 November 1968 ini mengingatkan, mereka itu perlu diberikan edukasi dan pendampingan, “perlindungan terhadap anak, semua anak di kota, di desa, semua anak Indonesia menjadi tanggung jawab kita bersama,” paparnya.

Di akhir kesempatannya itu, keterwakilannya menjadi ikon sebagai sosok srikandi yang sukses dalam sejarah Indonesia dikategorikan sebagai menteri perempuan pertama kalinya yang berasal dari Pulau Dewata menilai, forum anak patut untuk dilibatkan.

Terutama sekali, lanjutnya, di tingkat pusat hingga desa, dengan bahasa edukasi yang digunakan lebih mudah dipahami, seusia mereka. Aksen dan bahasa komunikasi pun musti dipermudah, pemahaman yang terpatri secara sempurna sudah tentu akan menjadi champion P4GN.

Sinergi kedua belah pihak, akan memfokuskan tujuh hal penting, antara lain:

  1. Penguatan pelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan pengarusutamaan hak anak (PUHA);
  2. Pemberdayaan ekonomi dan sosial bagi perempuan korban penyalahgunaan narkotika;
  3. Pencegahan, penanggulangan, dan perlindungan bagi perempuan, anak, dan kelompok rentan dari dampak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika;
  4. Pencegahan dan deteksi dini penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika;
  5. Peningkatan kapasitas SDM sesuai dengan kebutuhan kedua pihak;
  6. Pemanfaatan sumber daya para pihak dalam mendukung P4GN,
  7. Penyediaan dan pertukaran data terpilah, statistik, dan informasi berkaitan dengan P4GN.
Kepala BNN RI dan Menteri PPPA, Teken MoU Lindungi Perempuan Dan Anak Dari Kejahatan Narkoba / Foto. Dok.Humas BNN

Seusai keduanya membubuhkan tanda tangan, langsung diikuti penandatanganan Perjanjian Kerja Sama, oleh Sufyan Syarif selaku Deputi Pencegahan BNN dan Pribudiarta Nur Sitepu selaku Sekretaris Kementerian PPPA.

Untuk ruang lingkup perjanjian kerja sama ini meliputi :

  1. PUG dan PUHA dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program dan kegiatan P4GN;
  2. Dukungan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional P4GN di lingkungan Kementerian PPPA;
  3. Sosialisasi dan promosi tentang pengasuhan dan pendidikan keluarga dalam upaya pencegahan dan pemulihan dari dampak buruk penyalahgunaan Narkotika melalui peran keluarga;
  4. Penguatan pencegahan bahaya Narkotika bagi perempuan, Anak, dan keluarga melalui daerah ramah perempuan dan layak Anak;
  5. Penyusunan dan pemanfaatan data terpilah, statistik, dan informasi gender dan Anak.

(Eh/Ronald)