PariwisataIndonesia.id – Sobat Pariwisata, saat berlibur ke suatu tempat, rasanya kurang lengkap kalau tidak mencicipi kuliner khas daerah tersebut. Demikian juga saat berlibur ke Bengkulu yang memiliki banyak kuliner termasuk kue. Salah satu kue yang terkenal di Bumi Rafelsia ini adalah Kue Tat.
Baca juga : Tari Kejei, Tarian Sakral dari Bengkulu
Kue Tat atau Juada Tat adalah panganan manis jadul masyarakat Bengkulu. Kue ini memiliki bentuk seperti pie. Namun, kue manis ini memiliki cita rasa tersendiri.
Baca juga : Rejang Lebong, Pakaian Adat dari Provinsi Bengkulu
Baca juga : Tempoyak Kuliner khas Bengkulu
Baca juga : Lima Lokasi Wisata Favorit di Bengkulu
Baca juga : Pantai Tapak Paderi, Sunsetnya Eksotis
Pada zaman dahulu, Kue Tat merupakan kue mewah yang hanya dinikmati oleh para anggota kerajaan dan para bangsawan. Kue ini biasanya hanya disajikan saat upacara adat, seperti pernikahan dan lebaran. Namun di masa sekarang, kue ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Bahkan, kerap dimanfaatkan secara komersil menjadi oleh-oleh dari Bengkulu sehingga bisa membantu ekonomi masyarakat.
Kue Tat terbuat dari bahan gendum (tepung terigu), santan, gula, mentega, dan telur. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur hingga setengah kalis. Kue Tat biasanya dibuat dalam dua versi, yaitu Bay Tat (induk tat) yang memiliki ukuran besar dan Anak Tat yang memiliki ukuran kecil.
Saat membuat Bay Tat, adonan akan dimasukkan dalam loyang. Bagian atas adonan tersebut diberi selai dengan berbagai varian, seperti nanas, strawberi, kelapa, dan sebagainya. Selanjutnya, adonan bagian atas dihias dengan sisa adonan yang dibentuk bunga, daun, atau garis horizontal dan vertikal.
Sedangkan Anak Tat dibuat dengan ukuran yang kecil. Di dalamnya, diberi isian berupa berbagai jenis selai. Agar menarik, adonan ini dibuat dengan berbagai bentuk, seperti bunga, daun, dan bintang.
Baik Bay Tat ataupun Anak Tat yang sudah siap lalu dimasak dengan teknik pemanggangan. Pada zaman dulu, masyarakat memanggangnya dengan cara tradisional. Loyang berisi adonan tersebut diletakkan di atas tungku dengan api menyala. Biasanya, bahan bakar yang digunakan adalah sabut kelapa.
Ketika dipanggang, Kue Tat akan menguarkan aroma santan yang sangat khas. Inilah yang membedakan Kue Tat dengan Kue Pie. Rasa legit, lembut, manis, gurih, dan renyah merupakan perpaduan unik dari Kue Tat ini. Secangkir kopi yang tidak terlalu manis, dapat menjadi pasangan tepat untuk menikmati kuliner ini baik di pagi atau di sore hari.
Jika Sobat Pariwisata berkunjung ke Bengkulu, jangan lupa untuk mencicipi dan membeli Kue Tat untuk oleh-oleh bagi kerabat dan teman-teman, ya. (Nita/Kusmanto).
Leave a Reply